Berasal dari kata karya (kerja) dan wan (orang). Karyawan mendeskripsikan semua pegawai perusahaan atau kantor, termasuk manajemen. Istilah ini diperkenalkan pada paruh pertama 1960 lewat “Operasi Karya” ketika tentara dilibatkan dalam proyek-proyek ekonomi pemerintah.
“Operasi Karya mengizinkan penggunaan ABRI dalam proyek-proyek pembangunan pemerintah di bidang produksi dan distribusi dalam semua tingkatan hingga rehabilitasi dan pembangunan pedesaan,” tulis David Reeves dalam Golkar: Sejarah yang Hilang.
Pada 1963, berdiri Serikat Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia (SOKSI), organisasi pekerja yang disponsori TNI Angkatan Darat.
Namun istilah karyawan baru populer di masa Orde Baru. Kata ini digunakan dan dilazimkan pemerintah sebagai alternatif untuk kata buruh yang memiliki muatan politis. Kata buruh begitu dihindari rezim Orde Baru karena identik dengan gerakan kiri. Itulah sebabnya sepanjang periode Orde Baru, Hari Buruh (May Day) tiap tanggal 1 Mei ditiadakan dan tidak pernah diperingati.