Tito Setalaksana melanjutkan fungsi BTN sebagai bank umum, seperti yang dirintis oleh Widigdo Soekarman. Namun, kinerja BTN mengalami kendala akibat krisis moneter. Untuk mempertahankan kinerjanya, manajemen berupaya keras menjaga likuiditas bank dan melakukan restrukturisasi untuk nasabah yang kreditnya masih memiliki prospek. Pada masa ini juga, BTN melakukan penyehatan perbankan dengan menyusun program rekapitalisasi yang dibantu konsultan internasional Booz Allen dan Hamilton