Masuk Daftar
My Getplus

Medan Paris-nya Sumatra

Kenapa Medan disebut-sebut sebagai Paris van Sumatra?

Oleh: Martin Sitompul | 20 Feb 2017

Paris, ibukota Prancis, tersohor sebagai ratu daratan Eropa karena peradaban dan kebudayaannya. Jika Bandung diidentikkan sebagai Paris van Java, kota Medan digadang-gadang sebagai Paris-nya Sumatra.

Ungkapan Paris van Sumatra dipopulerkan orang-orang Belanda penguasa perkebunan tembakau Deli, Sumatra Timur, sejak akhir abad ke-19 sampai pertengahan abad ke-20. Di tangan mereka, Medan –ibukota perkebunan tembakau Deli– yang semula rawa-rawa disulap menjadi kota berperadaban dengan gedung-gedung bergaya Eropa.

Penamaan Paris van Sumatra tak terlepas dari suasana persaingan antara Belanda dan Inggris. Pasalnya, Inggris telah membangun Pulau Pinang dan Singapura –koloninya di Semenanjung Malaya– sebagai simbol kesuksesan kolonial. Demi gengsi dan citra, para taipan tembakau Belanda melakukan hal yang sama terhadap kota Medan.

Advertising
Advertising

“Nama Paris van Sumatra cenderung menunjuk pada gaya hidup dan segala keberhasilan pengusaha onderneming. Sehingga, pada mulanya nama ini adalah milik para elite onderneming tembakau,” tulis Alexander Avan dalam Parijs van Soematra.

TAG

ARTIKEL TERKAIT

Awal Mula Kristen di Indonesia Sepenggal Cerita Orang Jawa-Suriname dalam Perang Dunia Momentum Zulkifli Lubis Kyai Modjo Sahabat Pendeta Riedel Antara Lenin dan Stalin (Bagian II – Habis) Penyebar Kristen di Kampung Ibu Prabowo Umat Advent Hari Ketujuh, Penanti Kedatangan Yesus Kedua Kali Jenderal-Jenderal dari SMP Tarutung Lika-liku Sejarah Pipa Bukan Belanda yang Kristenkan Sumatra Utara, Tetapi Jerman