Masuk Daftar
My Getplus

Kedai Cepat Saji Tertua di Dunia

Bisnis makanan cepat saji kuno ditemukan di Pompeii. Situs ini sudah ada sejak dua ribu tahun lalu.

Oleh: Risa Herdahita Putri | 01 Apr 2019
Amphora di termopolium atau kedai kuno di situs permukiman kuno, Pompeii.

Di mana kedai cepat saji tertua di dunia? Mungkin jawabannya bisa ditelusuri di situs permukiman kuno, Pompeii.

Para arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah kedai makanan ringan kuno di Pompeii, sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Lukisan-lukisan berwarna-warni yang menghiasi kios itu telah bertahan hampir 2.000 tahun di bawah abu vulkanik dan batu apung.

Hasil penelitian itu diumumkan Taman Arkeologi Pompeii Jumat (29/3). Mereka merilis beberapa gambar dari sebuah kios kuno atau termopolium yang masih terawat baik. “Para peneliti berpikir kios itu mungkin pernah menyajikan makanan panas,” tulis Katherine Hignett dalam Newsweek, Jumat (29/3).

Advertising
Advertising

Terletak di persimpangan Vicolo delle Nozze d'Argento dan Vicolo dei Balconi, kios itu ditemukan selama penggalian di bagian Regio V di situs arkeologi. Telah ada sekira 80 termopolium yang ditemukan di Pompeii.

"Sebuah termopolium terungkap dengan lukisan dinding pada konternya yang indah," tulis Massimo Osanna, arkeolog University of Naples Federico II, dalam sebuah unggahan di Instagram.

Baca juga: Kota Heracleion Tak Lagi Legenda

Dalam temuan itu, nampak sebuah meja yang dihiasi dua lukisan. Satu adalah figur nereid, atau nimfa laut, makhluk mitologi Yunani. Ia digambarkan tengah duduk di atas kuda.

Sementara lukisan lain diperkirakan menggambarkan seorang pekerja di lingkungan kios makanan kecil. Arkeolog pun menyamakan gambar itu sebagai pertanda toko modern yang tengah mengiklankan bisnis.

Kemudian sejumlah wadah, yang dikenal dengan sebutan amphora ditemukan dalam kios itu. Amphora adalah wadah keramik berbentuk vas dengan dua pegangan di kedua sisinya. Bagian lehernya panjang dan lebih sempit dari bagian badannya. Bentuknya sangat mirip dengan yang digambarkan dalam lukisan dinding.

“Bahkan jika struktur seperti ini telah dikenal di Pompeii, menemukan lebih banyak lagi bersama dengan benda-benda yang berhubungan dengan kehidupan komersial dan sehari-hari mereka, akan terus membawa emosi yang kuat, mengingatkan kita ke saat letusan tragis itu,” kata Alfonsina Russo, direktur sementara Taman Arkeologi Pompeii, sebagaimana dikutip dalam laman itu.

Kendati begitu, dia menambahkan, reruntuhan Pompeii menawarkan wawasan unik tentang peradaban Romawi Kuno. Pompeii sebelumnya tergulung letusan Gunung Vesuvius pada 79 M. Di sisi lain, letusan ini menjadi seperti kapsul waktu. Ia melindungi kota dari masa Romawi Kuno itu selama ribuan tahun.

Baca juga: Meteor di Tengah Pertempuran

Kota yang sudah lama terlupakan itu dan tetangganya, Herculaneum, dieksplorasi dalam penggalian yang dimulai pada abad ke-18. Dalam beberapa bulan terakhir para arkeolog telah menemukan lukisan dinding, beberapa tubuh manusia dan bahkan sisa-sisa kuda.

Terletak di selatan Italia masa kini, situs ini terkenal dengan gips yang menyerupai kehidupan pada saat-saat terakhir kehidupan penghuninya. Para peneliti membuat gips dengan menuangkan plester ke dalam rongga yang ditinggalkan oleh lapisan abu pada tubuh masyarakat penghuninya.

TAG

Kuliner

ARTIKEL TERKAIT

Wisata Kuliner di Tengah Perang Pilih Cabai atau Lada? Aroma Pemberontakan di Balik Hidangan Pasta Maqluba Tak Sekadar Hidangan Khas Palestina Terites, dari Kotoran Hewan yang Pahit jadi Penganan Nikmat Kontes Memasak Tempo Dulu Sejarah Panjang Mi Kuah Khas Jepang Mula Restoran All You Can Eat Popcorn dari Jalanan ke Bioskop Meriung di Warung Makan Tempo Dulu