Masuk Daftar
My Getplus

Enam Momen Pemain jadi Kiper Dadakan

Momen pemain jadi kiper dadakan hal lumrah dalam sepakbola. Ada bermacam penyebabnya, mulai teknis hingga politis.

Oleh: Randy Wirayudha | 14 Okt 2024
Dengan meminjam jersey kiper ketiga, kapten Chelsea, John George Terry terpaksa mendadak kiper (chelseafc.com)

STADION Madejski (kini Select Car Leasing Stadium) di kota Reading, Inggris malam (14 Oktober 2006) itu jadi venue laga Premier League musim 2006/2007 antara tuan rumah Reading FC kontra Chelsea. Tetapi ketika laga baru berjalan lima menit, sekira 24 ribu penonton terhenyak gegara insiden horor lutut kanan pemain tuan rumah, Stephen Hunt, menghantam kepala kiper tim tamu, Petr Čech. 

Beruntung bagi Reading, Hunt sama sekali tak diberi kartu kuning apalagi merah oleh wasit Michael Riley. Tapi “buntung” bagi Chelsea karena insiden mengerikan itu memaksa sang kiper utama absen tiga bulan.

“Čech mengalami depressed skull fracture atau patah tulang tengkorak yang bagian tengkoraknya tertekan ke arah otak. Tetapi FA (federasi sepakbola Inggris) juga tidak memberi hukuman apapun kepada Hunt. Hunt mengaku tak berniat mencederai Čech tapi harusnya pada momen itu mestinya ia sadar akan aksinya yang bisa menimbulkan cedera,” ungkap Ellis Cashmore dalam Making Sense of Sports.

Advertising
Advertising

Baca juga: Kiper yang Dilaknat hingga Akhir Hayat

Momen Petr Čech tumbang di laga kontra Reading FC (chelseafc.com)

Akibatnya, pelatih Chelsea José Mourinho terpaksa memasukkan kiper cadangan, Carlo Cudicini. Tapi lagi-lagi sial bagi The Blues. Di masa injury time pada menit 90+3, Cudicini terbentur badan Ibrahima Sonko hingga pingsan ketika mencoba memotong umpan silang. Mourinho di tepi lapangan makin pusing karena semua jatah pergantian pemain sudah terpakai. Aturan baru dengan jatah lima pergantian pemain di waktu normal dan tambahan pergantian enam pemain di luar waktu normal 2x45 menit baru hadir pada 2020.

Alhasil, bek sekaligus kapten tim John Terry terpaksa jadi kiper dadakan. Ia meminjam jersey dan sarung tangan kiper ketiga, Henrique Hilário, untuk berganti peran di bawah mistar. Untungnya tak ada serangan berbahaya dari Reading hingga laga berakhir dengan kemenangan tipis Chelsea, 1-0.

Walau jarang terjadi, momen seorang pemain berposisi bek, gelandang, atau bahkan striker jadi kiper dadakan bukanlah hal yang ganjil dalam sepakbola. Hal langka itu kadang terjadi gegara jatah pergantian pemain sudah habis, karena sang kiper datang terlambat, atau bahkan ada yang dimainkan sebagai kiper sebagai bentuk protes. Berikut lima dari sejumlah catatan pemain yang mendadak jadi kiper di laga-laga kompetitif sejak abad ke-19:

Alexander Bonsor (Timnas Inggris) 

Ilustrasi duel Inggris vs. Skotlandia pada 1870-an (thefa.com)

Bomber klub Old Etonians FC dan timnas Inggris kelahiran Great Bookham, 7 Oktober 1851 itu tercatat jadi pemain pertama yang “mendadak kiper”. Itu terjadi pada laga persahabatan antara Inggris vs. Skotlandia di Lapangan Kennington Oval (kini Stadion Kriket Kia Oval) pada 6 Maret 1875.

Bonsor sendiri hanya mencatatkan 2 caps membela The Three Lions. Keduanya melawan Skotlandia di venue yang sama, Kennington Oval. 

Pada laga persahabatan Inggris vs. Skotlandia pada 8 Maret 1873, Bonsor turut menyumbang sebutir gol dalam kemenangan 4-2. Pada laga persahabatan 6 Maret 1875, ia tak ikut berperan mencetak gol tapi justru berperan jadi kiper dadakan.

Kejadian unik tersebut terjadi gara-gara kiper William Carr datang terlambat. Dampaknya Inggris harus bermain dengan 10 orang karena Bonsor terpaksa sementara jadi kiper selama 10 menit hingga akhirnya Carr datang. Justru ketika kiper aslinya tampil, Inggris kebobolan dua gol di laga yang berakhir imbang 2-2 tersebut.

Eddie Hapgood (Arsenal) 

Edris Albert "Eddie" Hapgood (X @Arsenal)

Dari sekian kejadian “pemain mendadak kiper”, Eddie Hapgood mengalaminya sampai dua kali. Meski hanya berpostur 175 cm, Hapgood dipercaya pelatih Herbert Chapman untuk jadi “deputi” kiper utama, Frank Moss, di masa belum ada aturan pergantian pemain.

Aturan pergantian pemain itu sendiri baru muncul pada 1958. Sebelum itu, pemain manapun yang terkena cedera tak bisa diganti. Pilihannya antara si pemain menahan rasa sakit atau tim bermain dengan 10 orang lantaran satu pemain mesti jadi kiper dadakan. 

Itulah yang terjadi pada Arsenal ketika bertandang ke markas Sheffield United, Bramall Lane, di laga Football League, 23 Desember 1933. Hapgood terpaksa menggantikan Moss yang cedera dislokasi jari di tengah laga. Hebatnya, ia tetap mampu mengawal mistar dengan apik hingga Arsenal pulang dengan kemenangan 3-1.

Baca juga: Akhir Hayat Sang Kiper Penyelamat

“Sungguh disayangkan cedera itu memaksa Moss tak bisa menyelesaikan laga dan bos (pelatih) Herbert Chapman mengatakan saya cukup bagus jadi kiper dan bos bersikeras saya cukup bisa dipercaya jadi deputinya (Moss) jika dia cedera,” kenang Hapgood dalam otobiografinya, Football Ambassador.

Hal serupa terjadi lagi pada 16 Maret 1935 ketika bertandang ke Goodison Park untuk melawan Everton. Hapgood yang di musim 1934-1935 itu sudah menjadi kapten tim, kembali menggantikan Moss ketika sang kiper cedera dislokasi bahu di tengah pertandingan untuk sementara waktu sampai Moss selesai dirawat dan comeback ke lapangan. 

“Tom Whittaker dan saya membantunya ke tepi lapangan dan saya mengenakan jersey kipernya. Frank kembali lagi dengan diperban bahunya karena ia bersikeras tetap bermain. Sayangnya kemudian cedera itu mengakhiri kariernya,” tandasnya.

Alain Giresse & Marius Trésor (Bordeaux) 

Marius Paul Trésor (kiri) & Alain Jean Giresse (girondins.com)

Presiden klub Prancis Girondins de Bordeaux, Claude Bez, mengakui bahwa kiper utamanya, Dragan Pantelić, bersalah karena menendang seorang hakim garis pada sebuah laga Ligue 1 musim 1981-1982. Akan tetapi Bez tak terima pada keputusan federasi Prancis, FFF, mengganjar hukuman larangan bermain satu tahun pada Pantelić.

Maka pada partai pamungkas di musim itu, di mana Bordeaux melakoni laga tandang bertajuk Derby de l’Atlantique kontra FC Nantes di Stade Marcel-Saupin pada 7 Mei 1982, Bez menunjukkan bentuk protesnya dengan memerintahkan pelatih Aimé Jacquet menyusun daftar starting IX tanpa posisi nomor 1 alias kiper.

“Kami jarang melihat presiden (klub). Paling hanya 2-3 kali selama semusim ia datang menonton. Maka ketika ia datang hari itu, pasti ada terjadi sesuatu. Presiden mengatakan pada kami untuk bermain tanpa kiper,” kenang gelandang Bordeaux, Alain Giresse, dikutip Ouest France, 20 Januari 2018.

Baca juga: Kiper Keblinger Blunder

Giresse yang berpostur hanya 163 cm ditunjuk bermain di bawah mistar. Tapi meski mengenakan kostum dan sarung tangan kiper, wasit melarangnya menggunakan tangan karena ibarat permainan power play dalam futsal. Pasalnya Giresse dituliskan namanya di susunan pemain bukan sebagai kiper. 

Di babak kedua, giliran bek sentral Marius Trésor yang ditunjuk tampil di bawah mistar seiring ia masuk menggantikan Giresse. Alhasil pertandingannya pun berjalan ganjil hingga di akhir laga Bordeaux dibantai 6-0.

“Saya tak melihat presiden (Nantes, Louis) Fonteneau berkelakuan seperti presidennya Bordeaux. Pertandingannya berujung pada situasi yang luar biasa aneh, bahkan sejak laga dimulai,” kenang bek Nantes Patrice Rio.

Phil Jagielka (Sheffield United) 

Philip Nikodem "Phil" Jagielka menyelamatkan timnya saat digempur Arsenal (sufc.co.uk)

Keputusan pelatih Sheffield United, Neil Warnock, untuk lebih banyak mengisi bench-nya dengan penyerang ketika menjamu Arsenal di Bramall Lane, 30 Desember 2006 berbuah drama. Warnock memutuskan untuk mendaftarkan susunan starting IX dan cadangan tanpa kiper kedua.

“Bencana” datang di menit ke-56 ketika kiper Paddy Kenny tak bisa meneruskan laga gegara cedera paha. Padahal, Warnock tak membawa kiper cadangan karena merasa butuh lebih banyak penyerang cadangan untuk mengubah permainan. Alhasil, Warnock memerintahkan Jagielka jadi pengganti Kenny di bawah mistar karena bek berpostur 180 cm itu beberapa kali pernah jadi kiper dalam sesi-sesi latihan.

Baca juga: Lima Kiper dengan Rekor Gol Paling Subur

Yang dilakukan Warnock memenuhi bench dengan pemain ekstra tanpa kiper cadangan memang ibarat perjudian. Tapi Jagielka yang multi-talenta –bisa bermain sebagai bek, bek sayap, dan gelandang– itu diperintahkan mengambil peran kiper dan hasilnya tak mengecewakan.

The Blades (julukan Sheffield United) terpaksa bertahan total dan Arsenal terus menggempur hingga frustrasi. Drama kembali terjadi ketika pada menit ke-80 Robin van Persie mendapat ruang melepaskan tembakan keras untuk menguji Jagielka tapi kiper dadakan itu tampil gemilang dengan menepis tendangan itu menggunakan ujung jarinya,” tulis Matt Anson dalam Sheffield United Greatest Games: The Blades’ Fifty Finest Matches.

Hampir 30 menit Arsenal terus menjajal skill Jagielka tanpa berbuah manis. Kegemilangan Jagielka begitu vital untuk mempertahankan kemenangan 1-0 Sheffield United atas Arsenal hingga akhir laga.

Enzo Pérez (River Plate) 

Enzo Nicolás Pérez jadi kiper dadakan pasca-timnya positif Covid-19 massal (cariverplate.com.ar)

Pandemi Covid-19 menyisakan dampak pahit bagi sepakbola, terutama River Plate menjelang partai ketiga Grup D Copa Libertadores kontra Independiente Santa Fe, 19 Mei 2021. Pelatih Marcelo Gallardo pusing bukan kepalang karena 20 pemainnya positif Covid-19, termasuk tiga kiper.

Gallardo hanya punya 11 pemain tersisa tanpa kiper. Gelandang Enzo Pérez akhirnya dipercaya untuk jadi kiper dadakan meski ia masih belum pulih total dari cedera paha.

Pérez pun bersedia untuk dilatih oleh pelatih kiper setelah diminta tiga kiper yang positif Covid untuk tampil di bawah mistar. Gallardo pun berharap tidak ada lagi pemainnya yang cedera di laga itu karena tak punya satupun pemain cadangan.

“Rekan-rekan kiper menulis surat kepada saya. Saya juga menanyakan banyak hal pada mereka. Saya juga berlatih dengan pelatih kiper dan ia memberi saya banyak saran untuk fokus di kotak penalti saja,” kata Pérez, dikutip Olé, 20 Mei 2021.

Hasilnya mengesankan. Tampil full match di bawah mistar, Pérez setidaknya melakukan empat penyelamatan gemilang hingga River Plate menutup laga dengan kemenangan 2-1. 

Baca juga: Santo Iker di Bawah Mistar

TAG

kiper sepakbola

ARTIKEL TERKAIT

Memori Manis Johan Neeskens Kenapa Australia Menyebutnya Soccer ketimbang Football? Kakak dan Adik Beda Timnas di Sepakbola Dunia Yang Dikenang tentang Sven-Göran Eriksson Empat Pelatih Asing yang Diapresiasi Positif Negeri Besutannya Mula Finalissima, Adu Kuat Jawara Copa América dan Piala Eropa Persija Kontra Salzburg di Lapangan Ikada Sebelas Ayah dan Anak di Piala Eropa (Bagian II – Habis) Cerita di Balik Kedatangan Pele ke Indonesia Sebelas Ayah dan Anak di Piala Eropa (Bagian I)