top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Memadu Perempuan dalam Budaya Jawa

Perempuan atau istri selalu ditempatkan hanya pada wilayah domestik: dapur, sumur, kasur. Ia hanya objek dan mesti siap dimadu.

22 Jun 2010

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Pakubuwono IX. (Wereldmuseum Amsterdam/Wikimedia Commons).

Diperbarui: 9 Des

DALAM budaya Jawa, perempuan ditempatkan dalam posisi tiyang wingking (subordinat), sebagai garwo (istri). Serat Wulang Putri, yang ditulis oleh Pakubuwono IV dalam aksara dan bahasa Jawa pada 1902, sebagai sebuah pedoman untuk mendidik para perempuan di kalangan keraton, menunjukkan betapa rendah posisi perempuan:

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Postingan Terkait

Lihat Semua

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim dikenal dengan julukan Napoleon dari Batak. Menyalakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di tanah Simalungun.
bottom of page