BERAGAM kisah kepahlawanan muncul selama Perang Dunia II. Tak hanya dilakukan oleh manusia, aksi-aksi heroik itu juga berasal dari keberanian sejumlah hewan dalam menyelamatkan tuan dan orang-orang di sekelilingnya. Bila di Indonesia ada Letnan Merpati Pos, di Eropa ada banyak hewan yang mendapatkan penghargaan atas keberaniannya. Salah satunya adalah seekor anjing Great Dane bernama Juliana.
Kisah heroik Juliana berlangsung di Bristol, Inggris pada tahun 1940-an. Kala itu Bristol masuk dalam daftar kota yang menjadi sasaran serangan bom Jerman Nazi di masa Perang Dunia II. Pasalnya Bristol merupakan kota pelabuhan utama di barat daya Inggris. Kesibukan kota ini bahkan telah terlihat sejak awal abad ke-20, di mana selama Perang Dunia I, Bristol tak hanya dikenal sebagai kota pelabuhan yang ramai tetapi juga menjadi tempat untuk pabrik pesawat tempur, dan target militer lainnya. Aktivitas yang hiruk-pikuk di Bristol membuatnya mudah ditandai oleh pesawat pengebom Jerman. Akibatnya Bristol masuk dalam daftar kota Inggris yang paling banyak dibom selama perang.
Serangan bom yang dilakukan Luftwaffe (AU Jerman) menghancurkan banyak bangunan di Bristol dan kota-kota lain di Inggris. Hari demi hari serangan terus dilancarkan, hingga pada sebuah serangan udara yang terjadi di Bristol pada bulan April 1941, sebuah “bomblet” pembakar (satu bagian dari bom kluster besar yang menyebarkan bom-bom kecil di area yang luas) menabrak atap dan jatuh ke dalam rumah.
Baca juga:
“Besar kemungkinan bom tersebut akan membakar rumah itu bila Juliana tidak segera bertindak. Sebuah aksi ‘penyelamatan’ yang tidak terduga, menyelamatkan rumah pemiliknya dengan ‘mengeluarkan hajatnya’ di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. […] Kala itu anjing Great Dane tersebut mengencingi bom yang jatuh ke dalam rumah sehingga memadamkan api sebelum menyebar,” demikian tulis Uncle John's Hindsight Is 20/20 Bathroom Reader yang disusun oleh Bathroom Readers' Institute. Juliana kemudian dianugerahi medali Blue Cross atas aksinya tersebut.
Menurut Clare Campbell dalam Bonzo’s War: Animals Under Fire 1939-1945, penghargaan medali Blue Cross mulai diberikan kepada hewan sebagai apresiasi atas keberanian dan aksi kepahlawanan hewan-hewan tersebut pada tahun 1940. Sementara itu sejak 1906, penghargaan ini umumnya diberikan untuk manusia.
Yang menarik, Juliana tidak hanya menerima satu medali Blue Cross, anjing Great Dane itu kembali mendapatkan medali keduanya setelah memperingatkan pemilik dan para pengunjung yang datang ke toko sepatu tuannya tentang api yang muncul di toko tersebut pada 1944, atau tiga tahun setelah Juliana mendapatkan medali pertamanya.
Juliana bukan satu-satunya yang mendapat penghargaan khusus untuk hewan. Beberapa hewan lain yang menunjukkan keberanian dan kesetiaan yang luar biasa di masa Perang Dunia II juga mendapatkan penghargaan khusus dari berbagai lembaga yang memiliki perhatian besar terhadap hewan. Sejarawan Neil R. Storey menulis dalam Animals in the Second World War bahwa penghargaan khusus untuk hewan pertama diciptakan oleh Our Dumb Friends League (ODFL), yang sering disebut dengan simbol mereka, Blue Cross, yang kemudian menetapkan ‘BC’ – the Blue Cross Medal sebagai penghargaan untuk keberanian hewan. Penerima pertama medali ini adalah La Cloche, seekor anjing milik Marinir Prancis yang berada di atas kapal Meknes saat kapal tersebut ditorpedo oleh kapal selam Jerman pada bulan Juli 1940.
“Tuannya terlempar ke dalam air namun tidak bisa berenang sehingga La Cloche menceburkan diri dan membantunya di dalam air untuk waktu yang cukup lama, hingga bantuan datang dan tubuh marinir yang tidak sadarkan diri itu ditemukan. Di sisi lain, La Cloche diperkirakan telah hilang di antara gelombang ombak, namun berhasil ditemukan kemudian, dalam keadaan tenang, menunggu penyelamatan dengan mengarungi lautan di atas sebatang kayu,” tulis Storey.
Baca juga:
Bandoola, Gajah Pahlawan Perang Dunia
Pada 1942, Canine Defence League menciptakan penghargaan mereka sendiri, yakni “Valiant Dogs’ Decoration”. Penerima pertama adalah Baccus, hewan peliharaan kru kapal selam Prancis, yang telah menghabiskan lebih dari 2.000 jam menyelam di perairan musuh. Lalu pada 1943, sebuah penghargaan baru untuk hewan muncul dan dikenal dengan nama Medali PDSA Dickin. Medali yang diciptakan oleh pendiri People’s Dispensary for Sick Animals (PDSA), Maria Dickin, itu menjadi lambang pengakuan atas tindakan keberanian dan pengabdian luar biasa yang ditunjukkan oleh hewan yang bekerja dengan Angkatan Bersenjata atau unit Pertahanan Sipil di medan perang mana pun.
Medali Dickin pertama diberikan kepada merpati pembawa pesan, White Vision, Winkie, dan Tyke. Ketiganya dalam tiga peristiwa terpisah telah membawa pesan dalam situasi perang yang berbahaya dan kondisi cuaca buruk yang berujung pada keberhasilan penyelamatan kru pesawat yang jatuh.
“Winkie benar-benar telah melakukan hal yang luar biasa, tidak hanya menghadapi kondisi yang mengerikan, tetapi juga jatuh ke laut yang tertutup minyak, kemudian berhasil melepaskan diri dan terbang sejauh 120 mil menuju tempat tinggalnya,” tulis Storey.
Seiring dengan gencarnya serangan bom melalui udara yang dilancarkan angkatan bersenjata musuh di berbagai kota di Inggris, penghargaan yang diberikan khusus untuk hewan juga semakin banyak. Selain Juliana, seekor hewan peliharaan bernama Rex juga menerima penghargaan khusus atas aksinya menyelamatkan seorang gadis berusia 19 tahun dari sebuah serangan udara. Kala itu Rex mendengar sebuah pesawat pembawa bom terbang mendekat, anjing itu segera berlari menaiki tangga menuju kamar Rosene Mason, memperingatkannya tepat waktu sehingga ia dapat mencapai tempat yang aman sebelum kamarnya hancur.
Di tempat lain, Ruff menerima medali Blue Cross setelah berhasil mengarahkan tim penyelamat untuk mengevakuasi tuan dan keluarganya. Bangunan tempat tinggal Ruff hancur setelah bom dijatuhkan dari udara oleh musuh beberapa waktu sebelumnya. Di tengah kondisi yang mencekam dan berbahaya, Ruff menarik perhatian tim penyelamat ke reruntuhan bangunan, di mana sang pemilik dan bayinya terperangkap. Dia mencengkeram baju tidur bayi tersebut, menarik anak itu ke tempat yang aman.
Baca juga:
Setelah kemenangan Sekutu yang menandai berakhirnya Perang Dunia II, sejumlah penghargaan khusus untuk hewan masih terus diberikan hingga kini. Meski begitu, tak semua kisah kepahlawanan di masa perang itu terus dikenang dan disebarluaskan. Hal inilah yang terjadi pada Juliana. Setelah kematiannya yang tragis di tahun 1946, di mana seseorang dilaporkan menaruh racun di kotak surat tuannya, kisah kepahlawanan anjing Great Dane itu seakan tenggelam.
Aksi kepahlawanan Juliana kembali menjadi perbincangan setelah medali Blue Cross yang dianugerahkan kepadanya di tahun 1940-an terjual dalam sebuah lelang pada tahun 2013. Sebelumnya, medali itu ditemukan di dalam sebuah properti di kawasan Bristol yang dilaporkan milik kerabat pemilik Juliana yang telah meninggal. Sang kerabat mewarisi potret dan medali Juliana dari pemilik hewan tersebut, dan ketika ia meninggal dunia, barang-barang itu dilelang sebagai bagian dari penjualan harta warisan.
Rumah lelang kemudian mempublikasikan kisah Juliana untuk meningkatkan minat terhadap lelang itu. Upaya ini nyatanya berhasil, sebab medali yang dilelang satu paket bersama dengan potret Juliana itu berhasil terjual dengan harga yang cukup tinggi, yakni 1.100 poundsterling. Jumlah ini berkali-kali lipat lebih tinggi dari harga perkiraan awal yaitu sekitar 60 poundsterling.