Masuk Daftar
My Getplus

Kostum Nyentrik Jorge Campos

Bukan saja penjaga gawang. Dia juga seorang desainer. Ikut andil dalam evolusi seragam kiper.

Oleh: Fandy Hutari | 27 Jun 2018
Kostum norak Jorge Campos mendapat sorotan dunia. (fifa.com).

Jangan remehkan Meksiko. Mereka langganan Piala Dunia dan kerap mendapat julukan “kuda hitam”. Kendati pencapaian terbaik mereka adalah perempatfinal pada 1970 dan 1986, Meksiko punya andil dalam dunia sepakbola melalui sosok Jorge Campos Navarrete.

Campos adalah penjaga gawang legendaris Meksiko. Kepiawaiannya menjaga gawang, gayanya yang eksentrik, dan cara berpakaiannya yang unik masih dikenang banyak orang.

Campos menyita perhatian dunia pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Meski hanya bertinggi badan 1,7 meter, dia tangguh menjaga gawang Meksiko. Dari tiga pertandingan di babak penyisihan melawan Norwegia, Republik Irlandia, dan Italia, Meksiko hanya kebobolan tiga gol.

Advertising
Advertising

Sayangnya, Meksiko tersingkir di babak 16 besar usai dikalahkan Bulgaria dalam drama adu penalti. Toh Campos mendapat hadiah hiburan karena dinobatkan sebagai kiper terbaik ketiga dunia oleh Federasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Baca juga: Kiper Keblinger Blunder

Selain tangguh di bawah mistar, Campos jadi sorotan dengan gaya kostumnya yang nyentrik: warna-warni mencolok dan kebesaran untuk ukuran tubuhnya.

Menurut pengamat sepakbola Anton Sanjoyo, kostum dengan warna saling tabrak yang dikenakan Campos sudah jadi tren di olahraga tenis.

“Sepakbola terkena imbasnya. Banyak kiper memakai kaus dengan warna seperti itu. Cuma, yang warnanya saling tubruk dengan model gombroh (ukuran kebesaran) yang pakai hanya Campos,” kata Anton kepada Historia.

Campos kerap memakai kostum dengan warna berbeda dalam satu motif garis-garis horizontal atau zigzag. Dia mengkombinasi warna merah, ungu, hijau, kuning, dan merah muda.

Terkadang, dia menyematkan tulisan “Meksiko” pada desain kostumnya. Terkadang pula menyematkan “Acapulco” di lengan atau kerah. Namun, yang paling sering, dia menyematkan tulisan “JC” (akronim dari Jorge Campos) dengan tanda tangannya di bagian bahu kanan.

Sengketa Kostum

Campos dilahirkan di Acapulco, 15 Oktober 1966. Acapulco merupakan sebuah kota pelabuhan besar di pantai Pasifik Meksiko, 380 kilometer selatan Mexico City.

Masa muda Campos dihabiskan di pantai. Dia bermain sepakbola di atas pasir, lalu berselancar bersama teman-temannya bila sudah letih.

Campos memulai karier profesionalnya bersama kesebelasan Club Universidad Nacional (Pumas/UNAM) pada akhir 1980-an. Di klub ini, Campos mulanya bukanlah penjaga gawang utama. Karena tak mau menjadi penghangat bangku cadangan, dia meminta pelatih kepala untuk ditempatkan sebagai striker. Tak sia-sia, selama dua musim Campos mengoleksi 14 gol.

Campos baru dipercaya menjadi kiper pada musim berikutnya, dan punya andil membawa Pumas keluar sebagai juara liga. Dia pun terpilih memperkuat tim nasional Meksiko.

Kala membela Pumas, Campos mendesain sendiri kostumnya. Menurut Grahame L. Jones dalam tulisannya “One Colorful Character: The Uniforms of Mexico’s Goalie Are Bold and Flashy by Design His Own” di Los Angeles Times edisi 16 Juni 1994, mulanya kostum Campos diproduksi di Acapulco oleh sebuah perusahaan bernama Sport. Label Surfer di kostumnya muncul pada 1989.

Baca juga: Kiper Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Tak lama kemudian, Campos menandatangani kontrak dengan Nike, perusahaan alat-alat olahraga asal Amerika Serikat, untuk mendesain kostumnya.

Pada 1990, Federacion Mexicana de Futbol Asociacion (Federasi Sepakbola Meksiko) meneken kontrak dengan Umbro, perusahaan alat-alat olahraga asal Inggris. Dengan kontrak tersebut, seluruh pemain tim nasional Meksiko wajib mengenakan kostum produksi Umbro.

Campos, yang dipanggil memperkuat tim nasional Meksiko, menolak mematuhi kerjasama itu. Salah seorang pejabat federasi mengancam mendepak Campos dari timnas. Campos terancam tak bisa ikut dalam barisan pemain yang akan dikirim ke Piala Dunia 1994.

Campos keras kepala. Dia tetap menolak mematuhi kerjasama itu.

“Akhirnya, federasi mengalah dan kesepakatan tercapai. Campos pun dizinkan bermain dengan kostum hasil desain sendiri di turnamen (Piala Dunia 1994),” tulis Grahame L. Jones.

Menjadi Tren

Di perhelatan akbar sepakbola itu, kostum Campos menyihir mata dunia. Menurut Anton Sanjoyo, penampilan Campos dengan kostumnya yang nyentrik itu hanya sebuah cara agar terlihat beda.

“Seperti Rene Higuita, kiper Kolombia tahun-tahun 1990-an,” kata Anton.

Selain Campos, Higuita memiliki ciri khas yang diingat penggemar sepakbola hingga kini. Kiper berambut gondrong itu sesekali memamerkan atraksi tak biasa di lapangan hijau, yakni tendangan kalajengking.

Menurut Grahame L. Jones, desain kostum Campos terinspirasi pasir, laut, dan matahari Acapulco, tanah kelahirannya. Campos juga terinspirasi pakaian para peselancar yang datang ke pantai di kota kelahirannya.

Baca juga: Raja Diraja Pengawal Mistar Dunia

“Aku terpesona pakaian brilian mereka. Warna-warna itu adalah identitasku. Mereka membentuk bagian dari kepribadian dan sejarahku,” kata Campos, dikutip Grahame L. Jones.

Usai Piala Dunia 1994, Campos masih melanjutkan memakai kostum desainnya yang unik itu, baik di klub maupun tim nasional.

Ian C. Friedman dalam buku Latino Athletes menulis, model kostum Campos menjadi tren anak-anak muda Meksiko pada 1990-an.

Sementara menurut Richard Witzig dalam The Global Art of Soccer, model kostum Campos mengubah seragam penjaga gawang setelah generasinya. Kiper tak lagi memakai kostum dengan warna gelap dan senada.

Baca juga: Santo Iker di Bawah Mistar

“Seragam kiper sudah berevolusi dari pola monoton ke multiwarna. Penjaga gawang Jorge Campos dari Meksiko adalah penyumbang utama yang ‘mewarnai’ kaus penjaga gawang pada 1990-an,” tulis Richard Witzig.

Pumas adalah klub yang lama dibela Campos. Dia sempat pindah ke klub Amerika Serikat, yakni Los Angeles Galaxy dan Chicago Fire, sebelum kembali ke Pumas. Pada penghujung kariernya, Campos memutuskan pension dari lapangan hijau bersama Puebla yang dibelanya pada 2002-2004.

Campos sempat menjadi asisten Ricardo La Volpe pada Piala Dunia 2006. Saat ini dia menjadi komentator televisi.

Campos dikenang dunia hingga kini. Dia bukan saja seorang penjaga gawang ulung, tapi juga desainer yang nyentrik.

TAG

kiper sepakbola meksiko piala dunia

ARTIKEL TERKAIT

Jatuh Bangun Como 1907 Comeback ke Serie A Bata Selain Pabrik Sepatu Empat Hal Tentang Sepakbola Meneer Belanda Pengawal Mistar Indonesia Serba-serbi Aturan Offside dalam Sepakbola Satu Episode Tim Garuda di Olimpiade Rossoblù Jawara dari Masa Lalu Lima Jersey Sepakbola Kontroversial Philippe Troussier si Dukun Putih Momentum Bayer Leverkusen