November 1945. Agar bisa berpartisipasi dalam pemilihan panglima besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Kepala Staf Komandemen TKR Jawa Barat Kolonel A.H. Nasution berangkat ke Yogyakarta. Dia didampingi ajudannya Kapten Umar Wirahadikusumah.
Saat acara utama akan berlangsung, panitia mempersilakan Kapten Umar untuk masuk ke ruangan rapat. Tentu saja keduanya sempat bingung.
“Rupanya pihak panitia menyangka yang kepala staf adalah Umar Wirahadikusumah,” kenang Nasution.
Selidik punya selidik, ternyata alasannya adalah Umar lebih terlihat berwibawa dengan kumisnya. Sedangkan Nasution yang klimis justru disangka panitia sebagai ajudan Umar.