1878
Teuku Ibrahim, suami Cut Nyak Dhien, meninggal dunia dalam pertempuran melawan Belanda. Cut Nyak Dhien bersumpah akan menikah dengan laki-laki yang mau membantunya membalaskan dendam atas kematian suaminya. Laki-laki itu adalah Teuku Umar yang usianya lebih muda dan sudah memiliki dua orang istri. Mereka sama-sama berjuang melawan Belanda.