Masuk Daftar
My Getplus

Cerita Presiden RI dan Mobil Mercy-nya

Mobil buatan produsen otomotif terkemuka asal Jerman berlogo tiga bintang ini selalu menjadi pilihan untuk RI-1 dari masa ke masa. Masing-masing presiden punya kisah yang diukir bersama tunggangan resminya itu.

Oleh: Martin Sitompul | 15 Nov 2024
Para Presiden RI dengan mobil kepresidenannya masing-masing. Foto dan desain: Rusli/Yusuf/Historia.id.

MOBIL Kepresidenan “RI-1” sejatinya dirancang dengan tingkat keamanan yang tinggi dan kenyamanan paripurna. Untuk itulah, mulai dari Presiden Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, hingga Prabowo Subianto menggunakan mobil buatan Mercedez-Benz sebagai kendaraan dinas resminya. Produsen otomotif terkemuka asal Jerman ini memang dikenal karena teknologi, desain, serta simbol kemewahan dan status yang melekat.

Sementara itu, Presiden RI pertama Sukarno lebih sering menggunakan Buick Eight, pabrikan Amerika Serikat (AS) yang merupakan divisi dari General Motors. Namun, menurut jurnalis senior James Luhulima, Bung Karno juga seorang pengguna Mercedes-Benz. Mobil Mercedes-Benz yang dipakai Bung Karno tipe “600 Pullman” yang termasuk jajaran mobil ultra-mewah pada 1960-an.

“Sukarno itu punya Mercedes-Benz sebagai mobil kepresidenan. Tapi, kita tidak pernah punya fotonya,” kata James Luhulima dalam peluncuran buku yang ditulisnya The Mercedes-Benz Presidential Car di Wisma Habibie-Ainun, Jakarta Selatan, selumbari (13/11).

Advertising
Advertising

Baca juga: Sukarno Bikin Pelat Nomor Sendiri

Keterangan tersebut ditelusuri James dari pengakuan Oei Hong Kian, dokter gigi langganan Sukarno, yang termuat di Majalah Intisari. Oei menuturkan, di suatu hari tahun 1967 pukul 09.00 pagi, Bung Karno datang berobat ke rumahnya. Dalam kunjungan rawat jalan itu, Bung Karno terlihat menumpang Mercedes-Benz 600 Pullman, yang dikawal 5 jip putih penuh tentara. Begitu tiba, para tentara melompat keluar dari jip dan mengambil posisi di halaman rumah Oei dan di taman tetangga. Oei sendiri membuka pintu Mercedes-Benz limousine yang anggun itu untuk menyilakan Bung Karno masuk ke ruang klinik. Bung Karno duduk di kursi belakang yang sangat lapang, tetapi tanpa ajudan.

Kisah Dokter Oei menyimpulkan fakta bahwa Presiden Sukarno memiliki Mercedes-Benz di antara mobil-mobil kepresidenan yang dimilikinya. Mercedes-Benz 600 Pullman W100 berukuran panjang 6,24 meter. Mobil ini tergolong istimewa pada zamannya. Dengan menyandang mesin 6,3 Liter, V8, mobil ini sanggup dipacu hingga kecepatan maksimum 205 km perjam. Sangat cepat untuk ukuran saat itu.

Di Indonesia, mobil Mercedes-Benz lebih dikenal dengan nama “Mercy”. Mereka yang menggunakan mobil Mercy dipastikan berasal dari kalangan elite. Begitupun Presiden RI ke-2 Soeharto, juga menggunakan Mercy sebagai kendaraan resmi kepresidenan. Pada masa awal kepresidenannya, Soeharto menggunakan Mercedes-Benz 600 Pullman W100.

Baca juga: Buick Bung Karno Masih Jalan

Karena masa berkuasanya yang lama, Presiden Soeharto beberapa kali mengganti mobil kepresidenan. Mercy 600 Pullman dipakai hingga akhir 1970-an. Ia kemudian digantikan dengan Mercedes-Benz S 280 W 116 memasuki 1980. Sejak itu Mercy S-Class selalu menjadi mobil dinas kepresidenan. Mercedes-Benz S 280 menyandang mesin 2,8 Liter, V6 dan sanggup dipacu hingga kecepatan 200 km perjam.

Pada 1985, S 280 digantikan oleh Mercedes-Benz 500 SEL W126. Ini adalah mobil kepresidenan pertama yang tahan peluru dan ledakan. Kecepatan maksimumnya mencapai 230 km perjam. Presiden Soeharto pernah menggunakan mobil ini untuk menyambut dan menerima kunjungan Sri Paus Yohanes Paulus II pada 1989.

Menurut Jongki Sugiarto, teknisi mobil kepresidenan RI, pada dekade 1980-an, mobil kepresidenan berada di bawah koordinasi Departemen Hankam. Bukan sebagaimana lazimnya sekarang yang diurus oleh Kementerian Sekretariat Negara, mobil dinas Presiden Soeharto menjadi ranah G-1 Hankam. Presiden Soeharto sendiri tidak banyak intevensi untuk kendaraan resmi yang dipakainya.

“Jadi yang urus itu langsung Jenderal Benny Moerdani (Panglima ABRI 1983—1988),” terang Jongki yang juga ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) ini.

Baca juga: Benny Moerdani Menangani Pembajak Pesawat Garuda

Memasuki periode kepemimpinannya yang kelima, Presiden Soeharto mengganti lagi mobil kepresidenan ke tipe S 600 Guard W140. Selain tahan peluru, mobil ini mampu mencapai kecepatan maksimum 250 km perjam. Ini sekaligus mobil kepresidenan terakhir yang digunakan oleh Soeharto. Krisis politik dan ekonomi menyebabkan Soeharto lengser pada 1998 dan digantikan oleh wakilnya Bachruddin Jusuf Habibie.

Presiden Habibie tak lama menjabat presiden. Mobil kepresidenan yang digunakannya masih sama dengan yang dipakai Soeharto, yaitu Mercy tipe S 600 Guard W140. Namun, Habibie punya kelakuan tak lazim sebagai presiden dalam urusan mobil kepresidenan. Dia suka mengemudikan sendiri mobilnya. Tidak heran juga mengingat Habibie seorang teknokrat yang mengerti betul teknologi otomotif. Jangankan mobil, pesawat saja dirakit oleh Habibie.

Keterampilan Habibie mengemudikan mobil acapkali bikin bingung Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Komandan Paspampres Mayjen Suwandi bahkan pernah duduk semobil dengan Habibie. Hanya saja posisinya beda. Mayjen Suwandi duduk di kursi penumpang sedangkan Habibie duduk di kursi kemudi sebagai pengendara mobil. Kejadian seperti itu berangkali hanya terjadi di Indonesia dan cuma di masa kepresidenan Habibie.

Baca juga: Kekuatan Volvo di Indonesia

Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (1999—2004) yang kemudian digantikan oleh wakilnya Megawati (2001—2004), juga masih sama-sama menggunakan mobil kepresidenan Mercy S 600. Hanya saja Gus Dur kadang-kadang memakai mobil kepresidenan yang lama, yaitu tipe S 280. Sementara itu, ketika Megawati menjabat presiden, mobil dinas untuk menteri diganti dari yang semula Volvo S 90 menjadi Toyota Crown Royal Solo. Pergantian itu bermusabab kejengkelan Megawati kepada pemerintah Swedia –negara pabrikan Volvo– yang melindungi tokoh-tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di negaranya.

Selama dua periode kepemimpinannya (2004—2014), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggunakan dua tipe mobil kepresidenan. Saat baru menjabat, SBY masih menggunakan mobil kepresidenan sebelumnya yaitu tipe S 600 Guard W140. Setelah tiga tahun diganti dengan Mercedes-Benz S 600 Guard W221. Tipe mutakhir tersebut mesinnya diperkuat dengan turbocharger sehingga sanggup melaju hingga kecepatan maksimum 250 km perjam. Mobil ini dipakai SBY hingga akhir masa kepresidenannya.

Presiden Joko Widodo pada paruh pertama kepemimpinannya (2014—2019) masih menggunakan tipe S 600 Guard W221 sebagai tunggangan resminya. Di masa kepresidenan Jokowi, tradisi keprotokolan untuk mobil kepresidenan mulai berubah. Penggunaan sirene dan klakson ditanggalkan. Begitupun dengan rangkaian konvoi pengawalan yang dipangkas dari 14—15 mobil menjadi 7 mobil saja. Memasuki periode kedua pemerintahan Joko Widodo, mobil kepresidenan diganti lagi karena sering bermasalah. Kementerian Sekretariat Negara mendatangkan dua mobil Mercedes-Benz dari Jerman secara bertahap, yaitu tipe S 600 Guard W222 dan kemudian S 680 Guard V223.

Baca juga: 130 Tahun Mercedes-Benz di Arena Pacu

S 600 Guard W222 berbotot di atas dua ton. Namun, ia menyandang performa mesin 5,5 Liter, V12 dan dua turbocharger. Itu membuatnya sanggup mencapai kecepatan 100 km perjam dari posisi mobil berhenti dalam waktu kurang dari lima detik. James Luhulima mencatat, hanya dua tokoh yang pernah diajak Presiden Jokowi menumpang di dalam S 600 Guard W222, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang kemudian berlaga dalam Pilpres 2024.

Sementara itu, Presiden Prabowo bakal menggunakan Mercy tipe S 600 Guard W222 dan S 680 Guard V223, selain MV 3 Garuda Limousine tahan peluru buatan Pindad. Jika para presiden pendahulunya kebanyakan menggunakan warna hitam, mobil Mercy untuk Prabowo dibalut warna putih. Prabowo dikenal sangat menyukai mobil berwarna putih. Warna ini sama dengan tipe S 280 yang merupakan mobil kepresidenan Soeharto yang kedua. Sebagai mobil kepresidenan teranyar, S 680 Guard V223 menyandang mesin V12 dengan kapasitas 6.0 Liter dan diperkuat dua turbocharger. Penggunaan transmisi otomatik dengan 9 kecepatan (9G TRONIC) membuat mobil dapat melaju dengan mulus karena pergantian gigi transmisi berlangsung secara halus.

Selain mengurai sejarah panjang untuk mobil kepresidenan, Mercedes-Benz juga turut mewarnai semesta otomotif Indonesia sejak awal mula. Mobil Mercy pertama sekaligus mobil pertama di Indonesia dimiliki oleh Sultan Pakubuwono X pada tahun 1894. Titimangsa itu hanya berselang delapan tahun setelah Carl Benz menciptakan mobil pertama di dunia. Belakangan bus Mercedes-Benz juga dipakai untuk beberapa armada Transjakarta, moda transportasi publik ibukota.

Baca juga: Patas, Bus Kaum Berdasi

“Kami bangga dengan sejarah Mercedes-Benz di Indonesia,” tandas Roelof Lamberts, CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia. “Hubungan kami yang erat dengan kebutuhan kenegaraan menegaskan komitmen kami untuk terus menghadirkan inovasi terbaik dan memperkuat posisi kami di industri otomotif Indonesia.”

TAG

sejarah mobil otomotif mobil kepresidenan

ARTIKEL TERKAIT

Babak Awal Sejarah Sepeda Motor Boom Cengkeh Bikin Suzuki Laris Kekuatan Volvo di Indonesia Mengulang Sejarah Mobil Murah Kereta Tanpa Kuda Plus-Minus Belajar Sejarah dengan AI Mengenang Amelia Earhart yang Mampir di Bandung Di Balik Operasi Bayi Biru yang Bersejarah Penyakit Sifilis di Hindia Belanda Asal Nama Bengkulu