Baca juga:
Mataram Batal Menyerang Banten
Danau Tasikardi
Dibangun pada masa Sultan Maulana Yusuf. Luasnya lima hektar. Berfungsi menampung air dari Sungai Cibanten untuk memenuhi kebutuhan irigasi maupun air bersih untuk keraton. Pulau Keputren di tengah danau digunakan sebagai tempat beristirahat keluarga sultan.
Baca juga:
Pangindelan
Terdiri dari Pangindelan Abang yaitu penyaring pertama air dari Danau Tasikardi; Pangindelan Putih yaitu penyaring kedua air dari Danau Tasikardi; dan Pangindelan Emas yaitu penyaring terakhir sebelum air dari Danau Tasikardi dialirkan ke Benteng Surosowan.
Baca juga:
Perang Banten-Cirebon di Akhir Ramadan
Kompleks Keraton Surosowan
Mulai dibangun pada masa Sultan Maulana Hasanuddin dan dipakai sebagai tempat tinggal sekaligus pemerintahan para sultan Banten. Keraton mengalami kehancuran total pada 1832 dan tak pernah dibangun kembali.
Baca juga:
Masjid Kasunyataan
Diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Yusuf. Ia menjadi tempat berkumpul para ulama lokal dan mancanegara.
Baca juga:
Pangeran Jepara Menuntut Takhta Banten
Kompleks Keraton Kaibon
Dibangun sebagai kediaman Ratu Aisyah, yang menjadi Wali Sultan Muhammad Rafiuddin yang masih kecil. Pada 1832, Keraton Kaibon dihancurkan pemerintah Hindia Belanda.
Baca juga:
Raja Demak Terakhir Dimakamkan di Banten
Pelabuhan Karangantu
Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 membuat para pedagang muslim dari Arab, Persia, dan Gujarat enggan singgah di Malaka dan beralih ke Pelabuhan Karangantu.
Baca juga:
Taktik Banten Taklukkan Pakuan Pajajaran
Kompleks Masjid Agung Banten
Terdiri dari bangunan utama, tiamah, menara, dan pemakaman. Bangunan utama masjid didirikan pada masa Sultan Maulana Hasanuddin. Di halamannya, berdiri menara yag menurut tradisi setempat dirancang Hendrik Lucaszoon Cardeel, arsitek Belanda. Cardeel juga membuat tiamah, bangunan tambahan di selatan masjid sebagai tempat bermusyawarah dan diskusi. Diduga, dulunya digunakan sebagai sekolah Islam atau pesantren. Di sebelah utara masjid terdapat pemakaman sultan dan keturunannya.
Baca juga:
Masjid Pacinan Tinggi
Masjid ini dibangun untuk orang Tionghoa muslim di Banten. Merupakan masjid pertama yang dibangun Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang dilanjutkan Sultan Maulana Hasanuddin, putranya yang menjadi sultan Banten pertama.
Baca juga:
Kerkhof
Pemakaman bagi orang-orang Eropa yang semasa hidupnya pernah bekerja di Kantor Dagang di Banten.
Baca juga:
Wabah Penyakit Mematikan di Banten dan Jawa Tengah
Benteng Speelwijk
Dibangun tahun 1683-1686 oleh Belanda di atas reruntuhan sisi utara tembok keliling kota Banten Lama. Arsiteknya Hendrik Lucaszoon Cardeel.
Baca juga:
Sultan Banten, Wihara, dan Wabah Penyakit
Keleteng Avalokitesvara
Tradisi setempat menyebutkan kelenteng ini dibangun sekira tahun 1652. Menurut catatan Valentijn (1725), kelenteng yang lama berlokasi di selatan Masjid Pacinan Tinggi sebelum dipindahkan ke Kampung Pamarican (Desa Pabean sekarang) tahun 1774.
Majalah Historia No. 33 Tahun III 2016