Masuk Daftar
My Getplus

Bekas KNIL Masuk APRIS di Jawa Tengah

Beberapa batalyon bekas KNIL masuk APRIS di Jawa Tengah. Di antaranya pasukan pemain musik dan bekas anak buah Andi Azis.

Oleh: Petrik Matanasi | 05 Des 2022
Upacara penerimaan kesatuan KNIL ke dalam APRIS di Malang tahun 1950. (Arsip Nasional Belanda).

Serah terima pasukan terjadi di Jawa Tengah pada Juni 1950. Dalam acara yang berlangsung 15 menit itu, Indonesia diwakili Panglima Divisi III Kolonel Gatot Subroto. Sementara pihak Belanda diwakili Komandan Teritorial Belanda di Jawa Tengah Kolonel Van Zanten.

Serah terima pasukan itu sebagai konsekuensi dari Konferensi Meja Bundar yang membuat Indonesia menerima bekas KNIL ke dalam APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat). Koran De Locomotief, 23 Juni 1950, menyebut dua kompi infanteri KNIL masuk ke dalam APRIS. Dua kompi itu dipimpin bekas Sersan Mayor KNIL De Jong, yang setelah masuk APRIS, menjadi Letnan Satu.

Selain dua kompi infanteri itu, satu pasukan musik KNIL juga bergabung ke dalam APRIS. Kapelmeester (komandan pasukan musik), Sersan Mayor KNIL Atta Kwassie, mendapat kenaikan pangkat menjadi Letnan Dua. Acara itu ditutup dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Advertising
Advertising

Pasukan Letnan De Jong bukan satu-satunya bekas KNIL yang masuk APRIS di Jawa Tengah. Buku Sedjarah TNI-AD Kodam VII/Diponegoro Sirnaning Jakso Katon Gapuraning Ratu Volume 2 menyebut hampir lima batalyon bekas KNIL yang bergabung ke dalam APRIS, baik di Brigade Tegalarum, Diponegoro, maupun Sunan Muria.

Baca juga: Serdadu KNIL Jawa di Kalimantan Utara

Brigade Tegalarum di sekitar Pekalongan menampung hampir satu batalyon bekas KNIL. Ketika bergabung ke dalam APRIS, batalyon minus itu dipimpin Kapten Th. Ngadiman. Koran De Locomotief, 30 Mei 1950, menyebut mereka berasal dari Batalyon Infanteri ke-20 KNIL.

Pasukan berjumlah 494 personel itu diterima Komandan Brigade Tegalarum Letnan Kolonel Sarbini dari Kolonel Van Zanten. Mereka juga mendapat kenaikan pangkat. Ngadiman naik pangkat dari Ajudan (Pembantu Letnan) menjadi Kapten.

Brigade Diponegoro di daerah Kedu (sekitar Yogyakarta hingga Purworejo) menampung sekitar dua kompi bekas KNIL yang dimasukan ke dalam batalyon yang dipimpin Mayor Surjosumpeno. Batalyon itu pada 1951 menjadi Batalyon 427 yang kemudian berubah lagi pada 1952 menjadi Batalyon 440 di Ambarawa. Pada 26 September 1966, Batalyon 440 resmi menjadi Yonif 408.

Baca juga: Mantan KNIL yang Menolak Masuk TNI

Brigade Diponegoro juga menampung hampir satu batalyon bekas Veileigheids Batalyon (VB) alias batalyon keamanan federal di bawah pimpinan Kapten Nokoh Barus. Pasukan VB ini berasal dari Sumatra Utara. Sebelum tahun 1950 pasukan VB dikenal sebagai Barisan Pengawal dari Negara Sumatra Timur yang dijuluki Blauw Pijper.

Pasukan VB pernah berada di bawah komando Letnan Kolonel Ahmad Yani dalam operasi penumpasan Angkatan Oemat Islam (AOI) di Kebumen. Pasukan Nokoh Barus ini mampu menghadapi pengadangan AOI. Menurut buku Sejarah Rumpun Diponegoro dan Pengabdiannya, batalyon yang dipimpin Nokoh Barus lalu menjadi Batalyon 414 yang berkedudukan di Purworejo.

Brigade Sunan Muria Semarang menerima batalyon bekas KNIL di bawah Kapten Korn, sebuah batalyon dari Teritoriale Bataljon Soerakarta pimpinan Mayor Subanto Surjosubandrio dan satu kompi bekas KNIL yang dimasukkan ke Batalyon CSA (Corps Student Army). Batalyon bekas pasukan pelajar ini dipimpin Kapten Muktio. Sementara Batalyon Mayor Subanto lalu dikirim ke Maluku untuk melawan Republik Maluku Selatan (RMS).

Baca juga: Bekas KNIL di Jawa Timur Dikirim Perang

Menurut buku Peranan Pelajar dalam Perang Kemerdekaan, pasukan bekas KNIL di Batalyon CSA Kapten Muktio adalah satu kompi bekas anggota Andi Azis. Mereka terlibat dalam Peristwa Andi Azis di Makassar. Gatot Subroto menyebut mereka hanya sedang tersesat saja. Ketika di Makassar pasukan ini dipimpin Ajudan Pinaria.

Batalyon Muktio menjadi Batalyon 428, lalu berganti lagi menjadi batalyon ROI-I-443. Pasukan ini pernah bermarkas di Pati. Ketika di bawah Ahmad Yani, pasukan bekas Kompi Andi Azis itu juga terlibat dalam melawan AOI di Jawa Tengah.

Biasanya setelah bergabung di suatu daerah, pasukan APRIS bekas KNIL akan dipindah dan disebar ke daerah. Awalnya mereka dalam satu pasukan namun kemudian dipecah-pecah hingga tersebar ke banyak kesatuan. Mereka tentu membawa keterampilan yang kemudian dibagi ke anggota TNI lain yang bukan dari KNIL.*

TAG

knil tni

ARTIKEL TERKAIT

Siapa Penembak Sisingamangaraja XII? Sejarah Prajurit Thomas Nussy versus Anak Cik Di Tiro Hukuman Penculik Anak Gadis Dulu Para Sersan Berserikat Pengawal Raja Charles Dilumpuhkan Orang Bali Pengawal Raja Charles Masuk KNIL Setelah Gerard van Daatselaar Ditawan Kombatan Minahasa dalam Serangan Umum Persahabatan Sersan KNIL Boenjamin dan dr. Soemarno