SEIRING hari lahir bapak bangsa cum proklamator Ir. Sukarno, gaung ketokohannya turut diapresiasi sampai ke Afrika Utara. Di Tunisia, nama Bung Karno diabadikan menjadi nama jalan ibukota Tunisia. Nama jalan itu diresmikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tunisia pada Kamis (6/6/2024).
“Rue Du Leader Ahmed Soekarno”, demikian nama jalan itu, diresmikan oleh Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi di kawasan Lac, kota Tunis dengan dihadiri Sekretaris Walikota Tunis Kamal Liwahisyi dan beberapa perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri Tunisia, serta sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Tunisia.
Peresmian ini merupakan apresiasi penting dari pemerintah Tunisia. Itu sekaligus jadi hadiah amat bermakna untuk memperingati hari lahir figur Bung Karno yang juga tokoh yang disegani dunia.
“Akhirnya, kami di Tunisia mempunyai nama JALAN BAPAK BANGSA SUKARNO di kota Tunis bersamaan dengan Hari Lahir Bung Karno. Ini hadiah terbesar untuk Bung Karno atas jasa dalam membantu kemerdekaan negara-negara terjajah, khususnya Tunisia,” ungkap Dubes Zuhairi di akun X-nya, @zuhairimisrawi, Kamis (6/6/2024).
Baca juga: Monumen Sukarno Resmi Berdiri di Aljazair
Pengabadian nama Bung Karno sebagai nama jalan di kawasan elit Lac itu juga jadi simbol penguatan hubungan persahabatan Indonesia dengan Tunisia yang ikatan diplomatiknya sudah terjalin sejak Tunisia meraih kemerdekaannya pada 1957. Baik Bung Karno maupun Habib Bourguiba, presiden pertamanya Tunisia, telah mewariskan nilai-nilai luhur bagi kedua negara untuk hidup berdaulat, berdikari, dan berperikemanusiaan.
"Kita semua adalah anak-anak, penerus, dan pewaris Bapak Bangsa, khususnya Bung Karno dan Habib Bourgaiba. Kedua Bapak Bangsa ini mengajarkan kepada begitu pentingnya persahabatan, kerjasama, cinta tanah air dan terus mengabdi tiada henti. Jalan Bapak Bangsa Sukarno ini akan mengingatkan kita pentingnya persahabatan dan kerjasama, sehingga kita terus menjadikan negeri kita maju, jaya, adil, damai, makmur, sentosa dan berdaulat,” sambung Zuhairi.
Bung Karno merupakan tokoh yang gandrung akan persatuan. Upayanya menyatukan bangsa-bangsa terjajah dengan semangat persaudaraan dibuktikan dengan menghelat Konferensi Asia-Afrika pada 1955. Wajar bila dirinya diapresiasi dan dihormati beberapa negara di Afrika Utara. Bukan kali ini saja ketokohan Bung Karno diapresiasi dengan menjadikan namanya sebagai nama jalan hingga monumen. Sebelum Tunisia, Maroko juga punya nama jalan “Al-Rais Ahmed Soekarno” (kini Rue Soukarno) di ibukota Rabat yang diresmikan Bung Karno sendiri dalam kunjungannya ke Maroko pada Mei 1960.
Ibukota Mesir, Kairo, juga memiliki jalan “Ahmed Sokarno St”. Menariknya, pemberian nama jalan ini sudah disuarakan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir sejak akhir 1940-an, mengingat Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Terakhir, di Alger, didirikan patung dan monumen Bung Karno yang diresmikan pada Juli 2020. Monumennya dirancang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sedangkan patung eksentriknya merupakan hasil karya pematung Dolorosa Sinaga.
Baca juga: Kunjungan Sukarno ke Maroko