Sepanjang dua minggu terakhir jagat sejarah Indonesia tengah ramai. Keris Kiai Nogo Siluman milik Pangeran Diponegoro kembali ke Indonesia setelah hampir 189 tahun berada di Belanda. Sebelum pengembalian, keris itu melalui berbagai tahap verifikasi yang melibatkan para sejarawan antara lain Sri Margana. Kesimpulannya, benar bahwa keris itu milik Pangeran Diponegoro.
Rencana pemulangan keris pun disiapkan. Dan pada Kamis, 5 Maret 2020, keris bersejarah itu kembali ke Indonesia. Penyerahan keris dilakukan Duta Besar Indonesia untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja. Keris itu diterima oleh Kepala Museum Nasional Indonesia, Siswanto, di Jakarta. Penyerahan keris dihadiri oleh Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dan para staf Museum Nasional. Wajah-wajah sumringah dan takjub bermunculan saat keris bermotif naga tersebut dibuka.
Keris Kiai Nogo Siluman berbahan dasar besi warna hitam dengan ukiran warna emas. Terdapat wujud naga yang tubuhnya memanjang di sekujur bilah keris. Tubuh naga ini dulunya dilapisi emas namun sekarang hanya beberapa jejak emas yang tersisa. Itu sama sekali tidak mengurangi keanggunan keris yang langsung didaftarkan sebagai benda cagar budaya tersebut. Ada satu lagi wujud naga yang membuat keris ini dinamai Kiai Nogo Siluman. Ukiran naga itu tersembunyi di bagian bawah bilah keris yang berdekatan dengan gagang keris. Sosok naga ini hanya bisa terlihat dari posisi tertentu.
Selanjutnya, Selasa 10 Maret 2020, keris Diponegoro dibawa ke Istana Negara, Bogor, Jawa Barat. Secara simbolik, Raja Belanda Willem Alexander menyerahkannya kepada Presiden Joko Widodo. Setelah prosesi ini, menguar harapan bahwa benda pusaka tersebut dapat dirawat dan dijaga dengan baik dan benar di sini. Sambil berharap bahwa keris ini bukanlah benda sejarah terakhir yang kembali ke Indonesia.