Pada periode kepemimpinan Iqbal Latanro, BTN melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang dipersiapkan direksi sebelumnya, pada 1 Desember 2009, denga nilai Rp 1,9 triliun (27% dari modal). Dengan begitu, BTN juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. IPO BTN yang pertama ini mendapatkan predikat Best OPO in Indonesia 2009. Pada periode ini juga, terjadi krisis mortgage di Amerika Serikat yang berdampak pada ekonomi makro Indonesia. Untuk memperkuat modal, pada 2912, BTN Melakukan penawaran umum saham terbatas untuk pertama kalinya, senilai Rp 1,86 triliun.