Masuk Daftar
My Getplus

Harta Berdarah Indian Osage dalam Killers of the Flower Moon

Persekongkolan merebut kekayaan Indian lewat pembunuhan berantai. Sineas kondang Martin Scorsese mengemasnya dengan epik.

Oleh: Randy Wirayudha | 30 Jan 2024
Drama kriminal "Killers of the Flower Moon" garapan sineas ternama Martin Scorsese (Apple TV)

KOTA kecil Fairfax, Pawhuska, Hominy, dan Gray Horse di Osage County, negara bagian Oklahoma tak seperti kota-kota Amerika Serikat pada umumnya. Di kota-kota ini, para penduduk etnis pribumi Osage menjadi tuan di tanah mereka sendiri yang kaya minyak. Pemandangan “orang-orang kulit merah” nan tajir itu sangat tak familiar di mata veteran Perang Dunia I, Ernest Burkhart (diperankan Leonardo DiCaprio), kala tiba di Fairfax pada 1919.

Orang-orang etnis Osage menjadi kaya mendadak lantaran ladang minyak banyak ditemukan pada awal abad ke-20 dan tanah mereka banyak disewa perusahaan minyak. Sementara, orang kulit putih kebanyakan justru jadi pekerja kelas menengah seperti sopir, asisten rumah tangga, atau pekerja pengeboran minyak. Penggambaran itu begitu jelas tersaji di pembuka film drama kriminal Killers of the Flower Moon garapan sutradara kondang Martin Scorsese.

Hanya beberapa keluarga kulit putih yang menjadi pengecualian. Salah satunya William “King” Hale (Robert De Niro), paman Ernest. King bukan hanya pemilik peternakan sapi tapi juga wakil sheriff wilayah Fairfax sekaligus tokoh yang dikenal baik oleh dewan suku Osage. King pula yang “menampung” Ernest untuk berbaur lagi dengan kehidupan sipil serta kakak Ernest, Byron Burkhart (Scott Shepherd).

Advertising
Advertising

Baca juga: Gold dan Kisah Penipuan Tambang Emas di Kalimantan

Kinglah yang membuat Ernest tahu banyak hal tentang kekayaan suku Osage dan bagaimana banyak orang kulit putih menikahi perempuan Osage demi mengincar harta mereka semata. King menyiratkan Ernest melakukan hal serupa jika ingin hidup senang tanpa bekerja keras.

Walau awalnya ragu, Ernest mengiyakan, terutama setelah ia bersua perempuan Osage nan cantik, Mollie Kyle (Lily Gladstone). Dari sekadar langganan mobil taksi yang disopiri Ernest, hubungan keduanya akhirnya meningkat hingga sang gadis dipersunting sang veteran itu.

Adegan King (kiri) meyakinkan Ernest untuk mencari perempuan Osage nan kaya (apple.com)

Mollie bukan berasal dari keluarga sembarangan. Ibunya, Lizzie Q (Tantoo Cardinal), punya properti bernilai ratusan ribu dolar yang bakal diwariskan kepada Mollie dan tiga saudarinya: Anna (Cara Jade Myers), Reta (JaNae Collins), dan Minnie (Jillian Dion).

“Di depan”, King merangkul banyak tetua Osage tapi “di belakang”, ia merencanakan desain besar untuk merebut harta itu. Ketamakan begitu menguasai dirinya. Tidak cukup menipu asuransi untuk menimbun kekayaan, King menginginkan lebih.

Kala itu di Osage County, termasuk Fairfax, terjadi pembunuhan berantai terhadap orang-orang Osage. Korbannya ada yang diracun perlahan ataupun ditembak mati. Dewan suku Osage gerah karena aparat kota maupun negara bagian tidak satupun yang berkenan melakukan investigasi terhadap lebih dari 20 kasus pembunuhan itu.

Baca juga: Jalan Pintas Menuju Harta, Tahta, dan Wanita

Mollie yang menderita diabetes tak ingin tinggal diam. Kendati diam-diam insulinnya “diracun” untuk melemahkan kondisinya, ia nekat bertindak karena serangkaian pembunuhan yang terjadi juga mengorbankan ibu dan ketiga saudarinya.

Setelah keberangkatannya ke Washington DC untuk mengadukannya kepada Presiden Calvin Coolidge, datanglah tim BOI atau biro investigasi federal (kini FBI) yang dipimpin veteran Texas Rangers, Thomas Bruce White Sr. (Jesse Plemons). Sedikit demi sedikit persengkongkolan jahat pelakunya terkuak. King, Byron, dan Ernest pun masuk daftar tersangka.

Bagaimana rumitnya penyelesaian serangkaian kasus komplotan itu? Baiknya tonton sendiri kelanjutan Killers of the Flower Moon yang meski sudah tayang seak 20 Oktober 2023, masih bisa disaksikan di platform daring Apple TV+.

Adegan agen BOI (kanan) menginterogasi King Hale (apple.com)

Menghidupkan Kisah Kelam yang Terlupakan

Scorsese meracik filmnya berdasarkan buku non-fiksi bertajuk Killers of the Flower Moon: The Osage Murders and the Birth of the FBI (2017) karya jurnalis David Grann. Meski begitu, Scorsese mengadaptasikannya dengan porsi tentang suku Osage dan persekongkolan pembunuhannya lebih banyak ketimbang berkisah tentang transformasi dari BOI menjadi FBI.

Dari sisi sinematografi, Scorsese dan tim produksi menjahit tone kelam cenderung biru dalam adegan-adegan menegangkan dan warna terang saat menggambarkan keindahan alam tanah milik Osage yang kaya minyak. Efek visual tak ia gunakan lantaran syutingnya pada 2021 dilakukan di lokasi asli: Fairfax, Pawhuska, Bartlesville, dan Washington County.

“Bisa mengisahkan cerita ini di tanah tempat kejadian sangat penting dan membolehkan kami memotret penggambaran yang akurat tentang masa itu dan orang-orangnya. Kami sangat antusias bisa bekerjasama dengan para pemeran dan kru lokal untuk menghidupan kisah ini ke layar lebar dan mengabadikan sebuah masa dalam sejarah Amerika yang seharusnya tidak dilupakan,” kata Scorsese, dikutip Movie Web, 10 Mei 2021.

Baca juga: Wind River, Potret Kehidupan Pribumi Amerika

Montase orang Osage kaya yang membuat iri orang kulit putih (apple.com)

Oleh karena itu pula nyanyian suku pribumi Indian Osage banyak disajikan dalam film, beiringan dengan banyaknya dialog dalam bahasa asli Osage. Semua itu turut dikombinasikan komposer Robbie Robertson dengan sejumlah music scoring yang intens di adegan-adegan menegangkan.

Meski tak meraup banyak keuntungan, Killers of the Flower Moon setidaknya mendapat banyak kesan positif dari sejumlah kritikus. Alhasil, film ini turut masuk dalam 11 nominasi Academy Awards atau Piala Oscar yang dihelat 10 Maret 2024 mendatang. Antara lain dalam kategori film terbaik dan pemeran utama wanita terbaik, di mana Lily Gladstone menjadi aktris pribumi Amerika pertama yang masuk nominasi ini.

Kalangan pribumi Amerika turut mengapresiasinya. Kate Nelson dalam kolomnya yang dimuat di BBC, 25 Oktober 2023, “Killers of the Flower Moon: Does it do right by Native Americans?”, mengungkapkan, setidaknya Scorsese tidak alergi mengangkat kisah kelam yang dialami pribumi Indian Amerika lantaran sangat jarang kisah tentang mereka dihadirkan Hollywood, terlebih dari perspektif kaum pribumi Indian.

“Sebagai perempuan pribumi Amerika, saya memang bukan (suku) Osage tapi yang digambarkan tidaklah berbeda dengan yang dialami suku pribumi lain, terkait upaya penghilangan budaya, asimilasi paksa, dan penghancuran tradisi dan cara hidup kami. Apakah Killers of the Flower Moon dalam merepresentasikan suku pribuminya sempurna? Tidak. Tapi film ini menjadi progres. Film ini membuat pernyataan yang kuat bahwa merampas kekayaan masyarakat pribumi tidaklah bisa diterima,” tulis Nelson.

Baca juga: Just Mercy, Tiada Kata Terlambat untuk Keadilan

Sosok asli Ernest & Mollie Burkhart (kiri) yang diperankan Leonardo DiCaprio & Lily Gladstone (Apple TV/The Osage Murders and the Birth of the FBI)

Kekayaan minyak wilayah Reservasi Indian Osage ditemukan pertama kali pada 1897. Departemen Dalam Negeri federal mengatur regulasi eksplorasinya. Pada 1907 melalui negosiasi Biro Urusan Indian, masyarakat Osage yang tanahnya disewa perusahaan-perusahaan minyak berhak mendapatkan hak royalti untuk setiap luas tanah 266 hektare.

“Ini yang membuat orang-orang di Osage County, termasuk para pemudanya, percaya bahwa mereka menjadi orang terkaya di dunia. Agen (minyak) di Osage, William J. Pollock sampai mengatakan Indian Osage mungkin masyarakat terkaya per kapita di dunia, setiap dari mereka memiliki lebih dari 800 ekar tanah dan menerima royalti rutin senilai 200 dolar. Jika seorang Indian dan istrinya punya delapan anak, pendapatan rutin mereka bisa mencapai dua ribu dolar,” ungkap Louis F. Burns dalam A History of the Osage People.

Suku Osage pun menjadi tuan di tanah mereka sendiri. Tetapi kekayaan itu juga menimbulkan rasa iri kaum kulit putih. Dalam kurun 1918-1931, tercatat ada lebih dari 60 kasus pembunuhan terhadap suku Osage.

Saat banyak dari kasus itu tak diselidiki sebagaimana mestinya, Dewan Suku Osage melaporkannya kepada Komisi Urusan Indian di Departemen Dalam Negeri Amerika. BOI baru bisa menyelidiki setelah Henry Roan, suami pertama Mollie Kyle, dibunuh pada 1926 di wilayah Reservasi Osage yang merupakan yurisdiksi federal. Kisah komplotan King Hale bisa ditengok di bagian akhir film Killers of the Flower Moon.

“Akan tetapi kasus-kasus pembunuhan orang Osage lainnya pada 1920-an masih banyak yang tak terselesaikan,” ungkap Dennis McAuliffe dalam Bloodland: A Family Story of Oil, Greed and Murder on the Osage Reservation.

Baca juga: Bonnie dan Clyde, Pasangan Kriminal Kharismatik

Potret William King Hale dengan lingkaran kejahatannya (National Museum of the American Indian/Oklahoma Historical Society Photo Archives)

Deskripsi Film:

Judul: Killers of the Flower Moon | Sutradara: Martin Scorsese | Produser: Martin Scorsese, Dan Friedkin, Bradley Thomas, Daniel Lupi | Pemain: Leonardo DiCaprio, Robert De Niro, Lily Gladstone, Scott Shepherd, Tantoo Cardinal, Jason Isbell, Jesse Plemons, Brendan Fraser, John Lithgow, Cara Jade Myers, JaNae Collins, Jillian Dion | Produksi: Apple Studios, Imperative Entertainment, Sikelia Productions, Appian Way Productions | Distributor: Paramount Pictures, Apple Original Films | Genre: Drama Kriminal | Durasi: 206 menit | Rilis: 20 Oktober 2023/Apple TV+.

TAG

film oscar amerika-serikat amerika

ARTIKEL TERKAIT

Pyonsa dan Perlawanan Rakyat Korea Terhadap Penjajahan Jepang Benshi, Suara di Balik Film Bisu Jepang Lyndon LaRouche, Capres Abadi AS Warrior, Prahara di Pecinan Rasa Bruce Lee Exhuma dan Sisi Lain Pendudukan Jepang di Korea Ketika Komedian Mencalonkan Diri Jadi Presiden 73 Easting, Tarung Kolosal Tank di Perang Teluk Eksil, Kisah Orang-orang yang Terasing dari Negeri Sendiri Jenderal Orba Rasa Korea Silent Majority, Richard Nixon, dan Perang Vietnam