Masuk Daftar
My Getplus

Gerakan De Stuw

Gerakan intelektual Belanda yang progresif ini didukung orang Indonesia, namun ditolak orang Belanda.

Oleh: Martin Sitompul | 14 Feb 2017
Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hubertus Johannes van Mook (kanan).

Sejumlah intelektual Belanda yang progresif di Hindia Belanda mendirikan gerakan politik dan budaya yang dikenal dengan nama De Stuw (Gerakan Maju). De Stuw diambil dari nama majalah yang mereka terbitkan. Nama resminya adalah “Perkumpulan untuk mendukung pembangunan sosial dan politik Hindia Belanda.” Anggotanya tidak banyak dan semuanya berbangsa Belanda.

Menurut Bernard Vlekke dalam Nusantara: Sejarah Indonesia, perkumpulan ini dibentuk sebagai oposisi terhadap Vanderlandsche Club (Perserikatan Patriot), organisasi konservatif di Hindia Belanda yang menginginkan penguatan kekuasaan Belanda atas seluruh Hindia.

De Stuw mendapat dukungan dari kalangan bangsa Indonesia, sementara bangsa Belanda kebanyakan menolaknya.

Advertising
Advertising

Namun, beberapa anggota dari De Stuw di kemudian hari malah menjadi lawan bangsa Indonesia. Mereka adalah tokoh-tokoh penting Belanda pada masa revolusi: Hubertus Johannes van Mook menjabat Letnan Gubernur Jenderal, Jan Anne Jonkmann dan Johann Logemann, keduanya menjabat Menteri Urusan Negeri Jajahan.

TAG

ARTIKEL TERKAIT

Mata Hari di Jawa Menjegal Multatuli Nobar Film Terlarang di Rangkasbitung Problematika Hak Veto PBB dan Kritik Bung Karno Ibu dan Kakek Jenifer Jill Tur di Kawasan Menteng Daripada Soeharto, Ramadhan Pilih Anak Roket Rusia-Amerika Menembus Bintang-Bintang Guyonan ala Bung Karno dan Menteri Achmadi Pieter Sambo Om Ferdy Sambo