top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Bandit-bandit Revolusioner

Pada masa revolusi kemerdekaan, para bandit menjadi pejuang sekaligus penjahat. Kesempatan bagi mereka untuk meraih keuntungan materi, jabatan, atau legitimasi.

30 Jul 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Pasukan Divisi Bambu Runcing. (Repro Gedoran Depok).

NAGABONAR, seorang pencopet di Medan yang keluar-masuk penjara di masa Jepang, tak kuasa menahan arus revolusi. Dia menjadi tentara garis depan. Sesekali dia masih mencopet. Kariernya melesat hingga jadi komandan sebuah laskar. Sebagai komandan, dia bisa seenaknya menurunkan pangkat Lukman dari mayor menjadi sersan mayor.


Film Nagabonar garapan Arul Sani itu memang kocak dan mengejek kepahlawanan. Namun, kisah semacam itu bukan hanya terjadi dalam dunia fiksi. Film itu sendiri terinspirasi pengalaman Timur Pane, pemimpin geng copet di Medan, yang ikut berjuang menghadapi Belanda.



Selama masa revolusi, para bandit dihadapkan pada pilihan: menjadi seorang kriminal atau pejuang. Beberapa di antara mereka mencampuradukkan keduanya.


Revolusi adalah kesempatan bagi mereka untuk meraih keuntungan materi, jabatan, atau legitimasi. Dan negara membutuhkan mereka, yang umumnya tergabung dalam kelaskaran atau badan-badan perjuangan, untuk menghadapi Belanda.



Namun, seiring menguatnya posisi negara, mereka perlahan disingkirkan –kendati ada juga yang beruntung seperti Bang Pi’i alias Imam Syafi’i, raja copet Senen yang menjabat menteri keamanan rakyat.


Sejak itu, bandit, parewa, jago, leggaong, bromocorah, perampok, pembunuh, bajak laut, atau apapun namanya kembali ke dunia hitam. Dan sejarah –terutama versi resmi– tak memberikan tempat, kecuali mencap mereka sebagai penjahat.*


Baca laporan khusus bandit-bandit revolusioner berikut ini:






Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Mengintip Kelamin Hitler

Mengintip Kelamin Hitler

Riset DNA menyingkap bahwa Adolf Hitler punya cacat bawaan pada alat kelaminnya. Tak ayal ia acap risih punya hubungan yang intim dengan perempuan.
bottom of page