SELALU ada sejarah baru dalam setiap gelaran Piala Dunia. Di Piala Dunia 2018 Rusia yang akan berlangsung Juni mendatang, belum lagi perhelatannya berjalan, dua sejarah sudah muncul. Pertama, untuk pertama kalinya semua (209) anggota FIFA terdaftar dalam kualifikasinya, walau akhirnya Indonesia dan Zimbabwe didiskualifikasi sebelum melakoni satu pertandingan pun. Kedua, Piala Dunia 2018 juga jadi momen pertama penggunaan video replay.
Sejak kali pertama digelar di Uruguay pada 1930, Piala Dunia selalu melahirkan catatan unik. Sebelumnya, di bagian pertama kami sudah mengupas apa saja yang menjadi sejarah pertama dalam sejarah Piala Dunia sejak 1930 sampai 1958. Kali ini, kami menghadirkan sejarah baru dalam Piala Dunia mulai gelaran 1962 sampai yang terakhir di Brasil tahun 2014:
Piala Dunia 1962
Piala Dunia 1962 yang berlangsung di Chile, 30 Mei-17 Juni, menjadi Piala Dunia pertama diterapkannya regulasi selisih gol. Aturan itu dibuat FIFA untuk menentukan satu dari sekian tim dengan poin sama yang berhak lolos ke babak selanjutnya. Tim dengan catatan gol-kemasukan terbaik akan berhak melaju ke babak selanjutnya.
Baca juga: Serba Pertama di Piala Dunia (Bagian I)
Di Piala Dunia 1962 juga untuk pertamakalinya diterapkan aturan pemain yang sudah pernah membela sebuah tim sejak babak kualifikasi dilarang tampil dengan tim lain. Dalam gelaran-gelaran Piala Dunia sebelumnya, bintang-bintang seperti Ferenc Puskas (Hungari, Spanyol), Jose Santamaria (Uruguay, Spanyol), dan Jose Altafini (Brasil, Italia) pernah memperkuat dua tim berbeda. Robert Prosinecki mendapat pengecualian di Piala Dunia 1998 di mana dia diziinkan membela Kroasia lantaran negeri yang dia bela pada Piala Dunia 1990 (Yugoslavia) sudah bubar.
Piala Dunia 1962 menjadi Piala Dunia pertama yang memiliki lagu resmi. Lagu “El Rock del Mundial” ciptaan Jorge Rojas Astorga yang dinyanyikan band Los Rambles menjadi lagu resmi gelaran itu. Dalam Piala Dunia ini juga lahir catatan gol tendangan sudut pertama. Gol itu dicetak pemain Kolombia Marcos Coll di menit ke-68 saat menghadapi Uni Soviet, 3 Juni.
Piala Dunia 1966
Jika poster Piala Dunia sudah eksis sejak gelaran pertama 1930, maskot Piala Dunia untuk pertama kalinya baru muncul di gelaran 1966 di Inggris (11-30 Juli 1966) dengan Willie, singa kecil nan lucu, yang menjadi maskot. Tradisi ini bergulir terus sampai sekarang.
Baca juga: Menyorot Tradisi Maskot
Dalam Piala Dunia ini FIFA dan panitia untuk pertama kali mewajibkan tiap pemain semua tim peserta untuk menjalani tes doping. Bagi benua Asia, Piala Dunia 1966 jadi kebanggaan tersendiri lantaran Korea Utara menjadi wakil pertama benua itu yang berhasil lolos dari babak grup.
Piala Dunia 1970
Di Piala Dunia yang digelar di Meksiko, 31 Mei-21 Juni 1970, ini untuk pertama kalinya kartu kuning dan merah digunakan. Adalah Evgeny Lovchev, pemain Uni Soviet yang menerima kartu kuning pertama, dalam laga pembuka kontra tuan rumah Meksiko, 31 Mei. “Itu menjadi kartu kuning satu-satunya yang saya terima sepanjang karier saya,” kenang Lovchev, di situs FIFA, 13 Mei 2016.
Piala Dunia ini juga merupakan Piala Dunia pertama yang menerapkan aturan pergantian pemain secara reguler. Di gelaran-gelaran sebelumnya, pemain hanya boleh digantikan oleh cadangan jika cedera. Rumania menjadi negara pertama yang melakukan pergantian pemain, saat menghadapi Brasil, 10 Juni, dengan memasukkan kiper cadangan Steve Adamanche untuk menggantikan kiper utama Necula Raducanu.
Baca juga: Rupa-Rupa Perjalanan Rombongan Piala Dunia Pertama
Bagi dunia industri, Piala Dunia 1970 menjadi momen penting sebab untuk pertama kalinya FIFA merilis bola resmi. Untuk itu, FIFA menunjuk Adidas, merek produsen alat olahraga asal Jerman, yang kemudian memproduksi bola bernama Telstar. Bola 32 panel dengan perpaduan warna hitam-putih itu sengaja dibuat Adidas supaya mudah terlihat di layar TV hitam putih –seiring perkembangan zaman dan teknologi, bola Piala Dunia motif dan warnanya terus berkembang dalam tiap gelaran.
Piala Dunia 1974
Piala Dunia yang dihelat di Jerman Barat, 13 Juni-7 Juli 1970, ini menjadi Piala Dunia pertama yang dimiliki semua benua, bukan hanya milik Amerika dan Eropa seperti sebelum-sebelumnya. Setelah Mesir mewakili Afrika pertama kali pada 1934 dan Hindia Belanda mewakili Asia, giliran Australia jadi negara kawasan Oseania –walau pada 2006 memilih meleburkan diri ke AFC (Asia)– pertama di Piala Dunia.
Baca juga: Skandal Memalukan Chile demi Piala Dunia
Di Piala Dunia ini, hukuman kartu merah untuk pertamakalinya dikeluarkan. Adalah ariete (penyerang) Chile Carlos Caszely yang mendapat hukuman tersebut dari wasit Dogan Babacan asal Turki, dalam laga Jerman Barat vs Chile, 14 Juni.
Piala Dunia 1978
Kendati sarat kontroversi terkait kediktatoran Jorge Videla, Piala Dunia 1978 berjalan lancar dan sukses di Argentina dari 1-25 Juni 1978. Tak hanya menjadikan Argentina untuk pertamakalinya menjadi juara, Piala Dunia ini juga jadi yang pertama menerapkan babak adu penalti. Sebelum, dua tim yang gagal menentukan pemenang di babak perpanjangan waktu harus memainkan laga ulang –meski tak pernah ada yang mengalaminya.
Baca juga: Preambul Piala Dunia Pertama Amburadul
Bek Belanda Ernie Brandts menjadi pemain pertama Piala Dunia yang bikin gol ke dua gawang berbeda dalam satu laga. Di laga Belanda vs Italia, 21 Juni, Brandts melakukan gol bunuh diri di menit ke-19 namun menebusnya dengan menjebol gawang lawan 30 menit berselang.
Piala Dunia 1982
Kendati aturan adu tendangan penalti diperkenalkan di Piala Dunia Argentina 1978, babak dramatis ini baru terjadi kali pertama di Piala Dunia Spanyol 1982. Adu penalti pertama itu terjadi di laga Jerman Barat vs Pranccis, 8 Juli. Pemain tengah Prancis Alain Giresse menjadi eksekutor pertama adu penalti yang dimenangkan Jerman Barat 5-4 itu.
Baca juga: Piala Dunia Pertama Setelah Perang Dunia
Untuk regulasi, Piala Dunia 1982 menjadi Piala Dunia pertama yang diikuti 24 partisipan. Format ini memungkinkan wakil Asia dan Afrika ikut secara reguler karena Asia dan Oseania mendapat satu tempat sementara Afrika mendapat dua.
Piala Dunia 1986
Pada 1974, sejatinya Kolombia yang terpilih untuk menghelat Piala Dunia 1986. Namun karena problem keuangan, FIFA menjatuhkan alternatif tuan rumah dadakan kepada Meksiko, yang sukses menggelarnya pada 31 Mei-29 Juni. Dalam Piala Dunia ini, untuk pertama kalinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ikut mempropagandakan sepakbola untuk perdamaian dengan memamerkan sejumlah papan display berlogo PBB dan FIFA bertuliskan: “Football for Peace–Peace Year” plus slogan Piala Dunia 1986: “El Mundo Unido por Un Balon” (Menyatukan Dunia dengan Bola).
Baca juga: Trofi Piala Dunia Tinggal Kenangan
Atraksi penonton “The Wave” mengglobal di Piala Dunia 1986 ini kendati sebelumnya atraksi dengan nama lain “Mexican Wave” ini sudah eksis di final sepakbola Olimpiade 1984. Catatan lain, pelatih Paraguay Cayetano Re Ramirez menjadi pelatih pertama yang diusir wasit di Piala Dunia. “Cayetano Re diusir wasit pada 11 Juni (1986) dalam laga melawan Belgia karena berdiri terlalu dekat dengan lapangan,” tulis Doug Lennox di buku Now You Know Soccer.
Piala Dunia 1990
Piala Dunia ke-14 yang digelar di Italia, 8 Juni-8 Juli 1990, menjadi momen pertama diperkenalkannya bendera Fair Play. Mengutip European Yearbook 1996, bendera Fair Play ikut dibawa masuk dan dibentangkan di antara dua bendera negara yang bertanding sebelum laga dimulai. Tujuannya, mendorong semangat fair play dalam pertandingan.
Baca juga: Trofi Pengganti Jules Rimet
Piala Dunia ini menjadi Partai Dunia pertama yang juaranya merupakan kebalikan dari juara Piala Dunia sebelumnya. Bagi juara bertahan Argentina, Piala Dunia ini menjadi momen sial karena selain kalah di final juga mesti kehilangan pemain akibat kartu merah dalam pertandingan puncak itu. Celakanya, Pedro Monzon, bek Argentina yang mendapat kartu merah itu, menjadi pemain pertama yang dikartumerahkan wasit di laga final. Argentina juga tercatat jadi tim pertama yang gagal bikin gol di final Piala Dunia.
Piala Dunia 1994
Selain menjadi Piala Dunia pertama yang salah satu venue-nya merupakan stadion indoor (Pontiac Silverdome, Detroit), Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat (17 Juni-17 Juli 1994) merupakan Piala Dunia pertama yang menerapkan aturan no back pass alias kiper tak boleh memegang atau menangkap bola operan kawan setim. Dalam Piala Dunia ini juga untuk pertamakalinya diterapkan aturan tambahan waktu di tiap babak dalam sebuah pertandingan.
Para pemain yang kesakitan di dalam sebuah laga juga tak lagi diizinkan mendapat perawatan di dalam lapangan. Untuk membuat pertandingan terus berjalan, FIFA mengatur perawatan pemain cedera dilakukan di luar lapangan. Guna mendukung aturan tersebut, untuk pertamakalinya panitia Piala Dunia menggunakan golf car di dalam lapangan, untuk mengangkut pemain cedera ke luar arena.
Baca juga: Klenik di Balik Final Italia vs Brasil
Piala Dunia 1994 juga merupakan Piala Dunia pertama yang kostum pemainnya dilengkapi nama, bukan sekadar nomor seperti sebelumnya. Rekor gol juga pecah di Piala Dunia ini, saat striker Rusia Oleg Salenko menjadi pemain pertama yang mencetak lima gol dalam satu laga kala menekuk Kamerun 6-1. “Saya saat itu tak berpikir tentang rekor. Mereka mengatakan sesuatu di pengeras suara dalam bahasa Inggris, namun saya tak mendengar detail-nya,” kenang Salenko di situs resmi FIFA, 27 Maret 2017.
Catatan lain, Gianluca Pagliuca menjadi kiper pertama yang mendapat kartu merah, saat Italia meladeni Norwegia, 23 Juni. Piala Dunia ini juga melahirkan sejarah: juara menang lewat adu penalti.
Piala Dunia 1998
Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia terakhir di abad ke-20 (10 Juni-12 Juli 1998). Pdi Piala Dunia ini, untuk pertama kalinya negara peserta berjumlah 32. “Jumlah partisipan itu menjadi alasan bagi masyarakat dan komunitas baru untuk menyaksikan Piala Dunia untuk kali pertama,” tulis Fernando Fiore dalam The World Cup: The Ultimate Guide to the Greatest Sports Spectacles in the World.
Baca juga: Final Piala Dunia Berujung Gempita dan Prahara
Beberapa aturan anyar juga diperkenalkan. Seperti regulasi kartu merah otomatis untuk tekel dari belakang, tiga pergantian pemain per pertandingan, penggunaan papan elektronik untuk pergantian pemain dan golden goal. Defenseur (bek) Laurent Blanc menjadi pemain pertama yang mencetak golden goal di menit ke-113 (perpanjangan waktu) ke gawang Paraguay, 28 Juni 1998.
Piala Dunia 2002
Menginjak abad ke-21, untuk pertama kalinya Piala Dunia digelar di benua Asia. Pertama kalinya juga eksis dua tuan rumah bersama: Jepang dan Korea Selatan (31 Mei-30 Juni 2002).
Baca juga: Macan Jawa di Final Piala Dunia
Fakta lainnya adalah, untuk pertama kalinya juga hadir tim-tim dari Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika dan Asia di babak perempatfinal. FIFA juga untuk pertama kali mewajibkan setiap tim berisi 20 pemain dan tiga kiper.
Piala Dunia 2006
Brasil datang ke Piala Dunia 2006 di Jerman (9 Juni-9 Juli 2006) sebagai juara bertahan. Namun untuk pertama kalinya diputuskan bahwa juara bertahan tak memainkan laga pembuka. Partai perdana justru digulirkan antara tuan rumah Jerman vs Kosta Rika yang berakhir 4-2 untuk tuan rumah.
Piala Dunia 2010
Setelah Asia, giliran Afrika untuk pertama kali kebagian jatah jatu tuan rumah. Afrika Selatan yang beruntung menggelar turnamen akbar empat tahunan itu pada 11 Juni-11 Juli 2010. Australia untuk pertama kalinya tampil sebagai satu dari empat wakil Asia, setelah sebelumnya pindah dari OFC (Oseania) ke AFC (Asia).
Baca juga: Piala Dunia yang Tak Diakui
FIFA juga untuk kali pertama merilis All-Star Team (tim berisi pemain-pemain terbaik Piala Dunia) hasil dari voting online publik. Sebelumnya All-Star Team acap dipilih sendiri oleh FIFA.
Piala Dunia 2014
Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 (12 Juni-13 Juli) mendapat “kehormatan” terkait diperkenalkannya goal-line technology atau teknologi garis gawang untuk kali pertama dalam Piala Dunia. Gol pertama yang muncul dari keputusan teknologi garis gawang itu, adalah gol bunuh diri pemain Honduras, Noel Valladares saat melawan Prancis.
Baca juga: Misteri Piala Dunia di Patagonia
Pertama kalinya juga FIFA mengizinkan cooling break atau istirahat untuk pendinginan, masing-masing sekali dalam dua babak. Dua tim pertama yang meminta break itu adalah Belanda dan Meksiko yang berduel di babak perdelapan final. Terakhir, perkenalan vanishing foam untuk pertama kalinya digunakan wasit dalam setiap tendangan bebas.