Bukan Orang Biasa

Haji Agus Salim pernah membuat tertunda pemberangkatan satu kapal jamaah haji.

Oleh: Hendi Jo | 22 Agt 2017
Bukan Orang Biasa
Haji Agus Salim (kedua dari kanan). foto: gahetna.nl

Tahun 1927. Haji Agus Salim mendapat undangan untuk mengikuti suatu konfrensi internasional di Mekah yang diselenggarakan oleh tokoh-tokoh dunia Islam kala itu. Namun karena status Agus Salim sebagai pengeritik pemerintah kolonial, para pejabat Hindia Belanda mempersulitnya mendapatkan paspor.

Namun setelah menghubungi sana sini dan berupaya keras, paspor itu pun akhirnya bisa keluar di Surabaya. Kendati demikian, Kongsi Tiga (nama kapal laut yang akan berlabuh menuju Saudi Arabia) sudah terlanjur akan bergerak dari Batavia. Karena itu dalam catatan kertas sangatlah mustahil Agus Salim bisa ikut berlabuh bersama kapal tersebut ke Mekah, mengingat jarak Surabaya-Batavia saat itu termasuk memakan waktu lama.

Baca juga: Asal Usul Nama Haji Agus Salim

Advertising
Advertising

Mengetahui situasi sulit yang dialami Agus Salim, H.O.S. Tjokroaminoto (pimpinan Syarikat Islam) mengontak pimpinan Kongsi Tiga di Jakarta lewat telegram. Dia mengancam: jika kapal tersebut berangkat tanpa Agus Salim maka dijamin tahun depan tidak akan satu pun jemaah haji yang akan menggunakan jasa Kongsi Tiga. Ancaman itu berhasil: kapten kapal Kongsi Tiga terpaksa menunda keberangkatan selama 2x24 jam.

Agus Salim kemudian tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Batavia. Betapa kagetnya salah satu tokoh Syarikat Islam tersebut saat muncul di pelabuhan disambut dengan semacam upacara kehormatan oleh para kru kapal. Mereka berbaris rapi di sepanjang jalan menuju pintu masuk dan membuat gerakan salut ketika Agus Salim lewat di depan mereka.

Baca juga: Dolly Salim, Penyanyi Indonesia Raya Pertama

Meskipun merasa penasaran dengan sambutan istimewa itu, Agus Salim tetap menahan diri untuk tidak berkata apapun. Hingga setelah berada di dalam kapal, ia pun bertanya kepada kapten kapal.

“Mengapa saya disambut dengan cara seperti itu? Bukankah saya hanya orang biasa?” ujar Agus Salim, seperti ditulis dalam buku Seratus Tahun Haji Agus Salim.

Dengan agak jengkel, sang kapten lantas menjawab: “Kapal ini tidak akan menunda keberangkatannya selama 2x 24 jam hanya untuk menunggu orang biasa.”

TAG

Haji

ARTIKEL TERKAIT

Sambil Berhaji Menimba Ilmu Mengelola Jamaah Haji dari Masa ke Masa Ziarahi Raja Ali Haji Pelaksanaan Haji di Nusantara Ongkos Haji Zaman Dulu Petugas Imigrasi Mesir Menahan Rombongan Agus Salim Haji Misbach, Kongres Pemuda, dan Chairil Anwar Mengenal Tokoh Haji Misbach "Singa Minangkabau" yang Ditakuti Belanda Ujian Haji Masa Kolonial Belanda