Masuk Daftar
My Getplus

Operasi CIA di Indonesia dari Masa ke Masa

Sejak zaman pendudukan Jepang, agen Amerika Serikat telah dikirim ke Indonesia. Puncak dari operasi-operasi yang dijalankan yakni Peristiwa 1965 dan penggulingan Sukarno.

Oleh: Andri Setiawan | 10 Des 2020
Central Intelligent Agency menjalankan beberapa operasi di Indonesia yang puncaknya adalah penggulingan Presiden Sukarno. (Wikimedia Commons).

Central Intelligent Agency (CIA) telah lama beroperasi di Indonesia. Berbagai peristiwa, mulai dari pemilihan umum pertama tahun 1955 hingga Peristiwa 1965 yang diikut penggulingan pemerintahan Presiden Sukarno, diduga turut melibatkan agen intelijen rahasia Amerika Serikat ini.

Sejarawan Baskara T Wardaya dalam Dialog Sejarah “Spionase CIA dari Masa ke Masa” di saluran Youtube dan Facebook Historia, Kamis, 10 Desember 2020, menjelaskan bahwa embrio CIA bermula dari Office of Strategic Services (OSS), yang dibentuk pada 1942 untuk mengumpulkan informasi-informasi dari Uni Soviet.

Namun, tampaknya hampir semua operasi OSS gagal. Bahkan, OSS sendiri malah diinfiltrasi oleh agen Inggris dan Soviet. OSS kemudian beralih target dari Uni Soviet ke negara-negara yang dianggap dekat dengan Soviet maupun negara-negara yang berideologi atau condong ke komunisme dan sosialisme. Setelah OSS dirombak beberapa kali, pada 1947 Amerika Serikat membentuk CIA.

Advertising
Advertising

“Dalam perkembangan berikut, tujuannya diperluas. Tidak hanya melawan ideologi Soviet yang komunis tadi tetapi juga lalu memperjuangkan kepentingan ekonomi Barat,” jelas Baskara.

Baca juga: Agen CIA Pertama di Indonesia

CIA kemudian menjalankan berbagai operasi di negara-negara yang dianggap “kiri” dan memiliki pengaruh ekonomi. Pada 1953, CIA menjalankan operasi menurunkan Perdana Menteri Iran Mossadegh terkait isu nasionalisasi perusahaan minyak. Di Guatemala, pada 1954 CIA juga berhasil menjalankan misi melengserkan Presiden Jacobo Arbenz yang mendukung landreform.

Di benua Afrika, pada 1961 CIA menjalankan operasi di Kongo untuk menggulingkan Patrice Lumumba yang dekat dengan Soviet. Pada tahun yang sama, di Kuba Fidel Castro juga dijadikan sasaran CIA namun gagal. Dan pada 1964, operasi CIA bershasil menjatuhkan Persiden Brazil Joao Gullard yang mendukung landreform dan condong ke sosialis.

Di Indonesia, redaktur Historia.id Hendri F Isnaeni menyebut agen-agen Amerika Serikat telah diselundupkan sejak 1944 melalui Operasi Iceberg. Ketika Jepang sudah kalah, pada September 1945 agen OSS masuk ke Indonesia bersamaan dengan pendaratan pasukan Sekutu.

Tujuan kedatangan agen OSS ialah untuk menggali informasi kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia. Namun, mereka pernah tak didengar oleh pemerintah Amerika Serikat karena pengaruh Belanda. Belanda menyebut para pemimpin Indonesia adalah komunis sehingga membuat Amerika mendukung Belanda kembali menduduki Indonesia. Padahal, menurut agen OSS sendiri, pemimpin-pemimpin Indonesia saat itu adalah para nasionalis.

Baca juga: Dianggap Gangguan, CIA Rancang Pembunuhan Sukarno

Amerika Serikat baru sadar bahwa pemerintah Indonesia saat itu bukan komunis setelah pecah Peristiwa Madiun. Agen CIA pertama, Arthur Champbell, kemudian dikirim ke Indonesia. Champbell kemudian memfasilitasi hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia terutama dalam urusan militer.

Intervensi CIA di Indonesia terus berlanjut setelah itu. Pada Pemilu 1955, mereka membantu partai-partai Islam, rival Partai Komunis Indonesia (PKI). Operasi-operasi menjatuhkan Sukarno juga dijalankan. Yang paling menghebohkan adalah propaganda film porno Sukarno.

“Sampai 1965, CIA terus melakukan operasi bagaimana caranya untuk menggulingkan pemerintahan Sukarno yang dianggapnya cenderung ke kiri,” kata Hendri.

Salah satu peristiwa yang secara gamblang memperlihatkan intervensi CIA di Indonesia ialah pemberontakan PRRI dan Permesta. Agen-agen CIA berkeliaran di Sumatra dan memasok senjata dengan operasi yang dinamakan Operasi HAIK. Namun, operasi yang medukung perlawanan terhadap pemerintah pusat ini gagal.

Baca juga: CIA Bikin Film Porno Mirip Sukarno

Semenjak agen Allen Pope ditangkap, Operasi HAIK dibubarkan. Namun, menurut Baskara, satu hal penting di sini adalah bahwa AS kemudian menyadari bahwa Angkatan Darat ternyata anti-komunis. Dan sejak itu, sekira 2500 perwira AD disekolahkan di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat.

Di Kansas, para perwira itu bertemu dengan perwira sejenis dari Brazil, Chile, hingga Argentina yang juga sama-sama disekolahkan. Mereka, kata Baskara, kelak menjadi bagian dari operasi CIA di negeri masing-masing.

“Kalau misalnya ada kemiripan (penggulingan pemerintahan) antara Brazil, Indonesia, dengan Chile dengan Argentina, Bolivia, mungkin di situ titik temunya. Dan saya kira ini penting untuk digarisbawahi dan penting juga untuk diteliti menurut saya,” sebut Baskara.

Baskara menegaskan bahwa penggulingan Persiden Brazil Joao Gullard pada 1964 menginspirasi CIA menggulingkan Sukarno pada 1965. Dalam konteks Brazil dan Indonesia, kedua negara sama-sama tengah menjalankan landreform.

Baca juga: Kegagalan Kepala Stasiun CIA di Jakarta

“Itu ancaman bagi Amerika. Maka dilakukan upaya untuk membantu menyingkirkan kelompok kiri. Presidennya yang kiri untuk diganti dengan sistem pemerintahan yang kanan dan pro-Barat dalam sistem ekonomi yang pro-modal asing,” ungkap Baskara.

Peristiwa kelam 1965 yang berujung jatuhnya Sukarno kemudian menginspirasi penggulingan Salvador Allende di Chile pada 1973. Operasi ini bahkan dinamai Jakarta Method. Jurnalis Vincent Bevins meneliti dan menuliskannya dalam buku The Jakarta Method (2020). Keberhasilan operasi di Chile berlanjut dengan Operation Condor. Burung kondor dipakai karena merupakan simbol Chile. Operasi ini merupakan operasi menyingkirkan aktivis-aktivis kiri di seluruh Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

TAG

cia intelijen agen cia amerika serikat

ARTIKEL TERKAIT

D.I. Pandjaitan dan Aktivis Mahasiswa Indonesia di Jerman Sukarno, Jones, dan Green Sepak Terjang Spion Melayu Adam Malik Sohibnya Bram Tambunan Jenderal Nasution Terseret Kasus Pembajakan Pesawat Garuda Operasi Monte Carlo, Misi Intelijen Koes Bersaudara Satu-satunya Perempuan Amerika yang Dieksekusi Hitler Bapaknya Indro Warkop Jenderal Intel Ali Moertopo Disebut Pernah Jadi Agen Belanda Secuil Cerita Jenaka dari Cianjur Semasa Pendudukan Saudara Tua