Masuk Daftar
My Getplus

Heinrich Himmler, Arsitek Genosida Nazi

Heinrich Himmler terobsesi dengan kemurnian ras Jerman. Dia bertanggung jawab atas kamp-kamp konsentrasi Nazi.

Oleh: Hendri F. Isnaeni | 24 Jun 2014
Heinrich Himmler sedang berpidato pada Oktober 1944. (Bundesarchiv/Wikipedia Commons).

Musisi Ahmad Dhani membuat lagu dan video klip “Prabowo Hatta: We Will Rock You” sebagai dukungan kepada calon presiden Prabowo Subianto. Selain Dhani, video klip tersebut dibintangi finalis Indonesian Idol: Nowela, Husein, dan Virzha.

Dalam akun resmi facebook, Prabowo berterimakasih dan menyatakan “video ini semakin menambah semangat juang kami.”

Namun, yang mengejutkan, dalam video itu Dhani memakain baju mirip petinggi Nazi-Jerman: Heinrich Himmler. Entah apa yang ada dalam benak Dhani ketika memilih dan memakai baju itu?

Advertising
Advertising

Heinrich Himmler (1900-1945) merupakan salah satu orang paling berkuasa di Nazi-Jerman dan arsitek genosida. Setelah bertugas dalam tentara Jerman sampai akhir Perang Dunia I, dia menjalani berbagai pekerjaan, termasuk menjual pupuk dan beternak ayam. Pada awal 1920-an, dia bergabung dengan Partai Nazi.

Baca juga: Erwin Rommel Si Rubah Gurun

Pada 1929, Himmler diangkat sebagai kepala SS singkatan dari Schutzstaffel (skuadron pelindung). Inti satuan yang bakal menjadi SS dikenal dengan Stosstruppe (pasukan serbu) Adolf Hitler, beranggotakan delapan orang dan dikepalai sopir kesayangan Hitler, Julius Schreck. Dari awal yang kecil itu, SS tumbuh hingga berkekuatan 910.000 orang, angka yang menakjubkan tapi hanya sepersepuluh jumlah tentara reguler Jerman pada masa jayanya.

“Pertumbuhan sejati SS berawal pada 1929 ketika Heinrich Himmler, seorang yang santun dan teliti, tapi juga ambisius dan kejam, ditunjuk menjadi Reichsfuhrer (pemimpin) SS,” tulis Bruce Quarrie dalam Wafen SS.

Ahmad Dhani memakai baju mirip petinggi Nazi-Jerman, Heinrich Himmler, dalam video klip "Prabowo Hatta: We Will Rock You".

Pada 1934, Himmler juga menjadi kepala Gestapo, polisi rahasia, yang ditakuti di Jerman dan wilayah pendudukan Jerman di Eropa selama Perang Dunia II. Gestapo dibebaskan dari kekangan hukum sehingga bisa menangkap siapa saja dengan alasan apa saja.

“Himmler terobsesi dengan kemurnian ras Jerman dan mendorong ‘program pemuliaan’ ras Arya,” tulis bbc.co.uk. “Pecahnya Perang Dunia II mendorong Himmler untuk mengejar tujuan rasial lain, yaitu penghapusan orang Yahudi dan apa yang disebut sub-humans (ras manusia kelas bawah, red.) lainnya.”

Baca juga: Orang Indonesia di Kamp Konsentrasi Pertama Nazi

Karena itu, tulis historylearningsite.co.uk, Himmler bertanggung jawab atas kamp-kamp konsentrasi Jerman (dia mendirikan kamp pertama di Dachau pada 1933) dan kamp-kamp kematian di Eropa Timur.”

Setelah Jerman menginvasi Polandia, Himmler diberi kendali total menganeksasi negara tersebut. Dalam setahun, lebih dari satu juta orang Polandia dan 300 ribu Yahudi dipaksa keluar Polandia dan digantikan pemukim Jerman. Ketika Jerman menginvasi Uni Soviet pada 1941, Himmler mengendalikan kepolisian dan administrasi politik di wilayah-wilayah pendudukan, melalui kekuasaanya: SS dan sistem kamp konsentrasi.

Baca juga: Joseph Goebbels, Setia Nazi Sampai Mati

Pada 1943, Hitler mengangkat Himmler sebagai menteri dalam negeri. Dalam posisi ini, dia mengawasi “Solusi Akhir” –upaya memusnahkan semua orang Yahudi di Eropa– dan mengelola sistem kerja paksa.

“Ironisnya,” tulis historylearningsite.co.uk, “bagi seseorang yang berhubungan dengan pertumpahan darah begitu banyak, Himmler sendiri hampir pingsan saat melihat darah.”

Ketika kekalahan Nazi-Jerman mendekat, Himmler berupaya negosiasi dengan Sekutu. Hitler marah dan melucutinya. Setelah penyerahan Jerman, Himmler melarikan diri dengan identitas palsu, tapi ditangkap Sekutu. Pada 23 Mei 1945, dia bunuh diri di tahanan.

Tulisan ini diperbarui pada 11 Juni 2020.

TAG

nazi heinrich himmler yahudi

ARTIKEL TERKAIT

Pangeran Bernhard, dari Partai Nazi hingga Panglima Belanda Kisah Putri Bangsawan India Jadi Mata-mata Inggris (Bagian II) Kisah Putri Bangsawan India Jadi Mata-mata Inggris (Bagian I) Cerita Tak Biasa Mata-mata Nazi Nasib Tragis Sophie Scholl di Bawah Pisau Guillotine JJ Nortier Kabur dari Nazi ke Front Pasifik Pesawat Multifungsi Tulang Punggung Matra Udara Jerman Dardanella Jadi Saksi Konflik Yahudi-Arab di Palestina Hjalmar Schacht Melawan Hitler Ujung Hayat Kaisar Terakhir Jerman di Pengasingan