Permintaan KPR berkembang sehingga menuntut ketersediaan dana lebih besar. Hal ini membuat BTN mengalami mismatch dalam penyediaan dana. Untuk mengatasi mismatch tersebut, Sasonotomo menghentikan penerbitan CL untuk sementara dan mencari dana jangka panjang melalui penerbitan obligasi. Namun, dua upaya itu tidak berjalan dengan baik. BTN bisa mengatasi mismatch tersebut setelah mendapatkan kredit dari World Bank untuk pertama kalinya pada 26 Juni 1986. Sebagian dari kredit ini dialokasikan untuk melaksanakan program komputerisasi untuk meningkatkan administrasi BTN.