Masuk Daftar
My Getplus

Anjing Super Penjaga Galaksi

Misi barisan Guardians of the Galaxy diselamatkan anjing galaksi berkekuatan super. Karakter yang terinspirasi dari Laika si martir antariksa Soviet.

Oleh: Randy Wirayudha | 13 Mei 2023
Karakter Cosmo the Spacedog di film "Guardians of the Galaxy Vol. 3" yang terinspirasi dari Laika (marvel.com)

KECIL-KECIL cabe rawit. Meski sosoknya kecil, anjing antariksa super Cosmo the Spacedog (di-voice over Maria Bakalova) punya peran besar dalam misi kelompok superhero Guardians of the Galaxy. Dengan berbalut kostum kosmonot beremblem “CCCP”, Cosmo mengerahkan kekuatannya guna menyelamatkan ratusan anak dan hewan yang jadi tawanan High Evolutionary (Chukwudi Iwuji).

Sebelumnya, di sela upaya mengalahkan High Evolutionary, para Guardians of the Galaxy –digawangi Star-Lord/Peter Quill (Chris Pratt), Gamora (Zoë Saldaña), Rocket (di-voice over Bradley Cooper), Groot (di-voice over Vin Diesel), Drax (Dave Bautista), Mantis (Pom Klementieff), dan Nebula (Karen Gillan)– turut membebaskan ratusan tawanan anak ciptaan High Evolutionary dan sejumlah hewan. Mereka merupakan objek percobaan sang “raja terkhir” di kapal Osgocorp.

Ketika Star-Lord dkk. kebingungan ke mana mereka akan diselamatkan, tetiba muncul stasiun luar angkasa Knowhere yang mendekat. Dari anjungan Knowhere, Cosmo mengerahkan kekuatan super telekinetiknya untuk membuat Knowhere bisa merapat ke kapal Osgocorp demi mengungsikan ratusan anak dan hewan itu.

Advertising
Advertising

Baca juga: Multiverse, Antara Spekulasi Filosofis dan Misteri yang Belum Terungkap

Adegan itu merupakan salah satu bagian klimaks film superhero garapan sineas James Gunn bertajuk Guardians of the Galaxy Volume 3 yang rilis pada 5 Mei 2023. Film itu merupakan bagian paripurna dari trilogi Guardians of the Galaxy sekaligus jadi film ke-32 keluaran Marvel Cinematic Universe (MCU).

Cosmo sendiri sebelumnya muncul sekadar jadi cameo di Guardians of the Galaxy (2014), Guardians of the Galaxy Volume 2 (2017), dan The Guardians of the Galaxy Holiday Special (2022). Karakter anjing jenis campuran golden retriever-labrador itu diciptakan duet penulis-ilustrator, Dan Abnett dan Andy Lanning, pada 2008.

Cosmo the Spacedog (kiri) bahu-membahu merampungkan misi para Guardians of the Galaxy (marvel.com)

Seperti yang dispekulasikan banyak orang, Cosmo terinspirasi dari sosok Laika, anjing yang menjadi makhluk bumi pertama yang mengorbit dengan kapsul luar angkasa Soviet Sputnik 2 pada 1957. Karakter Cosmo dimunculkan Abnett-Lanning pertamakali di komik Nova, Volume 4 edisi ke-8 pada Januari 2008. Ia memiliki kekuatan telekinetik dan telepati setelah nyawanya diselamatkan karakter jagoan, Nova, dengan kekuatan kosmosnya.

Namun Abnett-Lanning mengkreasikan Cosmos sebagai anjing jantan, bukan betina seperti Laika. Menariknya, di trilogi Guardians of the Galaxy, Gunn mengembalikan “marwah” sang anjing penjaga galaksi itu sebagai anjing betina, sebagaimana Laika yang punya nasib tragis.

“(Karakter) Cosmo berdasarkan Laika, anjing antariksa betina Soviet yang mati di orbit pada 1957. Saya hanya ingin kembali ke sumber (inspirasi) aslinya,” kata Gunn di akun Twitter-nya, @JamesGunn, 24 Juli 2022.

Baca juga: Star Wars Penangkal Nuklir Amerika

Debut karakter Cosmo di komik Nova Volume 4 edisi Januari 2008 (marvel.com)

Laika Martir Antariksa

Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet tak semata merambah empat penjuru mata angin bumi. Galaksi Bima Sakti pun turut jadi arena perebutan supremasi dua negeri adidaya pasca-Perang Dunia II itu.

Setelah saling berlomba mencapai angkasa sebagai tahap pertamanya, hewan pun jadi opsi pertama objek percobaan untuk dibawa mengangkasa sebelum mengirim manusia. Laika satu di antaranya.

Penggunaan hewan sebagai “kelinci percobaan” untuk diterbangkan sudah dilkakukan sejak 1783 oleh ilmuwan aeronautika Montgolfier Bersaudara asal Prancis, Joseph-Michel dan Jacques Étienne. Mereka menguji bagaimana hewan bisa bertahan di udara dengan menerbangkan masing-masing seekor domba, bebek, dan ayam jago dengan balon udara.

Dua abad kemudian, pada 20 Februari 1947, Amerika mencoba mengirim seekor lalat ke angkasa dengan teknologi bekas Nazi-Jerman, roket V-2 (Vergeltung-2). Kendati begitu, baru pada 14 Juni 1949 Amerika berhasil mengirim hewan lainnya, seekor monyet makaka bernama Albert II ke atmosfer, juga dengan roket V-2.

Baca juga: Penjelajahan Antariksa dari JFK hingga Trump

Monyet atau kera yang kerap dijadikan objek percobaan penelitian antariksa (NASA)

Soviet tak mau kalah. Menukil sejarawan sains Asif A. Siddiqi dalam Challenge to Apollo: The Soviet Union and the Space Race, 1945-1947, Soviet menggunakan roket R-1 IIIA-1 untuk mengirim dua ekor anjing ke angkasa, Tsygan dan Dezik, pada 22 Juli 1951, Namun gagal mencapai orbit.

“Kedua anjing itu merupakan dua organisme tinggi pertama yang sukses mengangkasa dan selamat. Meski Dezik juga kemudian mati pada percobaan penerbangan berikutnya,” ungkap Siddiqi.

Puas dengan percobaan menggunakan roket R-1 itu, Soviet lebih mengitensifkan upaya mengirim hewan serupa. Syahdan dimulailah proyek “Prosteyshiy Sputnik-2” atau proyek kapsul-satelit sederhana ke-2. Rencananya kapsul yang diluncurkan dengan ICBM (Inter-Continental Ballistic Missile) R-7 itu akan membawa seekor anjing di dalamnya menembus atmosfer ke orbit bumi.

Baca juga: Yuri Gagarin Si Anak Petani yang Mengantariksa

Seperti halnya Dezik dan Tsygan, para ilmuwan Soviet mencari objek percobaannya dengan mencari anjing-anjing jalanan yang berkeliaran di kota Moskow. Didapatlah 10 anjing calon objek percobaan untuk dilatih adaptasi antariksa. Satu di antaranya Laika, anjing betina campuran husky-terrier berusia tiga tahun.

“Awalnya dia dinamai Kudryavka tapi karena ia sering menggonggong dengan keras, ia diberi nama baru, Laika, dari kata ‘lai’ yang artinya menggonggong dan ‘ka’ yang merupakan imbuhan nama feminim Rusia,” tulis Colin Burgess dan Chris Dubbs dalam Animals in Space: From Research Rockets to the Space Shuttle.

Laika dan sembilan anjing jalanan lain dilatih selama seminggu. Meliputi latihan ditempatkan di kandang sempit selama beberapa waktu, disuntikkan laxativ untuk mengurangi konstipasi, dan dipindahtempatkan ke sebuah alat simulasi kapsul antariksa.

Laika yang diambil dari jalanan untuk dijadikan percobaan ke Sputnik 2 (NASA)

Upaya adaptasi lainnya adalah menerbangkan Laika dkk. dengan pesawat twinjet Tupolev Tu-104 ke Tashkent (Uzbekistan), dilanjutkan dengan pesawat Ilyushin Il-14 menuju Turatam. Lantas pada 31 Oktober 1957, tiga hari peluncuran di Baikonur Cosmodrome, terpilih tiga anjing untuk diujicobakan ke kapsul Sputnik 2

“Tiga anjing terpilih untuk misi Sputnik: Laika, Albina, dan Mushka. Direktur pelatihan dan manajer program, Oleg Gazenko yang akhirnya memilih Laika untuk penerbangan antariksa pertama. Kemudian Albina sebagai cadangan, sementara Mushka digunakan untuk menguji sistem-sistem vital di dalam kapsul,” tulis Maria Rosa Menzio dalam The Secrets of Soviet Cosmonauts.

Baca juga: Laika Mengangkasa

Pada 3 November 1957 pagi, misi pun dimulai. Laika suddah ditempatkan di dalam Sputnik 2 menjelang peluncuran di Baikonur Cosmodrome. 

“Saat akselerasi puncak, laju pernapasan Laika meningkat tiga sampai empat kali lipat dari saat pra-peluncuran. Sensor jantung juga meningkat dari 103/menit menjadi 240/menit,” kata John B. West dalam artikel “Historical Aspects of the Early Soviet/Russian Manned Space Program” di Journal of Applied Physiology.

Sputnik 2 sukses membawa Laika ke orbit rendah bumi di hari itu. Akan tetapi, Moskow tak lagi menangkap sensor tanda-tanda kehidupan Laika dalam durasi lima-tujuh jam di orbit bumi.

Replika kapsul Sputnik 2 yang membawa Laika ke orbit rendah bumi (polymus.ru)

Sputnik 2 sendiri mengapung di orbit bumi selama lima bulan karena saat itu Soviet belum memiliki teknologi untuk mengambil balik kapsul antariksanya. Pada 14 April 1958, Sputnik 2 jatuh ke bumi dengan keadaan Laika yang sudah tak bernyawa sebagai “martir” bagi sains.

“Laika dikirim mengangkasa agar eksplorasi antariksa bisa terus berkembang. Ia menjadi simbol pengorbanan dan pencapaian (eksplorasi),” ungkap Amy Nelson dalam artikel “The Legacy of Laika: Celebrity, Sacrifice, and the Soviet Space Dogs” yang termaktub dalam buku Beastly Natures: Animals, Humans, and the Study of History.

Meski patung Laika tersebar di beberapa fasilitas penelitian militer Soviet sebagai “penghormatan”, detail kematiannya baru diungkap Rusia pada 2002. Laika disebutkan mati dalam beberapa jam setelah peluncuran karena mengalami hyperthermia dan kehabisan oksigen.

Baca juga: Yuri Gagarin dan Para Kosmonot Pahlawan Indonesia

TAG

antariksa uni soviet uni-soviet film marvel superhero

ARTIKEL TERKAIT

Jalan Perjuangan Tak Berujung dalam Perang Kota Empat Film Korea Selatan yang Menggambarkan Darurat Militer Senna Si Raja Lintasan Basah The Children’s Train dan Nasib Anak-anak Korban Perang di Italia Mengenal Tang Soo Do dari Cobra Kai Munculnya Si Doel (Bagian III – Habis) Munculnya Si Doel (Bagian II) Rahayu Effendi Pernah Susah di Awal Karier Yok Koeswoyo yang Tinggal dari Koes Plus Potret Pribumi Ainu di Balik Golden Kamuy