Masuk Daftar
My Getplus

Penyakit Asma Memicu Penciptaan Alat Penyedot Debu

James Murray Spangler bekerja sebagai petugas kebersihan di toko serbaada. Penyakit asmanya sering kambuh ketika membersihkan karpet yang berdebu. Ia kemudian menciptakan alat penyedot debu.

Oleh: Amanda Rachmadita | 02 Des 2024
Vacuum Cleaner Model O yang diproduksi Electric Suction Sweeper Company di tahun 1908. (HHC/The Vacuum Cleaner: A History, Carroll Gantz).

TAK ada hal lain yang lebih menjengkelkan bagi James Murray Spangler selain membersihkan debu dan kotoran di karpet panjang yang melapisi lantai di William R. Zollinger Department Store. Bekerja sebagai petugas kebersihan di toko serbaada itu, Spangler yang memiliki asma kerap batuk dan bersin-bersin saat membersihkan karpet.

Saat itu, Spangler baru saja pindah ke Canton, Ohio, Amerika Serikat untuk mengambil pekerjaan sementara sebagai petugas kebersihan di Gedung Folwell. Setelah beberapa tahun mengoperasikan alat pembersih karpet berukuran besar yang diciptakan Bissel, pria kelahiran 1848 itu menyadari pekerjaannya sering bersinggungan dengan debu yang memperparah asmanya. Oleh karena itu, pria yang dikenal sebagai penemu paruh waktu –Spangler sebelumnya telah menemukan beberapa alat kebutuhan pertanian– mengembangkan alat kebersihan yang dapat membantu pekerjaannya dan mampu mencegah penyakit asmanya semakin parah.

Menurut Carroll Gantz dalam The Vacuum Cleaner: A History, pada awal tahun 1907, Spangler melihat sebuah penyapu jalan yang sedang beroperasi dan memutuskan membuat alat serupa untuk dipakai bekerja di Zollinger. Spangler memulai eksperimen dengan memasang motor kipas angin listrik tua untuk menggerakkan rol sikat Bissel, yang membuatnya lebih mudah didorong, tetapi debu masih membuatnya batuk.

Advertising
Advertising

Baca juga: 

Karena Utang Peniti pun Ditemukan

Spangler terus mengeksplorasi ide-idenya. Ia kemudian menggunakan kotak sabun kayu untuk bodi dan memasang selotip untuk menutup bagian atas serta celah-celahnya agar kedap udara. Spangler memasang kipas angin baru dengan bilah yang dipotong dari pipa kompor tua. Pembersihnya sepotong gagang sapu yang terbuat dari bulu kambing yang ditempelkan dengan paku payung, tetapi hanya bisa diputar jika bersentuhan dengan karpet. Sarung bantal istrinya berfungsi sebagai kantong debu, dan gagang sapu untuk mendorong alat tersebut.

“Setelah berhasil menguji model kasarnya, Spangler membuat prototipe yang lebih substansial yang dibuat dengan drum logam, yang pada prinsipnya berbeda dari yang pertama, yaitu rol sikat putar digerakkan oleh sabuk yang terpasang pada poros mesin. Alat ini bekerja dengan cukup baik, dan orang lain juga berpikir demikian,” tulis Gantz.

Tertarik dengan alat yang dikembangkan Spangler, beberapa rekannya berinvestasi terhadap produk tersebut. Spangler mengajukan paten untuk “penyapu dan pembersih karpet”. Pada 15 Oktober 1907, sebuah perjanjian dibuat antara Spangler, C. Ray Harned, F.G. Folwell, dan W.H.  Folwell. Keluarga Folwell memberikan dana sebesar 5.000 dolar untuk memproduksi dan menjual alat penyapu elektrik tersebut. Dengan demikian, lahirlah Electric Suction Sweeper Company of Canton di Ohio.

Alat penyapu elektrik yang dikembangkan Spangler mulai diproduksi pada 1907 dengan bodi kayu dan timah serta tempat sikat yang dicat hitam dengan garis-garis dan stiker dekoratif. Pada bagian tempat sikat, dengan warna emas dan merah, tercetak “Merek Dagang, Electric Suction Sweeper Company, Canton, Ohio.” Dua kantong disediakan –kantong bagian dalam dari kain katun tipis kasar, dan kantong bagian luar dari kain satin merah, yang ditopang oleh gagang sapu.

Baca juga: 

Alat Batu, Teknologi Pertama Manusia

Spangler, yang telah berhenti dari pekerjannya di Gedung Folwell, memutuskan untuk mempromosikan alat ciptannya. Ia mendemonstrasikan alat pembersihnya pada Hari Thanksgiving. Spangler juga menawarkan produk tersebut ke berbagai orang, salah satunya Susan Troxler, istri pengusaha sukses, William H. Hoover. Spangler mendemonstrasikan mesinnya di ruang makan dan lorong rumah Nyonya Hoover. Sang pemilik rumah terkesan dengan hasil kerja alat penyapu elektrik tersebut.

Sayangnya, ketika Nyonya Hoover menunjukkan alat tersebut kepada suami dan anaknya, mereka justru mengolok-oloknya. Namun, William Hoover pada akhirnya tertarik memproduksi alat tersebut karena perusahaannya mengalami kendala bisnis seiring meningkatnya produksi mobil di Amerika Serikat. Mulanya, perusahaan Hoover yang didirikan Daniel Hoover, ayah William, pada 1840-an, berfokus pada bisnis penyamakan kulit. Perusahaan ini kemudian memproduksi tali kekang hingga pelana kuda.

“Masalah bagi perusahaan W.H. Hoover adalah tali kekang dan pelana kuda tidak lagi berguna ketika perkembangan mobil nasional semakin meluas, yang mengurangi penggunaan kuda. […] Selain itu, kegagalan Knickerbocker Trust Company pada 1907 menyebabkan kepanikan keuangan nasional yang berlangsung selama setahun di mana pasar saham turun hingga 50 persen. Dengan penjualan peralatan kuda yang terus menurun, William mulai mencari peluang bisnis baru,” tulis Gantz.

Di sisi lain, penjualan alat penyapu elektrik yang diproduksi Spangler tak berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ketika Hoover mendekati Spangler untuk mengembangkan bisnisnya, sang inovator menyambutnya dengan tangan terbuka. Mark Jackson menulis dalam Allergy: The History of a Modern Malady, setelah membeli paten atas produk yang dikembangkan Spangler, Hoover mendirikan Electric Suction Sweeper Company, dan mulai memproduksi serta menjual penyedot debu elektrik pertamanya, Model O, di Amerika pada 1908.

Meski alat penyedot debu Hoover hanya membutuhkan daya 34 watt setiap minggunya, namun biaya awal untuk mesin sangat mahal, yakni sebesar 70 dolar, dengan tambahan biaya 15 dolar. Oleh karena itu, untuk menarik perhatian masyarakat agar tertarik membeli alat tersebut, Hoover memasang iklan dua halaman di Saturday Evening Post edisi 5 Desember 1908. Iklan itu menawarkan kesempatan kepada pembaca untuk menggunakan alat penyapu listrik yang dikembangkan Spangler secara gratis selama sepuluh hari.

Menurut Charles Panati dalam Panati's Extraordinary Origins of Everyday Things, iklan tersebut sukses menarik perhatian pembaca, ratusan ibu rumah tangga merespons. Hoover kemudian mengirim surat kepada mereka untuk memberitahukan bahwa penyedot debu telah dikirim ke pedagang lokal.

Baca juga: 

Asal Usul Alat Tulis

Hoover lalu menghubungi beberapa pemilik toko di sejumlah daerah, menawarkan komisi untuk setiap mesin yang dibeli oleh pemilik rumah. Jika seorang pelanggan mengembalikan mesin, pedagang tersebut berhak menyimpannya sebagai sampel gratis. Para pemilik toko dengan senang hati menerima kiriman penyedot debu Hoover, dan tak lama kemudian ia memiliki jaringan dealer di seluruh negeri. Sementara itu, Spangler menjadi pengawas produksi Hoover.

“Jika alat penyedot debu komersial sebelumnya menyerupai kulkas, maka alat penyedot debu portabel pertama Hoover terlihat seperti bagpipe yang dikombinasikan dengan kotak roti. Meski begitu, alat ini mewujudkan semua prinsip dasar, dan beberapa aksesori dari alat pembersih modern. Pada 1920-an, nama Hoover dan Regina (merek penyedot debu lain yang diproduksi di Amerika Serikat pada medio awal abad ke-20) memunculkan gambaran pembersihan rumah modern abad kedua puluh,” tulis Panati.

Sementara itu, Grant menulis bahwa peralatan listrik, termasuk alat penyedot debu yang diproduksi Hoover, dipromosikan sebagai “pelayan modern” karena semakin berkurangnya jumlah pelayan di rumah tangga, karena harganya mahal dan sulit menemukannya. Selain itu, di masa lalu membersihkan rumah seringkali membutuhkan waktu yang panjang, bahkan bisa menghabiskan waktu hingga satu minggu yang mengganggu rutinitas keluarga. Dengan hadirnya penyedot debu, membersihkan rumah tak lagi dipandang sebagai kegiatan yang melelahkan dan memakan waktu. Kegiatan ini bahkan bisa dilakukan setiap hari atau setiap minggu.*

TAG

penyedot debu

ARTIKEL TERKAIT

Frank Lenz, Pesepeda Amerika yang Hilang Ketika Berkeliling Dunia (Bagian II - Habis) Frank Lenz, Pesepeda Amerika yang Hilang Ketika Berkeliling Dunia (Bagian I) Bohl Tuan Tanah Senayan dan Matraman Tuan Tanah Menteng Diadili Mobil yang Digandrungi Presiden Habibie Cerita Presiden RI dan Mobil Mercy-nya Tanujiwa Pendiri Cipinang dan Bogor Rawamangun Bermula dari Kampung Sepi Sudarsono Katam "Merekam" Sejarah Urban Bandung Kisah Penemu Terkenal yang Menjadi Korban Rasisme