Masuk Daftar
My Getplus

Supersemar Supersamar

Peristiwa penting yang menandai pengambilalihan kekuasaan Sukarno oleh Soeharto. Supersemar masih diselubungi kontroversi.

Oleh: Historia | 17 Mar 2024
Presiden Sukarno mengumumkan susunan Kabinet Dwikora yang Disempurnakan pada 26 Juli 1966 di Jakarta. (gahetna.nl).

SUPERSEMAR atau Surat Perintah 11 Maret 1966 telah berusia lebih dari setengah abad. Namun, ia masih diselubungi kontroversi. Ada tiga kontroversi di seputar Supersemar: proses mendapatkan surat itu, interpretasi perintah dalam surat itu, dan naskah surat itu sendiri.  

Proses pembuatan Supersemar diyakini dengan paksaan karena sebelum tiga jenderal, terlebih dahulu dikirim dua pengusaha untuk membujuk Sukarno menyerahkan kekuasaan kepada Letjen TNI Soeharto. Artinya, ada upaya aktif untuk meminta Sukarno menyerahkan kewenangannya kepada Soeharto. 

Baca juga: Sukmawati Sukarnoputri: Supersemar Merupakan Tes Kesetiaan

Advertising
Advertising

Soeharto sebagai penerima Supersemar tidak menjalankan apa yang diperintahkan dalam Supersemar. Dengan Supersemar, dia membubarkan PKI. Supersemar ditafsirkan sebagai pelimpahan kekuasaan, yang kemudian dibantah oleh Sukarno.  

Terakhir, naskah Supersemar yang otentik hingga kini belum ditemukan. Arsip Nasional Republik Indonesia menyimpan tiga versi Supersemar. Semuanya bukan yang otentik. Belum ditemukan Supersemar yang otentik tidak mengurangi kelengkapan narasi sejarah tentang pergantian kekuasaan tahun 1965/1966. 

Berikut ini laporan khusus Supersemar: 

Sukarno Ditodong Senjata? 

Misi Pengusaha Sebelum Supersemar 

Menjejaki Supersemar Asli 

Tiga Versi Supersemar 

Memburu Surat Sakti 

Praktik Klenik Surat Sakti 

Situasi Mencekam Sebelum Supersemar 

Surat Perintah yang Terlupakan 

Kontroversi Seputar Supersemar 

Kisah Ibrahim Adji dan Supersemar 

Meringkus Loyalis Sukarno 

Soeharto Rekayasa Penyerahan Supersemar 

TAG

sukarno soeharto supersemar premium

ARTIKEL TERKAIT

Pangeran Haryasudirja Hampir Mati Ditembak Jepang Gambir Berdarah dan Kudatuli sebagai Tonggak Awal Reformasi Ratna Assan, Gadis Cilik Penyambut Sukarno di Amerika Guru Besar yang Disingkirkan Bung Besar Partai Nasional Indonesia dan Ahli Warisnya Propaganda Anak di Masa Kolonial Orang Arab di Nusantara Akhir Hidup Sukarno Sesaat Setelah Bung Karno Wafat Bung Karno di Negeri Tango