Masuk Daftar
My Getplus

Negarawan yang Saleh

Umat Kristen bertanggung jawab atas maju-mundurnya bangsa dan negara Indonesia.

Oleh: Aryono | 06 Mar 2017
Menteri Kesehatan Dr. J. Leimena dan Mr. Mohamad Roem sedang bercakap-cakap saat halal bihalal di Gedung DPR pada 7 April 1952. Foto: ANRI.

Dalam sebuah pidato, Johannes Leimena yang biasa disapa Om Jo berucap: “Umat Kristen adalah bagian mutlak dari bangsa Indonesia, oleh karena itu sebagai warga negara kita harus terlibat langsung dan turut bertanggungjawab atas maju-mundurnya bangsa dan negara kita.”

Terkait hubungan gereja dan negara, tulis Victor Silaen dalam Dr. Johannes Leimena, Leimena mengemukakan “teori konsentrik”; gereja adalah lingkaran dalam dengan Yesus Kristus sebagai titik pusatnya dan negara atau masyarakat adalah lingkaran luarnya. Dia berpendapat, umat Kristen mempunyai tanggungjawab untuk membangun suatu masyarakat baru bersama orang Indonesia lainnya.

Leimena lahir di Ambon, Maluku, pada 6 Maret 1905. Dia mengenyam pendidikan sekolah dokter STOVIA, yang membuatnya bersinggungan dengan kaum pergerakan. Dia aktif di Jong Ambon, dan ikut mempersiapkan Kongres Pemuda tahun 1928. Setelah lulus, dia jadi dokter hingga melanjutkan kuliah dan mendapatkan gelar doktor.

Advertising
Advertising

Aktivitas politiknya lebih kentara setelah kemerdekaan. Dia terlibat dalam perundingan, dari Linggarjati hingga Konferensi Meja Bundar. Dia menjabat menteri kesehatan selama delapan kali, dengan warisan sistem pelayanan kesehatan yang dipusatkan di kabupaten dan kecamatan dengan melibatkan partisipasi masyarakat –di era Orde Baru dikembangkan jadi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Selepas menjadi menteri, Leimena menjabat anggota Dewan Pertimbangan Agung.

“Pesan dari Leimena yang sampai kepada kami hingga hari ini adalah pandangannya mengenai tanggung jawab sebagai orang Kristen dan warga negara Indonesia, satu sama lain saling melengkapi,” ujar Henry Lokra, kepala biro penelitian dan komunikasi Persatuan Gereja Indonesia.

TAG

johannes leimena

ARTIKEL TERKAIT

Ibnu Sutowo dan Anak Buahnya Kibuli Wartawan Kisah Bupati Sepuh Problematika Hak Veto PBB dan Kritik Bung Karno Guyonan ala Bung Karno dan Menteri Achmadi Percobaan Pembunuhan Leon Trotsky, Musuh Bebuyutan Stalin Serangkaian Harapan dari Mahkamah Rakyat Mahkamah Rakyat sebagai Gerakan Moral Mencari Keadilan Permina di Tangan Ibnu Sutowo Selintas Hubungan Iran dan Israel Eks Pemilih PKI Pilih Golkar