Masuk Daftar
My Getplus

Orang Arab di Nusantara

Orang-orang Arab dari Hadramaut meninggalkan tanah air mereka di Yaman Selatan yang tandus. Untuk memperbaiki hidup, mereka berdiaspora ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Nusantara.

Oleh: Historia | 01 Jul 2024
Orang Arab di Surabaya. (KITLV).

SELINTAS tak ada yang aneh dari foto itu. Di serambi sebuah rumah, tiga orang duduk di kursi rotan: seorang perempuan berkebaya diapit dua lelaki mengenakan beskap dan blangkon. Satu dari dua lelaki itu berkacamata dan berhidung mancung. Lelaki itu adalah Abdul Rahman (A.R.) Baswedan, seorang keturunan Arab.  

Foto itu dimuat di suratkabar berbahasa Melayu, Matahari, sontak bikin geger masyarakat Arab. Dianggap menghina dan menurunkan derajat, terutama bagi kalangan sayid. Terlebih, dalam sebuah tulisan yang dimuat di edisi yang sama, Baswedan menulis: “Di mana seseorang dilahirkan, di situlah tanah airnya.”  

Sejak lama, orang-orang Hadramaut meninggalkan tanah air mereka di Yaman Selatan yang tandus. Untuk memperbaiki hidup, mereka berdiaspora ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Nusantara. Berdagang, mengajarkan agama, berasimilasi dengan penduduk setempat.  

Advertising
Advertising

Baca juga: Doa Habib untuk Ratu Belanda

Foto A.R. Baswedan memakai baju beskap atau surjan dan blangkon yang memuat geger masyarakat Arab di Indonesia.

Baca juga: AR Baswedan Merajut Keindonesiaan

Ditulis dengan gaya sastra, dalam suratnya kepada A.R. Baswedan tertanggal 21 November 1974, Buya Hamka menulis: “Arab Indonesia dibesarkan dengan gado-gado, bukan dengan mulukhia. Dengan durian, bukan dengan kurma. Dengan sejuknya hawa gunung, bukan dengan panasnya padang pasir. Mereka dihidupkan bukan di pinggir Dajlah dan Furat, tapi di pinggir Musi, Kapuas, Bengawan, dan Brantas. Lebih gurih minyak kelapa daripada minyak samin. Sebab itu jalan selamat bagimu, di hari depanmu ialah leburkan diri ke dalam bangsa ibumu. Tanah airmu ialah Indonesia!”  

Hamka hanya menegaskan. Sebab, jalan itu sudah diambil A.R. Baswedan dan orang-orang keturunan Arab di Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai tanah air mereka, bukan Hadramaut. Dan kini mereka adalah warga negara Indonesia.* 

Berikut ini laporan khusus orang Arab di Nusantara: 

Mencari Cincin Nabi Sulaiman 

Bangkit Lewat Sekolah 

Berbisnis di Rantau 

Dari Diskriminasi ke Aspirasi 

Bertanah Air Indonesia, Bukan Hadramaut 

Setelah PAI Tak Ada Lagi 

Mendekat kepada Habib 

Busana dari Kesalehan hingga Mode 

Citarasa Hadrami, Citarasa Indonesia 

Petikan Gambus Entakkan Gendang 

Generasi Para Penghibur 

TAG

arab premium

ARTIKEL TERKAIT

Gonjang-ganjing Nasionalisasi Perusahaan Asing Tentang Tiga Tokoh Pemberontakan Kapal De Zeven Provincien De Zeven Provincien Kapal Hukuman Bandit-bandit Revolusioner Partai Nasional Indonesia dan Ahli Warisnya Ongkos Haji Zaman Dulu Boedi Oetomo Tonggak Kebangkitan Bangsa Bumi Pertiwi Hampir Mati Supersemar Supersamar Cerita Tentang Hamka