Masuk Daftar
My Getplus

Pertokoan Mati di Cikini

Lebih dari setengah abad pertokoan Hias Rias Cikini berdiri. Tak mampu bertahan dari gempuran pusat perbelanjaan modern. Ia kini mati.

Oleh: Annisa Mardiani | 05 Feb 2015
Pertokoan Hias Rias Cikini, Jakarta Pusat. Foto: Annisa Mardiani/Historia.

PAGI hingga sore, pertokoan Hias Rias Cikini sepi. Namun, di malam hari, halaman depan pertokoan tua tersebut ramai oleh para pedagang yang berjualan ragam kuliner. Mereka menjajakan makanan dan minuman di tenda-tenda lesehan.

Firman Lubis dalam Jakarta 1950-an mengenang, pertokoan Hias Rias Cikini dibangun di atas lahan bekas Pasar Cikini lama yang pindah ke Pasar Cikini baru yang kini menjadi perkantoran, pertokoan emas, Pasar Kembang, serta pasar kebutuhan pokok yang berada di basement Cikini Gold Center.

Pertokoan Hias Rias Cikini dibangun awal 1960-an pada masa Gubernur DKI Jakarta Soemarno Sosroatmodjo. Pemerintah daerah (pemda) bekerjasama dengan pihak swasta gencar melakukan pembangunan, terutama untuk menunjang kegiatan ekonomi. Soemarno membentuk Panitia Pembangunan Pasar dan Toko sebagai upaya mendorong pertumbuhan perdagangan eceran. Panitia tersebut diketuai H. Tb. Mansur.

Advertising
Advertising

Dalam otobiografinya, Dari Rimba Raya ke Jakarta Raya, Soemarno menjelaskan, proyek pembangunan pertokoan didanai pemda dan dikelola Bank Pembangunan Daerah (BPD), yang baru berdiri dengan modal dari pemda dan perusahaan asuransi Bumiputera.

Sementara itu, menurut buku Jakarta: 50 Tahun dalam Pengembangan dan Penataan Kota yang disusun Dinas Tata Kota DKI Jakarta, pembangunan pertokoan Hias Rias Cikini sendiri dilaksanakan PN Pembangunan Perumahan.

Pada masa kejayaannya, pertokoan yang berada tak jauh dari Stasiun Cikini ini menjadi salah satu pusat butik pakaian, sepatu, dan alat-alat kecantikan. Selain itu, terdapat pula toko eceran dan sarana perbankan sebagai penunjang.

Memasuki tahun 1990-an, maraknya pusat perbelanjaan modern mematikan pusat pertokoan lama, termasuk Hias Rias Cikini, yang kalah bersaing. Kini, pertokoan Hias Rias Cikini tak lagi beraktivitas. Bangunan tua yang tidak terawat itu hanya menyisakan poster-poster iklan dan papan neonbox toko yang tak lagi menyala. Rencananya, pertokoan ini akan diperbaiki untuk kemudian dijadikan kantor PD Pasar Jaya yang sejak berdiri tahun 1966 menjadi pemegang wewenang pengurusan pasar serta fasilitas perpasaran di wilayah DKI Jakarta.

[pages]

TAG

cikini emas

ARTIKEL TERKAIT

Pengawal-pengawal Terakhir Sukarno* Emas untuk Perjuangan Republik Mata Uang Emas di Nusantara Mumi Berlidah Emas dari Mesir Kisah Sedih dari Peristiwa Cikini Kisah Putra-Putri Bung Karno dalam Peristiwa Cikini Era Soekanto, Era Emas Kepolisian Indonesia Setelah Sukarno Melarang Freemason Multatuli dan Freemason Benarkah R.A. Kartini Dipengaruhi Freemason?