top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Humanisme dalam Novel Emilie Jawa 1904

Universalisme Eropa hanya selubung bagi penindasan kolonial. Di tanah jajahan, Emilie menemukan humanisme sesungguhnya.

9 Agu 2010

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Sampul novel Emilie Jawa 1904.

Diperbarui: 3 hari yang lalu

DALAM salah satu acara makan malam di Paris, Emilie menjadi pusat perhatian. Semua orang membicarakan rencana Emilie pergi ke Hindia Belanda. Negeri jauh ini, mereka bilang, masih penuh dengan horor: manusia memakan manusia, ibu memakan anaknya. Yang lain mengoreksi, bahkan menyebut orang Jawa sangat halus, sopan; tak mengeluh sekalipun dicambuk karena menganggap orang Belanda sebagai tamu yang layak dihormati.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page