Masuk Daftar
My Getplus

Dan Westerling Pun Tersenyum

Perjalanan hidup Westerling dari komandan pasukan khusus yang memimpin pembantaian dan kudeta menjadi pelarian. Masa tuanya serba kekurangan, terlilit utang, dan frustrasi mendalam.

Oleh: Historia | 13 Sep 2023
Kapten Raymond Westerling (1919-1987), komandan pasukan khusus Belanda, 16 November 1948. (NIMH).

SIAPA tak kenal Westerling? Di bangku sekolah, guru-guru sejarah mengenalkannya sebagai sosok kejam, yang membantai ribuan orang di Sulawesi Selatan. Bahkan penyanyi Iwan Fals mempopulerkan namanya lewat lagu “Pesawat Termpurku”, meski liriknya tak ada sangkut-pautnya dengan Westerling:

Kalau hanya senyum yang engkau berikan,

Westerling pun tersenyum

Advertising
Advertising

Tapi rasanya tak semua orang tahu bagaimana perjalanan hidupnya dan banyak kisah lainnya.

Baca juga: Kejahatan Perang dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia

Westerling adalah legenda kekejian dalam sejarah Indonesia. Dia dituduh membantai 40 ribu orang di Sulawesi Selatan. Menganggap kepala Sukarno tidak lebih mahal dari sebutir peluru yang menjadikannya alasan untuk tak membunuhnya.

“Orang Belanda sangat perhitungan, satu peluru harganya 35 sen, Sukarno harganya tidak sampai 5 sen, berarti rugi 30 sen yang tak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Westerling di depan para pendukungnya di Belanda.

Seperti nyawa tak berarti, Westerling pun memerintahkan pembunuhan terhadap tentara Siliwangi dalam peristiwa Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) di Bandung. Dia, bersama kongsinya, Sultan Hamid II melancarkan aksi kudeta terhadap kepemimpinan Republik Indonesia Serikat pada 23 Januari 1950. Kudeta gagal. Para pemberontak kocar-kacir. Sultan Hamid II ditangkap dan diadili sementara Westerling kabur. Ia kemudian hidup dalam pelarian.

Baca juga: Jalan Terjal Negara Federal

Belakangan diketahui, aksi kudeta APRA tersebut disokong oleh Pangeran Bernhard, suami Ratu Juliana. Aksi Westerling mempercepat jalannya sejarah. Republik Indonesia Serikat berada di ujung tanduk. Kaum unitaris menyongsong kemenangan, menyingkirkan kaum federalis dukungan Belanda. Indonesia kembali ke dalam bentuk negara kesatuan. Belanda hengkang total.

Westerling menjadi noda hitam dalam sejarah Indonesia. Kali ini, noda hitam itu kami angkat, bukan untuk menjadikan Westerling semakin melegenda, tetapi menjadikannya pelajaran bahwa kekerasan bukan cara yang baik untuk mencapai tujuan.

Berikut ini laporan khusus Westerling di Historia Premium.

Drama Sebabak Lelaki Stambul

Jalan Menuju Pembantaian

Atas Nama Ketertiban

Teror Subuh di Timur Matahari

Kongsi Dagang Meneer Komandan

Unjuk Bedil Serdadu Ratu Adil

Misi Klandestin Pangeran Oranye

Akrobat Gagal Sultan Ketujuh

Sponsor Utama Anti Republik

Balada Petualang dalam Pelarian

Lakon Cavaradossi Si Kapten Turki

Masa Senja Serdadu Tua

TAG

premium westerling

ARTIKEL TERKAIT

Serdadu Ambon Gelisah di Bandung Bumi Pertiwi Hampir Mati Supersemar Supersamar Cerita Tentang Hamka Murid Westerling Tewas di Parepare Murid Westerling Tumbang di Jogja Redup Terang Bulan Bintang Westerling Nyaris Tewas di Tangan Hendrik Sihite Menculik Pacar Westerling Alkisah Bing Slamet