Masuk Daftar
My Getplus

Kunjungan Ratu Elizabeth II ke Indonesia

Ratu Elizabeth II berkunjung ke Indonesia selama delapan hari. Upaya Soeharto memperbaiki hubungan Indonesia dan Inggris yang sempat rusak pada masa Sukarno.

Oleh: Hendri F. Isnaeni | 09 Sep 2022
Presiden Soeharto dan Ibu Tien menyambut Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, di Istana Negara pada Maret 1974. (Setneg/50 Tahun Indonesia Merdeka 1965-1995).

Ratu Inggris Elizabeth II meninggal dunia pada 8 September 2022 di usia 96 tahun. Dia bertakhta selama 70 tahun sejak 1952. Penggantinya sebagai raja Inggris adalah anak tertua, Charles III yang berusia 73 tahun.

Ratu Elizabeth II menjadi kepala negara Inggris pertama yang berkunjung ke Indonesia. Kunjungan kenegaraan ini untuk memperbaiki hubungan Indonesia dan Inggris. Pasalnya, pada 1960-an, hubungan Indonesia dan Inggris memburuk setelah Presiden Sukarno melancarkan konfrontasi karena menolak pembentukan Federasi Malaya yang didukung Inggris. Kedutaan Besar Inggris di Jakarta sampai dibakar massa yang berdemonstrasi.

Setelah merebut kekuasaan dari Sukarno, Jenderal TNI Soeharto mengakhiri konfrontasi. Presiden Soeharto kemudian menerima kunjungan kenegaraan Ratu Elizabeth II pada 1974.

Advertising
Advertising

Baca juga: Massa Melinggis Kedubes Inggris

Menurut buku 30 Tahun Indonesia Merdeka, kunjungan Ratu Elizabeth II diawali dengan kunjungan tidak resmi di Bali pada 15 Maret 1974. Dengan menggunakan kapal Kerajaan Britania, SS Northern Star, yang digunakannya sejak berangkat menuju Indonesia dari Australia, tamu negara itu tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada 18 Maret 1974 untuk memulai kunjungan kenegaraan sampai 22 Maret 1974.

Presiden Soeharto dan Ibu Tien menyambut Ratu Elizabeth II dan rombongan di pelabuhan Tanjung Priok. Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, sempat melihat-lihat ruangan Istana Negara sebelum jamuan kenegaraan dimulai.

Baca juga: Hubungan Ratu Elizabeth I dengan Kerajaan Islam

Dalam Jejak Langkah Pak Harto: 29 Maret 1978–11 Maret 1983 disebutkan, pada malam harinya, Presiden Soeharto menyelenggarakan jamuan makan malam kenegaraan. Dalam pidatonya, Presiden Soeharto antara lain mengatakan bahwa kunjungan Ratu Elizabeth II sebagai babak baru yang penting bagi saling pengertian dan persahabatan antara kedua bangsa.

Selanjutnya, Presiden Soeharto mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang sedang membangun telah ikut merasakan manfaat dari bangsa Inggris, antara lain berupa tenaga-tenaga ahli dan modal Inggris yang menyertai pembangunan Indonesia.

Ratu Elizabeth II dan Presiden Soeharto kemudian bertukar penghargaan. Ratu Elizabeth II memberikan Knight Grand Cross of the Order of the Batch (GCB) kepada Presiden Soeharto. Sebaliknya, Presiden Soeharto menganugerahkan Bintang Mahaputra Adipradana kepada Ratu Elizabeth II.

“Upacara berlangsung di Ruang Jepara Istana Merdeka Jakarta, dan dihadiri oleh Pangeran Philip, Earl Mountbatten, Ibu Tien Soeharto, dan pejabat tinggi lainnya,” tulis Indonesian News and Views tahun 1974.

Baca juga: Tiara Penolak Bala Ratu Elizabeth II

Pada 20 Maret 1974, Ratu Elizabeth II dan rombongan berkunjung ke Yogyakarta. Dia diterima oleh Sultan Hamengkubuwono IX dan kakaknya, B.P.H. Prabunegoro di Keraton Yogyakarta.

Selama di Yogyakarta, catat Daily Report Asia & Pacific tahun 1974, Ratu Elizabeth II dan rombongan mengunjungi beberapa proyek termasuk pembangunan irigasi dengan bantuan Inggris. 30 Tahun Indonesia Merdeka menambahkan, tamu negara itu mengunjungi berbagai obyek pembangunan dan pariwisata. Duke of Edinburgh sempat bertemu dan berbicara dengan para pengurus BUUD (Badan Usaha Unit Desa) di Desa Sewon, Kabupaten Bantul.

Ratu Elizabeth II dan rombongan kembali ke Jakarta pada 21 Maret 1974 siang. Setelah tiba di Jakarta, dia mengunjungi Gelanggang Remaja Bulungan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan kemudian bertemu komunitas warga Inggris pada malam harinya. Ratu Elizabeth II mengakhiri kunjungan kenegaraan di Indonesia pada 22 Maret 1974.

Lima tahun kemudian, Presiden Soeharto mengadakan kunjungan kenegaraan ke Inggris pada 13–16 November 1979 atas undangan Ratu Elizabeth II. Buku Presiden RI ke II Jenderal Besar H.M. Soeharto dalam Berita 1979–1980 menyebut dalam jamuan kenegaraan, Ratu Elizabeth II mengingatkan kembali penerimaan yang amat mengesankan atas kunjungannya di Indonesia tahun 1974 termasuk kabar dramatis yang diterimanya sewaktu di Yogyakarta tatkala Putri Anne akan diculik di London.*

TAG

inggris soeharto

ARTIKEL TERKAIT

Memburu Kapal Hantu Perdebatan Gelar Pahlawan untuk Presiden Soeharto Pekerjaan Aneh yang Diimpikan Bangsawan Kerajaan Inggris Serba-serbi Nanas yang Menggemparkan Penduduk Eropa TAP MPR Dicabut, Sejarah Makin Berkabut Pencabutan TAP MPR Membuka Lagi Wacana Gelar Pahlawan Soeharto, Begini Kata Sejarawan Merehabilitasi Soeharto dari Citra Presiden Korup Silver Spoon, Privilege, dan Awal Mula Kemunculannya Kisah Pengantin Wanita yang Tak Diinginkan Raja Nawaksara Ditolak, Terbit TAP MPRS XXXIII/1967