Masuk Daftar
My Getplus

Saat Kepala Menjadi Utama

Perjalanan sejarah helm. Dari helm kulit buaya hingga helm SNI.

Oleh: Aryono | 17 Jul 2018
Helm Corinthians. Foto: Pinterest.

NASIB tragis menimpa seorang tentara Inggris terkenal, Thomas Edward Lawrence. Dia tewas dalam sebuah kecelakaan motor tahun 1935. Hugh Crains, seorang ahli syaraf, meneliti sebab kematian pengendara motor yang meninggal akibat benturan di kepala itu. Hasil penelitiannya mendorong pentingnya penggunaan helm bagi pengendara motor dan kalangan militer.

Penggunaan pelindung kepala atau helm telah dikenal bangsa-bangsa kuno di masa lalu. Mereka paham bahwa kepala merupakan bagian vital yang perlu perlindungan.

Helm Kulit Buaya

Advertising
Advertising

Dalam budaya Mesir kuno, buaya yang hidup di Sungai Nil memiliki tempat terhormat. Mereka percaya seorang prajurit akan mendapat kekuatan ekstra dan ditakuti musuh jika memakai atribut dari kulit buaya. Muncullah pakaian perang yang dibuat dari kulit bagian punggung buaya yang tebal dan helm dari kulit bagian perut sekira abad ke-3 SM.

Helm Sumeria

Bangsa Sumeria, yang mendiami kota kuno Ur, sudah memiliki teknologi mencampur logam emas dan perak. Biasanya barang-barang yang dihasilkannya digunakan dalam sebuah upacara. Salah satunya helm. Helm ini, dengan hiasan dekoratif dan bentuk khusus di bagian telinga, dipakai raja. Selain untuk upacara, helm ini dirancang guna melindungi pemakai di medan pertempuran. Terlihat dari bagian tambahan di sisi samping wajah pemakai. Helm emas ini sudah digunakan penduduk Sumeria sejak milenium ketiga sebelum masehi.

Helm Corinthians

Helm berbahan perunggu, seberat hampir dua kilogram ini, menjadi ciri khas pasukan Yunani. Bentuknya menyerupai tengkorak manusia dan didesain untuk melindungi kepala, muka, hingga leher. Mulai dipakai tentara Yunani (Athena dan Sparta) sekira 650 tahun SM. Kendati secara bentuk sangat aman, helm ini memiliki kekurangan: ruang pandang dan pendengaran terbatas.

Montefortino

Di era Romawi, helm pun mengalami perkembangan. Tak hanya aman, ia juga menandakan kepangkatan. Diduga, dekorasi semacam rumbai ekor kuda di puncak helm dipakai untuk membedakan perwira dan prajurit biasa. Selain dipakai tentara, helm serupa dipakai para petarung dalam pertandingan gladiator. Bedanya, helm untuk gladiator menutup muka secara penuh dan hanya menyisakan lubang untuk pandangan mata, yang terlindungi semacam jeruji.

Kabuto

Helm perang Jepang ini sudah dipakai pada abad ke-5. Awalnya dikenakan para prajurit namun kemudian menjadi bagian penting dari perlengkapan samurai. Biasanya helm ini dihias secara rumit, yang menandakan kepangkatan, dan dikenakan dengan jubah perang. Konon, helm dan jubah perang ini terinspirasi oleh Masamune Date, seorang samurai lengendaris. Pada pertengahan abad ke-16, muncul aneka macam corak helm.

Basinet

Kehormatan seorang ksatria di Eropa pada Abad Pertengahan ditentukan dalam sebuah kompetisi berupa “pertarungan” satu lawan satu. Dengan bersenjata tombak dan menunggangi kuda, mereka berusaha saling menjatuhkan. Helm yang dikenakan para ksatria ini menutupi wajah secara penuh. Beratnya tiga kilogram. Bagian depannya meruncing membentuk hidung.

Helm Adrian

Pada 1915, August Louis Adrian, seorang perwira militer Prancis, merancang sebuah helm pelindung. Dia terilhami helm pemadam kebakaran kota Paris. Helm tersebut dilengkapi pula dengan atribut berupa lencana yang merupakan tanda kesatuan tentara. Misalnya, lencana bergambar bom meledak untuk kesatuan infantri dan dua meriam menyilang untuk kesatuan artileri.

Helm Brodie

Tahun pertama Perang Dunia I, tak ada satu pun tentara yang bersedia memakai helm baja. Bahkan pasukan Jerman hanya mengenakan semacam topi tradisional dari kulit yang bernama pickelhaube. Pasukan Inggris mulai menggunakannya pada 1915, rancangan dari John Leopold Brodie. Helm buatan Brodie dianggap lebih kuat ketimbang rancangan Adrian. Helm Brodie telah membantu banyak pasukan yang terlibat dalam perang di parit-parit.

Stahlhelm

Jerman sebagai pemain utama dalam dua Perang Dunia mengembangkan helm sendiri. Mereka memodifikasi helm baja yang mereka produksi. Misalnya, seri M1918 memberi ruang bagi telinga supaya mampu mendengar dengan baik saat di parit maupun menunggang kuda. Helm ini kemudian dipakai tentara dan polisi Jerman hingga Nazi berkuasa.

Helm Kevlar

Helm “panci baja” mulai ditinggalkan sejak ditemukannya material bernama kevlar oleh Stephanie Kwolek, pekerja di perusahaan DuPont, tahun 1965. Kevlar, yang memiliki struktur ringan dan kuat, membantu meningkatkan mobilitas dan mengurangi beban setiap personel tempur. Selain itu, helm ini tersusun dari tiga bagian yang membuatnya antipeluru, tahan dari benturan, dan nyaman digunakan. Guna menjaga helm tetap di tempatnya, terdapat tali nilon yang melingkar melewati dagu pemakai.

Helm Pilot

Jika pada Perang Dunia II pilot pesawat tempur mengenakan helm kulit dan kacamata penerbang, saat ini helm pilot terintegrasi dengan visualisasi inframerah dan pandangan malam.

Helm Football

Di Amerika Serikat berkembang olahraga yang mengandalkan ketahanan tubuh: football. Tabrak-menabrak antarpemain jamak dilakukan. Maka diperlukan helm khusus, yang dirancang untuk menekan risiko cedera. Bagian dalamnya didominasi busa yang berfungsi sebagai peredam kejut dan bagian depannya terdapat semacam jeruji sebagai pelindung wajah.

Helm Sepeda Motor

Sekalipun sepeda motor sudah diperkenalkan pada 1885, pengembangan helm masih tertinggal. Umumnya orang memakai helm laiknya pilot, yang sederhana dengan lapisan bulu. Seringnya kecelakaan yang memakan korban jiwa mendorong CF Lombard, professor di Universitas California Selatan (USC), mengembangkan helm. Lapisan dalamnya dibuat empuk dan nyaman, sementara lapisan luarnya mampu menyerap dan mendistribusikan gelombang kejut akibat benturan. Pada 1953, Lombard menerima paten untuk helm ini. Dimulailah pengembangan helm sepeda motor modern yang mengikuti desain helm Lombard.

Wajib Helm SNI

Sejak helm untuk sepeda motor diperkenalkan CF Lombard, muncul desakan untuk mewajibkan pemakaian helm. Australia jadi yang pertama menerapkannya pada 1961. Amerika Serikat memberlakukan aturan itu pada 1966.

Di Indonesia, lewat maklumat Kapolri Hoegeng Imam Santoso, wajib helm resmi diberlakukan sejak Agustus 1971. Yang melanggar, ditindak. Dukungan dan penolakan bermunculan. Ali Sadikin, gubernur Jakarta saat itu, dengan tegas mengatakan: “Saya setuju sekali seratus persen, malahan kalau perlu dua ratus persen.”

Bermunculanlah aneka helm. Sayangnya, banyak yang kurang memenuhi standar keamanan. Pada 2009 muncul peraturan tentang pemakaian helm yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca juga: 

Kepala Henry IV
Kisah Pemburu Kepala
Wajib Helm di Indonesia

TAG

Helm Motor

ARTIKEL TERKAIT

Pemilik Motor Pertama di Indonesia Garis Start Valentino Rossi Butuh Uang, Presiden Lelang Barang Janji Semu Sri Ratu Enam Nomor yang Dipensiunkan di Lintasan Presiden Suka Momotoran Orang Indonesia Pertama di Kabinet Belanda Klub Motor Zaman Hindia Belanda Teror Geng Motor Asal-Usul Mesin Pendingin