HISTORIA adalah majalah sejarah online pertama di Indonesia yang disajikan secara populer. Kami memadukan disiplin kerja jurnalistik dengan penelitian sejarah yang ketat untuk menghadirkan kisah masa lalu secara memikat dan mengesankan di hadapan pembaca.
Dinamika kehidupan manusia di masa lampau, mulai intrik politik, revolusi, perang, pemberontakan, perebutan kekuasaan, bencana dan berbagai penemuan yang mengubah wajah dunia akan menjadi cerita memikat yang selalu kami hadirkan setiap bulannya. Bukan hanya itu, cerita-cerita unik tapi terabaikan dalam rentang sejarah Indonesia, seperti sejak kapan orang Indonesia minum kopi, kapan soto dikenal sampai dengan mulai kapan singkong dikonsumsi di Indonesia akan pula kami sajikan di majalah online HISTORIA.
Kami percaya, bangsa yang tak pernah tahu dari mana ia berangkat takkan pernah tahu dimana ia akan datang. Kami juga percaya, apa yang kita hadapi hari ini adalah apa yang kita lakukan hari kemarin; dan apa yang kita temui di masa depan adalah hasil dari apa yang kita perbuat di hari ini. Begitu banyak hal yang dilupakan dan tak terselesaikan di negeri ini. Ibarat jam waker, HISTORIA akan selalu berupaya mengingatkan kita tentang sesuatu yang terjadi pada masa lampau sehingga kita tak lagi mengulanginya di masa kini demi masa depan yang lebih baik. Karena sejarah adalah guru kehidupan, historia magistra vitae.
PT. Media Digital Historia.
Komisaris Utama
Indra Bigwanto
Direktur Utama/Pemimpin Redaksi
Bonnie Triyana
Redaktur Pelaksana
Budi Setiyono
Redaktur Eksekutif
M. Triyadi K
Redaktur
• Hendri F. Isnaeni
• MF Mukthi
Sekretaris Redaksi
Faraya Maulida
Artistik dan Multimedia
Gun Gun Gunadi (Redaktur),
Betaria Sarulina (Illustrator),
Biddi Kalwan (Designer),
Fernando Randy (Fotografer),
Iwan Kurniawan (Videografer)
Litbang
Miftahudin (Periset),
Tjatur Wiharyo (Analis)
Penulis
Andri Setiawan,
Martin Sitompul,
Randy Wirayudha
Technology
Agung Yudho E (Frontend),
Michael H. Wijaya (QA/UI/UX),
Muhammad Akbar (Infra)
Kontributor
Aboeprijadi Santoso (Amsterdam, Belanda),
Aris (Pontianak, Kalbar),
Devi Fitria (Duesseldorf, Jerman),
Eko Rusdianto (Makassar),
Fandy Hutari (Jakarta),
Mira Renata (Jakarta),
Novi Basuki (Cina),
Reiner Lesprenger (Berlin, Jerman),
Rukardi (Semarang, Jawa Tengah),
Yose Hendra (Padang, Sumatra Barat).