Masuk Daftar
My Getplus

Penyesalan Sjafruddin Prawiranegara

Sjafruddin Prawiranegara menyesal pernah menolak jabatan menteri. Belakangan, dia merasa mampu jadi presiden.

Oleh: Aryono | 24 Feb 2017
Petinggi PRRI. Kiri-kanan: Suleiman, Mohamed Sjafei, Burhanuddin Harahap, dan Sjafruddin Prawiranegara, 1 Januari 1958. Foto: John Dominis/gettyimages.

Saat Sutan Sjahrir ditunjuk sebagai formatur kabinet, Sjafruddin Prawiranegara diminta duduk sebagai menteri keuangan. Namun, dia menolak dengan alasan kurang berpengalaman.

Di kabinet berikutnya, Sjahrir kembali mendekati Sjafruddin dan menawari posisi menteri muda keuangan. Kali ini, dia menerima.

Setelah tahu cara kerja menteri keuangan, Sjafruddin menyesal mengapa tidak menerima tawaran Sjahrir sejak dulu. Sebagai menteri keuangan, dia merasa menunaikan tugas dengan lebih baik.

Advertising
Advertising

Bahkan, “Belakangan saya pikir, sekiranya saya menjadi presiden, saya bisa melakukan segalanya dengan lebih baik daripada Sukarno,” ujarnya kepada Thee Kian Wie dalam Pelaku Berkisah.

TAG

ARTIKEL TERKAIT

Lini Masa Konferensi Islam Asia Afrika Adu Pedang Djojo Menggolo vs. Soerio Dento Alcázar, Istana yang Menginspirasi Kisah Snow White Kue Asida dari Arab untuk Raja dan Rakyat Maluku Al-Asma'i, Penyair di Balik Lantunan "Tob Tobi Tob" Sintong Panjaitan jadi Incaran Imam Imran Penipuan Menggunakan Bank Perempuan Legiun Sentot “Direndang” Belanda di Padang Bom Bakar Amerika Menjadikan Tokyo seperti Neraka Sejak Kapan Bulan Sabit dan Bintang serta Warna Hijau Identik dengan Islam?