Masuk Daftar
My Getplus

Dewi dari Pekalongan

Di Pekalongan pernah berkembang cerita mengenai sosok yang mirip Nyai Blorong. Siapakah dia?

Oleh: Aryono | 26 Jun 2024
Lukisan Nyai Blorong di istananya yang dipenuhi susunan kepala manusia sebagai tumbal. (Repro Mededelingen van Wege Het Nederlandsche Zendelinggenootschap, 1879).

DI Pekalongan, sebuah kota pelabuhan di pantai utara Jawa, berkembang cerita mengenai sosok yang mirip Nyai Blorong. Namanya Dewi Lanjar. Sosoknya digambarkan sebagai perempuan muda, dengan rambut panjang tergerai, memakai busana Jawa, dengan bawahan kain batik motif Jlamprang

“Dia diceritakan sesekali berbelanja ke pasar Pekalongan. Kemudian ketika pulang, ia selalu naik becak menuju pelabuhan. Kedatangannya tidak periodik, namun sporadis saja, seenak dia,” ujar Sutejo Kuwat Widodo, dosen jurusan Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. Kisah itu didapatkannya ketika melakukan penelitian di Pekalongan sekira tahun 1997. 

Baca juga: Jenis-jenis Makhluk Halus

Advertising
Advertising

Muasal Dewi Lanjar sukar ditelusuri. Ada kisah bahwa ia adalah putri dari kalangan lelembut di pantai utara Jawa, yang bernama lengkap Raden Nganten Dewi Lanjar.  

Menurut Chusnul Hayati, sejawat Sutejo di Undip, dalam “Pengaruh Kemaritiman dalam Dunia Batik Pekalongan” yang termuat di majalah Jantra Vol. 7, Juni 2012, Dewi Lanjar mengutus prajurit silumannya untuk mengganggu tapa ngalong (bertapa dengan cara menggantung) Raden Bahurekso. Tak terima tapanya diganggu, Bahurekso mengamuk, mengalahkan Dewi Lanjar, dan kemudian mengambilnya sebagai istri. 

Bahurekso sendiri dikisahkan berkarib dengan Tan Kwie Djan, yang kemudian menjadi bupati Pekalongan dan beralih nama jadi Raden Tumenggung Adipati Arya Janingrat. Namanya dipakai sebagai nama kampung, Kwijan, di sebelah timur alun-alun kota Pekalongan. 

Baca juga: Menghitung Lelembut di Jawa

Menurut Sutejo, kisah Dewi Lanjar beredar di masyarakat Pekalongan pada dekade 1970–1980-an. Kini, namanya nyaris tak terdengar lagi. Bahkan, ketika sedekah laut digelar di pelabuhan Pekalongan, nama Dewi Lanjar tak disebut. Namun, dia tak menampik masih ada segelintir orang yang melakukan ritual memberi sesajen untuk Dewi Lanjar demi mendapatkan pesugihan. 

“Mungkin yang dimaksud membuat sugih (kaya) adalah pembatik-pembatik yang hampir semuanya perempuan. Batik kan laku keras, dan membuat pemilik rumah batik kaya juga,” ujarnya.* 

Baca laporan khusus tentang makhluk halus berikut ini: 

Hak Hidup Makhluk Halus 

Menyelami Penguasa Laut Selatan 

Mencari Nyai Blorong 

Menangkap Masa Lalu Tuyul 

TAG

makhluk halus

ARTIKEL TERKAIT

Mengulik Sejarah Suku Dayak Iban di Sarawak Awal Mula Istilah Kuda Hitam Alkisah Eksotisme dan Prahara Sarawak lewat Rajah Bung Karno dan Jenderal S. Parman Penggila Wayang Di Balik Nama Buah Kiwi Tenun Nusantara Merambah Generasi Muda Pesta Liar dan Skandal Bintang Besar Hollywood Serba-serbi Pemburu Tikus, Pekerjaan Populer di Abad ke-19 Wisata Kuliner di Tengah Perang Silver Spoon, Privilege, dan Awal Mula Kemunculannya