Ragam Cerita dari Tes DNA
Hasil tes DNA mereka membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang beragam.
Historia bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pameran Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional 15 Oktober–10 November 2019. Pameran ini menampilkan peta penyebaran manusia di dunia dan Indonesia serta sejarah manusia ditinjau dari segi arkeologis dan antropologis.
Pameran ASOI juga memaparkan sejarah DNA (Asam Deoksiribonukleat) dan bagaimana tes DNA bisa melacak asal-usul moyang seseorang. Untuk itu, Historia mengadakan serangkaian tes DNA terhadap sejumlah tokoh publik dari beragam panggung, dari politik sampai seni. Antara lain Ariel Noah, Grace Natalie, Najwa Shihab, Mira Lesmana, Riri Riza, Budiman Sudjatmiko, Ayu Utami, dan Hasto Kristiyanto.
Hasil tes DNA tokoh publik tersebut ditampilkan secara gamblang dalam pameran ini. Juga tanggapan mereka tentang tes DNA dan hasilnya. Berikut ini sepenggal tanggapan mereka.
Grace Natalie & Ayu Utami
Grace mengatakan dirinya berasal dari Bangka, Timur Sumatra. Tapi dia tak tahu pasti kampung halaman leluhurnya. Dari cerita ibu dan pengalaman bertemu dengan saudara, Grace mengetahui kakek buyut dari pihak ibu berasal dari Tiongkok lalu menetap lama di Bangka.
Baca juga: Grace Natalie Ternyata Punya Gen Afghanistan
Leluhurnya kemudian menikah silang dengan orang tempatan. Hasil tes DNA memperkaya pengetahuan Grace tentang asal-usul leluhurnya. Dia punya DNA Timur Tengah, yaitu suku Afghanistani. “Gak Nyangka. Yang penampakannya kayak saya begini ternyata dulu-dulunya banget ada leluhur Afghanistan,” kata Grace.
Baca juga: Mengurai Nenek Moyang Ayu Utami Via DNA
Novelis Ayu Utami pun terkejut punya gen Timur Tengah dan India. “Mayoritas gen saya karena saya dari Jawa, memang pasti dari Asia. Tapi yang tidak saya duga, yaitu dari gen Timur Tengah, spesifiknya Kurdi. Suatu data yang menarik dan kebetulan juga berasal dari daerah-daerah yang punya sejarah agama dan pemikiran yang asyik,” ujar Ayu.
Najwa Shihab
Mudah menebak Najwa berasal dari mana jika melihat tampangnya. Dia punya tampang kearab-araban. Tapi hasil tes DNA menyatakan lain. Persentase DNA Arab yang dia miliki hanya 3.4%. Selain itu, ada pula DNA Puerto Rico. Meski dia tidak tahu mengapa bisa leluhurnya berada di sana, Najwa merasa senang karena beragam gen mengalir di dalam dirinya.
“Selalu menyenangkan untuk tahu lebih banyak tentang diri sendiri terutama asal-usul kita,” kata Najwa. Dia menyadari keberagaman suku di Indonesia merupakan sebuah nilai yang sangat besar. Menurutnya sangat menarik bisa menggambarkan kekayaan Bhineka Tunggal Ika lewat tes DNA.
Hasto Kristiyanto
Sebagian besar DNA moyang Hasto berasal dari Asia Timur. Yang menarik, dia juga memiliki jejak moyang dari Timur Tengah, yaitu Semitik yang kemungkinan besar dari orang-orang Samaria (kini di Palestina).
Baca juga: DNA Yahudi pada Orang Indonesia
“Saya tidak kaget. Sejak awal saya meyakini bahwa Nusantara adalah titik temu dari berbagai ras, etnis, dan peradaban dunia. Sehingga kita tidak bisa mengatakan diri kita asli. Inilah kita semua, perpaduan dari berbagai etnis dunia,” kata Hasto.
Riri Riza
Baca juga: Asal-Usul Gen Asia Selatan Riri Riza
Riri mengaku senang mengetahui hasil DNA-nya. Dia memiliki DNA dominan dari Asia Selatan. “Saya merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga global yang besar,” kata Riri. Hasil tes juga membawanya ke pemahaman baru mengapa dia begitu nyaman dengan aroma, rasa, atau lingkungan yang banyak orang Indianya. “Saya Muhammad Rifai Riza dan saya merasa sangat nyaman,” tambahnya.
Mira Lesmana
Baca juga: Darah 14 Suku di Tubuh Mira Lesmana
Bagi Mira, informasi terkait leluhur sangat penting. Karena dapat membuktikan bahwa setiap manusia terkait satu sama lain. Proyek DNA juga bagi Mira memberikan gambaran bahwa tidak ada manusia yang lebih superior atau inferior. “Kita harus menyadari bahwa siapa kita itu tergantung dari diri kita sendiri dan kita tidak boleh merendahkan yang lain,” tutup Mira.
Ariel Noah
Nazril Irham atau yang populer disapa Ariel Noah mengaku kerap menerima celetukan “rasis” dari teman-temannya. “Ah pelit lu, Padang!” Begitulah celetukan yang jamak diterima oleh musikus kelahiran 16 September 1981 itu. Namun alih-alih menanggapi, Ariel tak ambil pusing dengannya. Ia menganggapnya semata selorohan saja. “Nggak sampai bully, hanya ejekan ringan,” kata Ariel sambil terkekeh.
Baca juga: Asal Gen Yunani-Siprus dalam DNA Ariel
“Kita satu negara bisa banyak sekali keberagamannya. Dan itu menarik. Berbekal dari pengetahuan masa lalu, bagus untuk masa depan. Terutama menghindari bully yang tak perlu tentang kesukuan,” kata Ariel.
Budiman Sudjatmiko
Baca juga: Hasto dan Budiman Punya Gen Samaritan
Budiman Sudjatmiko merasa terkejut memiliki DNA dari Samaritan serupa seperti rekannya, Hasto Kristiyanto. “Saya terkejut, kok, satu partai (PDI Perjuangan) sama-sama turunan, kalau dalam Alkitab, Yesus menyebut The good Samaritan, yaitu orang Samaria yang baik. Orang Samaria yang menolong sesamanya tanpa melihat asal-usul dan agamanya, dan kelihatannya cocok dengan ideologi kita, Bung Hasto,…Marhaenisme,” kata Budiman sambil tertawa.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar