Berita mengejutkan meluncur dari Presiden Joko Widodo hari Senin, 2 Maret 2020. Ditemani Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Jokowi mengumumkan bahwa dua warga negara Indonesia positif terkena Corona. Jokowi mengungkapkan bahwa dua orang tersebut tertular oleh warga Jepang. Sontak berita tersebut membuat kepanikan, tak terkecuali di Jakarta. Dua pasien Korona itu sehari-hari berdomisili di Depok, Jawa Barat. Jarak Depok ke Jakarta dekat. Bahkan selang beberapa hari pemerintah kembali mengumumkan bahwa bertambah dua orang lagi warga Indonesia yang positif virus tersebut.
Banyak pekerja di Jakarta berasal dari Depok. Keadaan kian gaduh. Orang-orang memborong barang kebutuhan pokok. Panic buying. Padahal itu tidak perlu. Sejarah wabah flu mematikan sebenarnya cukup lekat dengan Indonesia. Jauh sebelum Corona, Flu Spanyol juga pernah masuk ke Indonesia. Flu Spanyol merupakan wabah flu yang memiliki dampak luas dari segi sebaran dan korbannya.
Flu Spanyol mulai masuk ke Jawa pada Juli 1918. Penyebaran awalnya diperkirakan melalui para awak kapal laut atau kapal kargo dari Sumatra Utara. Awalnya, pemerintah Hindia Belanda dan masyarakat tidak menyadari datangnya virus ini karena lebih terfokus pada penyakit berbahaya lainya. Korban mulai berjatuhan. Rumah sakit sontak mendadak penuh. Bahkan beberapa sampai menolak pasien. Jumlah korban Flu Spanyol tidak diketahui secara pasti. Tapi menurut Colin Brown dalam “The Influenza Pandemic of 1918 in Indonesia”, korban Flu Spanyol di Hindia Belanda mencapai 1,5 juta jiwa. Angka sangat besar untuk Hindia Belanda kala itu.
Kembali ke masa kini, Indonesia tengah berjuang melawan wabah virus. Ditemukan pertama kali di Wuhan China, Corona atau Covid-19 saat ini telah semakin meluas dan menjangkiti ribuan orang. Tanpa vaksin yang tak kunjung ditemukan, orang-orang mulai cemas. Pemerintah telah membuat sejumlah pedoman untuk mengatasi kecemasan. Misalnya mengajak warga menggunakan masker ketika sakit.
Wajah-wajah bermasker bermunculan di mana-mana. Masyarakat dan pemerintah pun menjadi lebih peka dengan kesehatan. Terlihat dari disediakannya banyak pembersih tangan di angkutan-angkutan umum. Semua tentu berharap virus ini cepat berlalu dan kebiasaan sehat warga Jakarta tetap dipelihara. Karena tentunya kesehatan memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia.