Masuk Daftar
My Getplus

Jhonny Iskandar dan Orkes Moral

Jhonny Iskandar tutup usia. Sebagian hidupnya dihabiskan untuk menghibur masyarakat dengan musik humornya.

Oleh: Petrik Matanasi | 11 Mei 2024
Jhonny Iskandar pedangdut legendaris yang selalu tampil nyentrik. (Youtube Jhonny Iskandar Official).

JAGAT hiburan Indonesia kembali berduka. Pedangdut legendaris Jhonny Iskandar meninggal dunia pada Jumat, 10 Mei 2024, kemarin. Pihak keluarga menyebut Jhonny, yang memiliki riwayat diabetes, meninggal karena sakit.

Nama Jhonny tak bisa dilepaskan dari nama Warkop DKI (Warung kopi Dono-Kasino-Indro). Nama Warkop DKI lebih dikenal di jagat hiburan Indonesia kendati grup itu sebelumnya bernama Warkop Prambors DKI, yang terdiri dari Nanu Moeljono, Rudy Badil, Kasino Hadiwibowo (Kasino), Wahjoe Sardono (Dono), dan Indrodjojo Kusumonegoro (Indro).

Mereka merajai lawakan di radio, kaset, dan film. Lawakan cerdas adalah jualan awal mereka. Selain lawakan, para personelnya juga bisa bermusik. Tentu musiknya dikemas dalam bentuk komedi. Pada 1981, Warkop DKI merilis kaset humor berjudul Dokter Masuk Desa di bawah lebel Purnama Record.

Advertising
Advertising

“Musik disuguhkan oleh band bocah Irama Teler Pengantar Minum Racun yang kelak dikenal sebagai Orkes Moral Pengantar Minum Racun dengan frontman-nya Jhonny Iskandar. Mereka mengiringi Kasino menyanyikan lagu 'Just the Way You Are'-nya Billy Joel dalam irama dangdut dan liriknya diubah menjadi 'Modal Asing',” tulis Rudy Badil dalam Warkop Main-main jadi Bukan Main.

Baca juga: Riwayat Pedangdut Nyentrik Jhonny Iskandar

Album tersebut laku di pasaran. Tak hanya Warkop DKI yang sukses, band yang mengiringinya pun ikut terangkat namanya. Dono Warkop memberi nama band humor itu Orkes Moral dan Kasino yang besar jasanya pada band humor tersebut memberi nama Pengantar Minum Racun (PMR), sehingga band itu dikenal sebagai OM PMR. Dalam kaset lawakan tersebut Orkes Moral Pengantar Minum Racun rupanya juga menyumbangkan dua lagu: “Pelajaran Bahasa Inggris Jilid Dua” dan “Gengsi Anak Muda”.

Musik OM PMR adalah “perkawinan” antara musik dangdut dengan keroncong. Dangdut naik daun setelah 1970-an karena Rhoma Irama dkk., sementara keroncong justru sedang meredup ketika OM PMR mulai bermusik. Mereka, para personel OM PMR, ditemukan oleh Wre Munindra sebelum dipoles Kasino. Para personelnya dapat nama tambahan ala India dari Kasino. Misalnya Jhonny Iskandar mendapat nama Jhonny Madumathikutu.

Band tersebut sudah bermusik pada 1977 dan berjaya di era 1980-an. Lagu hit populer OM PMR pertama berjudul “Judul-judulan”.

Baca juga: Duel God Bless vs Soneta Group

Semasa jayanya, OM PMR telah merekam belasan album studio. Meski musiknya dianggap tak berkelas oleh sebagian orang serta liriknya agak jenaka, lirik lagu-lagu yang didengungkan Jhonny dkk. itu menggambarkan fenomena sosial di masyarakat. Lagu “Ada Gak Ada” misalnya, seolah mengajak masyakarakat untuk terus bahagia dan tertawa meski hidup dalam keterbatasan.

Jhonny sendiri dianggap sebagai orang Madura. Ada yang menyebut Jhonny lahir di Madiun dan ada pula Gresik –tahunnya pun ada yang menyebut 1959, ada pula 1960. Namun, Ardhie Raditya dalam Karakter Orang Madura: Pergulatan Budaya Lokal, Global, dan Subkultural menganggap Jhonny sebagai orang yang berakar dari Sumenep, Madura Timur. Sumenep dianggap sebagai “Kota Dangdut Madura”. Sama seperti musisi Madura macam Imam S. Arifin atau Yus Yunus. Popularitas Jhonny konon menyamai Rhoma Irama.

Seperti band lain, OM PMR juga penuh dengan kemelut. Menurut Budi Padukone, Jhonny pernah dua kali dipecat oleh Kasino karena masalah disiplin dan “moral”.

Baca juga: Jhonny Iskandar dan Dangdut Natal

Lepas dari masalah di dalam band, Jhonny berperan penting dalam OM PMR. Dia penyanyi yang sudah punya ciri khas. Antara lain dari penampilannya yang terkenal dengan kacamata berantai.

Ciri khas itu membuat Jhonny, yang bersama OM PMR dikenal lewat lagu “Judul-judulan” dan “Ada Gak Ada”, sukses ketika memutuskan bersolo karier. Di era 1990-an, Jhonny terkenal karena hit dangdut yang ceria, “Bukan Pengemis Cinta”. Tak hanya orang dewasa, anak-anak remaja pun suka menyanyikan penggalan lagu yang berbunyi “Aku bukan pengemis cinta...”

Setelah berjaya di jagat dangdut, Jhonny menikahi pedangdut Mega Mustika. Di era 1990-an, Mega Mustika cukup berjaya juga. Mereka punya dua anak sebelum rumah tangga mereka kandas. Jhonny lalu menikah dengan Nurhayati Bilqis dan mendapatkan dua anak hingga kepergiannya yang abadi kemarin, 10 Mei 2024. Selamat jalan “bukan pengemis cinta”.*

TAG

obituari musik dangdut

ARTIKEL TERKAIT

Epilog Tragis Sang Pengusung Bendera Palestina di Olimpiade Dion (Seolah) Diselamatkan Angka Lima Konser Band yang Memekakkan Telinga Salim Said Bicara Tentang Tiga Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia Johny Pardede dari Sepakbola hingga Agama Muhammadiyah dan Musik Buya Hamka dan Musik Jhonny Iskandar dan Dangdut Natal Riwayat Pedangdut Nyentrik Jhonny Iskandar