Masuk Daftar
My Getplus

Korps Nyonya Belanda

Di akhir Perang Dunia II, Belanda mulai punya satuan perempuan di militernya. Komandan pertamanya C.E. Smit-Dijserinck.

Oleh: Petrik Matanasi | 20 Mei 2024
Para perempuan anggota Vrouwen Hulp Korps (VHK) saat upacara serah terima komandan mereka di Kamp Juliana. (Nationaal Archief).

SETELAH Negeri Belanda diduduki tentara Jerman pada pertengahan Mei 1940, di Inggris berdiri pemerintahan pengasingan Belanda. Raja Belanda, keluarganya, juga pengikutnya yang berada di Inggris pun bersiap untuk membebaskan Belanda. Di antara orang Belanda di Inggris, terdapat seorang perempuan berusia 38 tahun yang bekerja di perkantoran. Cornelia Elisabeth Dijserinck namanya.

Perempuan kelahiran Haarlem, 1 September 1902 itu merupakan istri Arie Smit –kelahiran Gorinchem, 7 Mei 1898. Cornelia anak dari Vincent Dijserinck dan Hendrika Johanna Elisabeth Engelberts. Dia resmi menjadi Nyonya Smit-Dijserinck setelah menikah dengan Arie Smit di Bloemendaal pada  31 Juli 1923. Pasangan Smit-Cornelia punya dua anak: Jan Arie Smit (kelahiran Vlissingen, 8 Mei 1924) dan Johanna Christina Smit (kelahiran Vlissingen, 30 Januari 1929). Cornelia dalam banyak catatan lebih sering disebut Nyonya Smit-Dyserinck.

Ketika Belanda mengungsi ke Inggris, sebagian perempuan Belanda bergiat di dunia perawatan kesehatan. Atas prakarsa Persatuan Wanita Belanda di Inggris, pada 23 Februari 1942 berdirilah Nederlandse Vrouwelijke Militaire Verpleegdienst (NVMV). Lembaga ini hanya organisasi medis dan tidak berstatus militer. Komite Palang Merah Belanda di London termasuk yang bersiap untuk pembebasan negeri Belanda. Perawat kesehatan amat dibutuhkan dalam misi tersebut.

Advertising
Advertising

Baca juga: Partai Tentara Zaman Belanda

Bulan Mei 1943 sudah terpikir untuk menampung relawan dalam sebuah Korps Bantuan Perempuan alias Vrouwen Hulp Korps (VHK). Cornelia ikut di dalamnya. VHK mendapat bantuan dari Kantor Perang Inggris. Di Australia gagasan mendirikan VHK juga ada pada pertengahan perang.

“VHK  berdiri di Inggris pada 23 Desember 1943. Empat bulan kemudian, pada 25 April 1944, Smit Dijserinck terdaftar di ketentaraan dan sejak saat itu wanita militer pertama di ketentaraan merupakan fakta yang tak bisa disangkal,” catat J Soeters dkk dalam Managing Diversity in the Armed Force. Institut Sejarah Militer Belanda (NIMH) menyebutnya sebagai perempuan pertama dalam ketentaraan Belanda.

Beberapa perempuan berumur juga diberi latihan militer dan mendapat tugas di ketentaraan sebagai perawat, supir, atau pelipat parasut. Mereka berkontribusi dalam PD II. Mereka dilibatkan dalam pembebasan Negeri Belanda yang diduduki tentara Jerman.

Baca juga: Dulu Para Sersan Berserikat

Cornelia diberi pangkat kapten, lalu mayor, dan kemudian diangkat sebagai komandan VHK. Pada awal 1945, Kerajaan Belanda memutusan VHK boleh menetapkan pangkat dan mengangkat perwira. Setelah PD II selesai, VHK yang masih dipimpin Cornelia banyak diberi tugas-tugas administratif dalam kemiliteran Belanda. Mereka tak lagi dianggap bantuan, namun sudah disebut Vrouwen Korps (VK) alias Korpa Wanita.

Ketika usaha pendudukan kembali Hindia Belanda, VK dilibatkan bersama Koninklijk Nederlandsch Indische Leger (KNIL). VC-KNIL pernah bermarkas di Brisbane Australia sebelum pada Oktober 1945 pindah ke Batavia.

“VK-KNIL meliputi sekelompok perempuan yang mengalami Perang Dunia Kedua antara usia dua belas dan sembilan belas tahun. Mereka kemudian tinggal di Belanda, bekas HIndia  Belanda atau tempat lain di dunia. Boleh dikatakan, keputusan mereka masuk dinas militer dan ditempatkan di HIndia merupakan sebuah keberanian bagi perempuan saat itu,” catat Sophia Kruyswijk-van Thiel, mantan VK yang diperbantukan ke NEFIS, dalam Het Vrouwenkorps-KNIL.

Baca juga: Kesaksian Putri Tentara KNIL

Sebelum berangkat ke Hindia Belanda yang pada 1945 telah menjadi Indonesia, mereka diberi pelatihan terlebih dulu. Sebagian VK-KNIL yang bertugas di Indonesia pada Masa Bersiap tentu memasuki keadaan bahaya. Ini masa tak aman bagi orang Indonesia yang dianggap pro Belanda dan tentu orang Belanda totok.

Ketidakamanan membuat ada anggota VK-KNIL yang ditangkap oleh laskar pemuda pendukung RI. Niki van Wijck, misalnya, ditangkap laskar dalam perjalanan dari Semarang ke Surabaya. Dia ditahan di Hotel Oranje. Dia mengira tak akan keluar hidup-hidup dari sekapan laskar itu.

Selain yang berasal dari Belanda atau negara-negara Sekutu, ada pula anggota VC-KNIL yang direkrut dari perempuan-perempuan Indonesia. Umumnya, mereka merupakan perempuan keturunan Indonesia, seperti Rita Pajow, Puck Manuputty, Tuti Wawaruntu, Juul Manteri, dan Elly Tan. Mereka semua berpangkat sersan.

Setelah konflik Indonesia-Belanda usai, VC-KNIL ikut dibubarkan. Sejak 1951, terdapat Militaire Vrouwen Afdeling di dalam Koninklijk Landmacht (Angkatan Darat Belanda). Belakangan, tiap angkatan di kemiliteran Belanda terdapat kaum perempuan.*

TAG

knil

ARTIKEL TERKAIT

Orang Wana Melawan Belanda Gugurnya Arung Rajang Ibu dan Kakek Jenifer Jill Siapa Penembak Sisingamangaraja XII? Thomas Nussy versus Anak Cik Di Tiro Hukuman Penculik Anak Gadis Dulu Para Sersan Berserikat Pengawal Raja Charles Dilumpuhkan Orang Bali Pengawal Raja Charles Masuk KNIL Setelah Gerard van Daatselaar Ditawan