Masuk Daftar
My Getplus

Lima Konser Band yang Memekakkan Telinga

Sejak 1960-an fenomena “horeg” band-band rock mencatatkan rekor dunia Guinness. Siapa saja lima band yang paling bising?

Oleh: Randy Wirayudha | 31 Mei 2024
Band heavy metal Iron Maiden yang ketika pada 1988 pernah mencatatkan 124 desibel di rekor dunia Guinness (ironmaiden.com)

MENDENGARKAN musik keras-keras baik langsung lewat konser-konser maupun dengan bantuan alat pengeras suara memang seru dan mengasyikkan. Namun konsekuensi sound horeg atau suara menggelegar yang memekakkan telinga di atas 85-100 desibel (dB) lebih mudah menimbulkan potensi kehilangan pendengaran.

Menurut World Health Organization (WHO) dalam laporannya yang dirilis Juli 2019, “Make Listening Safe WHO: Estimaton of the Risk of Developing Hearing Loss Due to Exposure to Loud Sounds in Recreational Setting”, mendengarkan musik antara 75-100 dB lebih dari 15 menit sama mendengarkan bisingnya para pekerja industri selama delapan jam per hari yang akan mengekspos kondisi telinga dan bisa berdampak kehilangan pendengaran.

“Suara alat pendengaran sejenis ear-bud maksimal berkisar 88-113 dB. Sementara rata-rata tingginya volume suara di diskotek juga berkisar antara 104-112 dB. Sedangkan dalam konser-konser, bisa lebih tinggi. Di Eropa, beberapa negara sudah membatasi standar keamanannya di batasan 80 dB saja selama 40 jam per pekan. Adapun Australia, Inggris, dan Kanada membatasi kebisingan di angka 85 dB untuk 40 jam per pekan.

Advertising
Advertising

Bagaimana di Indonesia? Entah. Sejak akhir 2023 saja ramai pentas, karnaval, hingga panggung-panggung music house dan dangdut dengan sound horeg yang dalam beberapa kesempatan merusak rumah-rumah warga. Riset WHO belum sampai ke pelosok negeri karena jangankan WHO, dinas kesehatan setempat atau minimal Kementerian Kesehatan pun rasanya belum mewacanakannya.

Baca juga: Didi Kempot, Makin Tua Makin Ambyar

Deep Purple yang pada 1972 pernah mencatatkan volume kebisingan 117 dB (Facebook Deep Purple)

Dari The Who hingga Kiss 

Terlepas dari fenomena sound horeg di Indonesia, sejumlah band kondang dunia pernah mencatatkan rekor konser paling bising. Ada yang masuk catatan The Guinness Book of Records, ada yang tidak. Salah satu di antaranya adalah konser The Who yang mencatatkan rekor Guinness tepat hari ini 48 tahun silam.

Band rock asal Inggris yang digawangi Roger Daltrey cs. ini pernah mencatatkan rekor kebisingan 126 dB dengan jarak 32 meter dari pengeras-pengeras suaranya di Stadion The Valley, London, Inggris pada 31 Mei 1976. Rekor itu terukir ketika menjalani salah satu event dari tur dalam rangka promosi album ketujuhnya, The Who by Numbers (1975). 

“Sebuah motor bisa membuat kebisingan 100 dB dan sebuah petir sekitar 120 dB. Tapi (band) The Who ketika itu mencatatkan kebisingan 126 dB selama konser di The Valley di London pada 1976, melewati rekor dunia Deep Purple (pada 1972, 117 dB),” tulis David Darling dalam Ka-boom! The Science of Extremes.

Baca juga: Tangan Dingin Eddie Van Halen di Balik Hit Michael Jackson

Lebih runyam lagi di konser itu sempat terjadi kerusuhan di antara 50 ribu penontonnya. Beberapa roadie (kru panggung) sampai mengalami luka ringan.

“Ada sekelompok orang yang saling menendang. Benar-benar terjadi kekerasan di antara kerumunan yang tak pernah saya lihat di Inggris dalam waktu yang lama,” ungkap Gerry Horgan, salah satu roadie The Who yang terluka wajahnya, dikutip Patrick Glen dalam Youth and Permissive Social Change in British Music Papers, 1967-1983.

Band The Who di awal 1970-an (X @TheWho)

Dampak buruk lainnya adalah gitaris Pete Townshend harus mengalami masalah pendengaran. Telinganya mengalami tuli parsial dan tinnitus akibat terlalu menggelegarnya sound system yang mencapai 126 dB itu.

Delapan tahun berselang, band heavy metal asal New York, Manowar, juga masuk buku rekor Guiness itu dengan catatan 129,5 dB. Saat itu, Manowar tampil di Hanover, Jerman, medio 1984.  

“Band asal New York yang terkenal bising, Manowar membuat rekor 129,5 dB pada 1994 yang menahbiskan band mereka pada rekor dunia Guinness sebagai performance musik paling lantang,” ungkap Nick Harper dalam Marshall: The Book of Loud.

Baca juga: Semarak Konser Musik Rock di Indonesia

Band rock Inggris lainnya, Mötorhead, ikut masuk catatan rekor itu dengan 130dB dua tahun kemudian. Mengutip Scott Cohen dalam artikelnya di majalah musik SPIN edisi Februari 1986, “Motorhead is the Loudest Band on Earth”, rekor itu terjadi pada satu penampilan konser mereka di Cleveland Valley Theatre di Ohio, Amerika Serikat, awal 1986. Suara menggelegar itu keluar dari peralatan tata suara yang butuh lima hari untuk merakit kabinet dan penyesuaiannya sebelum konser berjalan.

 “Volume Motorhead mencapai 130 dB, 10 dB lebih lantang dari The Who yang di buku rekor Guinness sebagai band paling lantang di dunia. Akan tetapi dampaknya atap teater itu mengalami kerusakan dan puing-puing kecilnya berjatuhan ke kerumunan penonton, memaksa kebisingan sound-nya diturunkan,” ungkap Cohen.

Band Manowar (kiri) & Mötorhead (X @Manowar/@myMotorhead)

Kesadaran akan bahaya dari kebisingan lalu membuat sejumlah pihak mengambil tindakan.

“Menyadari dampak kebisingan ekstrem yang bisa terjadi kepada para pendengar, setelah itu Guinness berhenti memberi pengakuan pada rekor ini,” ungkap Nick Harper dalam Marshall: The Book of Loud. Guinness berhenti mencatat rekor itu mulai 1994.

Baca juga: Konser Bon Jovi di Ancol Rusuh

Kendati begitu, “adu bising” dalam membuat konser tetap tak berhenti. Bahkan, tak hanya band-band rock atau heavy metal yang punya rekor bising. Band house/elektronik asal Inggris Leftfield yang digawangi duet Neil Barnes dan Adam Wren juga pernah mencatatkan volume kebisingan mencpai 135 dB.

Meski tak masuk dalam buku rekor dunia Guinness, rekor itu terjadi saat Leftfield tampil di Brixton Academy, Inggris, medio Juni 1996 dalam rangka konser promosi album pertama mereka, Leftism. Saking menggelegarnya musik elektronik yang mereka mainkan, debu-debu sampai berterbagan dan plester atap auditoriumnya berjatuhan walau tiada penonton yang terluka.

Band elektronik Leftfield (kiri) dan KISS (X @Leftfield/@kiss)

“Suaranya lebih keras dari (mesin pesawat) jumbo jet. Tapi itu semua kualitas, kok. Tidak menimbulkan kerusakan kepada siapapun karena suaranya murni kualitas (musik). Itu (sound) system terbesar yang pernah dilakukan siapapun. Tapi kami tidak bisa melakukannya lagi karena nanti akan dipenjara karena sekarang batasnya hanya 90 (dB),” kenang Barnes kepada , 24 Februari 2011.

Last but not least, siapa lagi kalau bukan Kiss. Dalam konser “Bluesfest 2009” di Ottawa, Kanada, band rock asal New York itu mencatatkan volume kebisingan hingga 136 dB. 

“Dalam event itu sebenarnya sudah ditetapkan batasnya 90 dB. Tetapi performance paling bising terjadi saat band KISS tampil yang mencatatkan 136 dB. Otoritas NCC sampai mendatangi venue dan memaksa teknisi tata suara menurunkan volumenya,” tulis suratkabar The Ottawa Citizen, 20 Juli 2009. 

Baca juga: Aretha Franklin dan Hegemoni Maskulinitas Musik Rock

TAG

konser musik band musik rock

ARTIKEL TERKAIT

Muslim Penting dalam Musik Pop Kisah di Balik Alat Musik Kesayangan Squidward Sebelum Ahmad Albar Sukses di Indonesia Di Balik Lagu “Nuansa Bening” Papa T. Bob dan Lagu Anak Dion (Seolah) Diselamatkan Angka Muhammadiyah dan Musik Buya Hamka dan Musik Jhonny Iskandar dan Orkes Moral Jhonny Iskandar dan Dangdut Natal