Masuk Daftar
My Getplus

Kapan Perempuan Bercelana Panjang?

Pada masa lalu perempuan dilarang memakai celana panjang. Para pembela hak-hak perempuan menjadikannya simbol perlawanan.

Oleh: Risa Herdahita Putri | 25 Apr 2019
Perempuan memakai celana panjang jeans. (Kylie Lugo/Unsplash).

Awalnya, celana panjang adalah pakaian militer. Mereka berbentuk celana pendek yang nyaman atau celana panjang longgar yang menutupi pergelangan kaki.

Meskipun dipakai oleh kedua jenis kelamin pada zaman kuno, celana panjang adalah pakaian "maskulin" selama ratusan tahun. Sebaliknya, perempuan diharuskan mengenakan rok panjang dan tebal.

Namun, pada abad ke-19, perempuan mulai mengenakan celana panjang lagi. Ini dipakai hanya untuk menunggang kuda, meski mereka masih mengenakan rok penuh di atasnya untuk menyembunyikannya.

Advertising
Advertising

Celana panjang tidak dianggap pakaian perempuan yang dapat diterima hingga 1970-an. Bahkan, di beberapa tempat, ilegal bagi perempuan untuk mengenakan celana panjang. Saat ini, celana panjang dikenakan oleh perempuan untuk semua kesempatan tanpa konotasi maskulin.

Celana penunggang kuda

lukisan prajurit Amazon mengenakan celana panjangpada keramik kuno dari 470 SM koleksi British National Museum. (kingandallen.co.uk).

Laporan pertama yang mencatat tentang celana dibuat oleh ahli geografi Yunani abad ke-6 SM. Mereka mencatat penampilan penunggang kuda Persia, Asia Timur dan Tengah. Demi kenyamanan menunggang kuda dalam waktu yang lama, celana panjang menjadi pilihan yang praktis.

Gambar pengendara kuda pria dan perempuan yang mengenakan celana panjang dapat ditemukan pada keramik kuno. Contohnya dalam vas yang menggambarkan seorang perempuan prajurit Amazon dalam mitologi Yunani yang mengenakan celana panjang dan membawa perisai dari sekira 470 SM.

Kendati begitu, orang-orang Yunani Kuno menolak pakaian itu, menganggapnya konyol. Mereka menjulukinya thulakos, artinya karung. Begitu pun orang-orang Romawi. Mereka menganggapnya sebagai pakaian yang dikenakan oleh orang barbar.

Baju zirah

Lukisan "Joan of Arc at Prayer" karya Peter Paul Rubens koleksi North Carolina Museum of Art.

Joan of Arc terkenal karena sering mengenakan baju besi seperti yang biasa dipakai laki-laki ketika berperang pada abad ke-15. Dia akhirnya dibakar di tiang pancang sebagian karena hal ini.

Pantalettes

Pantalettes ​​​​​dikenakan gadis muda di bawah rok pendek mengembangnya.

Pantalettes adalah pakaian dalam yang menutupi kaki yang dikenakan oleh perempuan, anak perempuan, dan anak laki-laki pada awal hingga pertengahan abad ke-19.

Pantalettes berasal dari Perancis pada awal abad ke-19. Dengan cepat ia menyebar ke Inggris dan Amerika. Pantalettes berbentuk seperti celana selutut. Ini dikenakan perempuan di bawah rok mereka. Sementara pantalettes untuk anak-anak dan gadis-gadis muda dikenakan sepanjang pertengahan betis dan dimaksudkan untuk ditampilkan di bawah rok pendek mereka.

Pantalettes bisa terdiri satu bagian atau dua pakaian terpisah, yaitu satu untuk setiap kaki. Celana ini terpasang di pinggang dengan kancing atau tali. Selangkangan dibiarkan terbuka karena alasan kebersihan. Paling sering pantalettes terbuat dari kain linen putih dan ada yang dihiasi renda atau pita.

Baju Koboy

Calamity Jane. (Wikipedia).

Martha Jane Canary (1852-1903) merupakan seorang perempuan di garis depan Amerika dan pengintai profesional ketika berperang melawan penduduk asli Amerika. Dia lebih dikenal dengan nama Calamity Jane karena kebiasaannya mengenakan pakaian pria. Pakaian yang dikenakan ketika itu mirip pakaian pria di film-film koboy.

Bloomers

Pada awal 1850-an seorang Amerika, Elizabeth Smith Miller (1822-1911) memperhatikan perempuan-perempuan di sanatorium kesehatan Swiss mengenakan celana Turki di bawah gaun pendek mereka yang lebar. Dia kemudian memutuskan mengadopsi model pakaian itu. Dia mendorong sepupunya, Elizabeth Cady Stanton (1815-1902) dan Amelia Blommer (1818-1894) untuk melakukan hal yang sama. Lahirlah gaya bloomers.

Gaya berpakaian ini memadukan rok selutut dengan celana longgar yang bagian mata kakinya berkerut. Pakaian atasnya dikenakan tanpa korset. Karenanya ia nyaman dan praktis. Gaya ini sangat disukai para feminis awal.

Namun, berpakaian semacam ini juga sering menjadi bahan olok-olok. Pada 1860 pakaian ini ditinggalkan agar pegiat hak-hak perempuan ditanggapi lebih serius.

Celana kulot

Pada 1880-an Rational Dress Society yang baru dibentuk mempromosikan pakaian belah. Itu berupa rok celana atau kulot. Gaya ini populer di kalangan pengendara sepeda perempuan. Pasalnya bersepeda sulit dilakukan dengan rok lebar.

Baca juga: Onthel Sepeda Cinta

Sayangnya gaya berpakaian ini tak diterima oleh sebagian besar masyarakat. Dalam satu kasus pengadilan, seorang hakim bahkan membenarkan pengusiran seorang perempuan dari sebuah hotel karena memakai pakaian belah.

Celana Harem

​​Jupe-kulot.

Budaya timur mengilhami perancang Prancis, Paul Poiret (1879–1944) untuk menjadi salah satu yang pertama merancang celana perempuan. Pada 1913, Poiret menciptakan celana panjang longgar yang pas untuk perempuan yang disebut celana harem, yang diberi label "jupe-kulot”. 

Baca juga: Asal Usul Pakaian

Rancangannya itu didasarkan pada kostum opera Sheherazade yang populer. Ditulis oleh Nikolai Rimsky-Korsakov pada 1888, Sheherazade didasarkan pada kumpulan legenda dari Timur Tengah, 1001 Arabian Nights. Celana ini hanya dikenakan oleh para pengikut mode paling berani.

Setelan maskulin

Katharine Hepburn.

Sebagai seorang aktivis politik untuk hak-hak buruh di Puerto Rico, Luisa Capetillo, menjadi perempuan pertama di negaranya yang mengenakan celana di depan umum. Itulah yang membuatnya ditangkap pada 1919. Hakim kemudian membatalkan dakwaan, dan dia dapat membantu mengesahkan undang-undang upah minimum untuk pekerja.

Baca juga: Awas, Ada Busana Seksi!

Lalu hadir Katharine Hepburn menjadi ikon mode ketika mulai mengenakan celana panjang pria pada saat gaya semacam itu tak biasa dilakukan. Bagi seorang perempuan, untuk mengenakan celana panjang pada 1930-an, adalah tanda pemberontakan.

Namun, aktris Amerika itu sangat gigih melakukannya dan bersikeras mengenakan celana panjang baik di dalam maupun di luar syuting. Karena melakukan hal itu, dia mendapat julukan “racun box office”. Namun belakangan dia menjadi sangat populer lagi ketika orang-orang mulai mengaguminya karena keberaniannya.

Freedom-Alls

Levi Strauss & Co menawarkan model pakaian perempuan pada awal 1918 bertajuk "Freedom-Alls”. Pakaian ini berupa one-piece yang namanya membangkitkan emosi Perang Dunia I.

Baca juga: Revolusi Celana Seksi

Freedom-Alls semacam tunik berikat pinggang di atas celana harem panjang. Bahannya ringan. Pada bagian betis hingga pergelangan kaki biasanya tersembunyi di balik sepatu bot.

Celana lonceng

Dari model celana bagi Angkatan Laut pada 1812, celana model lonceng ini memasuki dunia mode pada 1920-an berkat desainer Prancis, Coco Chanel. Chanel merevolusi industri mode pada masa itu dengan membawa perempuan keluar dari korset dan gaun yang membatasi, lalu menempatkan mereka dalam celana panjang. Untuk urusan ini, Chanel tertarik pada celana pelaut yang longgar. Model ini kemudian menjadi inspirasi bagi celana panjangnya yang lebar, yang dikenal sebagai "celana berperahu pesiar" dan "piyama pantai", sebagai pelopor bagi celana lonceng pada zaman modern.

Baca juga: Lebih Kece dengan Pakaian Mompe

Celana ini mendapat sambutan lebih luas ketika hadir kembali pada pertengahan 1960-an. Menjelang akhir 1970-an, semua orang membuat celana bagian bawah mereka berbentuk lonceng. Bahannya pun beraneka ragam, denim, katun, korduroi, polyester, dan satin.

Celana jeans

Perempuan memakai jeans pada 1930-an. Foto: Levi’s

Levi Strauss & Co. mengambil risiko selamanya dengan mengubah arah mode bagi perempuan. Pada musim gugur 1934, perusahaan itu memperkenalkan jeans pertama di dunia yang dibuat khusus untuk perempuan, Lady Levi’s jeans. Pertama kali jeans perempuan ini dikembangkan untuk mereka yang bekerja di pertanian dan peternakan.

Baca juga: Jeans, Celana Pekerja Tambang

Celana kodok

Pada awal 1940-an, ketika Perang Dunia II berkecambuk, banyak perempuan mendaftarkan diri ikut perang, juga bekerja jauh dari rumah. Karenanya mereka mendapat kebebasan lebih daripada sebelumnya. Perempuan pun mulai mengenakan pakaian yang biasanya dipakai pria untuk bekerja dan bersantai. Perempuan banyak yang bekerja di ladang menggantikan suami mereka. Mereka dan para pekerja pabrik pun mengenakan celana secara rutin. Dungarees atau celana kodok, pun menjadi pakaian yang biasa dipakai para perempuan pada masa itu.

Baca juga: Ketatnya Sejarah Legging

Jumpsuit

Jumpsuits atau "pakaian sirene" juga salah satu celana yang dipakai selama Perang Dunia II pada 1940-an. Celana ini terbuat dari kain flanel lembut atau bahan yang lebih ringan. Pakaian ini ideal dipakai di atas piyama atau gaun tidur jika perlu diganti dengan cepat selama serangan udara. Mereka membuka ritsleting di bagian depan untuk membuatnya mudah dikenakan.

Baca juga: Celana Superpendek yang Menggoda

Pixie pants

Audrey Hepburn dengan gaya beatnick.

Aktris Audrey Hepburn (1928-1993) pernah berperan sebagai seorang beatnik (bohemian) dalam Funny Face (1957). Pada 1950-an, celana panjang well-cut pun tak absen dari lemari-lemari gadis muda yang modis. Perlu satu dekade lagi agar perempuan yang lebih tua mau mengenakan celana panjang.

Baca juga: Razia Celana Jengki Pakai Botol Bir

Celana Kekinian

Berbagai model celana masa kini.

Pada masa sekarang celana bagi perempuan makin beraneka modelnya. Yang sedang naik daun misalnya model Ruffle Pants, celana dengan akses ruffle. Lalu Plaid Pattern, celana bermotif kotak-kotak yang sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi kembali beken pada masa kini.

Baca juga: Kronik Rok Mini

Kemudian Fringe Jeans, yaitu celana berbahan jeans dengan detail rumbai di bagian bawahnya. Celana kulot yang memiliki potongan lurus dan lebar dari pinggang hingga bawah juga kembali digemari. Ada pula track pants yang biasanya dihiasi list putih pada bagian samping dengan aksen belah pada bagian luar betis. Jumlah dan warna list pada track pants pun beragam.

TAG

Asal-Usul Pakaian

ARTIKEL TERKAIT

Merambah Indahnya Kain Tenun Nusantara Sedia Jas Sebelum Hujan Kurug, Pakaian Istimewa Masyarakat Jawa Kuno Pakaian Mewah pada Masa Jawa Kuno Pakaian pada Masa Jawa Kuno Bergaya dengan Pakaian Baru Saat Resesi Menelusuri Tradisi Beli Pakaian Baru Jelang Lebaran Kontestasi Ideologi dalam Pakaian Perempuan Indonesia Evolusi Ritsleting Kerah Baju Tanda Status Sosial