Dari Rembang ke Batavia
Kartini akan menikah pada awal Nopember 1903. Kabar ini diterima Rosa Manuela Abendanon-Mandri dalam salah satu surat Kartini bertitimangsa 22 September 1903.
"Saya sangat sibuk, pasti kamu mengerti, khusus karena hari pernikahaan kami dimajukan. Tanggal yang benar, saya belum bisa kasih tahu kepadamu, tetapi apa kami pasti tahu adalah bahwa itu adalah di hari-hari pertama di bulan November/awal bulan November, tulis Kartini kepada istri Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda itu.
Dalam surat tersebut, Kartini nampak memuji tunangannya yang menjabat bupati Rembang. Djojoadhiningrat dalam penilaian Kartini adalah sosok yang cerdas dan menyenangkan.
"Dia seseorang yang begitu, begitu baik dengan hati emas dan otak yang sangat encer. Saya sangat beruntung bahwa saya bisa kerja sama dengan dia untuk mewujudkan cita cita saya," tulis Kartini.
Lamaran Djojoadhininingrat ini datang ke orang tua Kartini pada pertengahan Juli 1903. Sosroningrat, ayah Kartini, tanpa pikir panjang menerimanya. Namun keputusan terakhir ada di Kartini. Dan memang pada akhirnya Kartini menerima pinangan bupati Rembang ini.
"Insha Allah saya bisa melaksanakan tugas yang dia memberi kepada saya dengan baik," ujar Kartini.
Surat kepada Manuela Abendanon ini tidak masuk dalam buku kumpulan surat Kartini yang berjudul Door Duisternis Tot Licht, yang terbit pada 1911. Dalam surat ini, nampak Kartini pada akhirnya menyerah kepada keadaan: menikah dengan bupati yang sudah memiliki tiga selir.





Terjemahan:
Japara , 22-9-1903
Mien yang manis dan baik/ Mien tersayang, terbaik
Semoga Anda memaafkan saya bahwa saya baru sekarang kasih tahu bahwa saya menerima kiriman paket posmu dengan baik, berisi 1 dringin dan 1 buku. Terima kasih banyak untuk itu dan juga untuk surat manismu yang saya terima sebelum paket. Wesel pos saya tidak menerima dan saya tidak mengherankan kalau itu hilang di pos. Itu sudah dua kali terjadi bulan ini dan kali ini jadi kali ketiga. Saya sangat sibuk, pasti Anda mengerti, khusus karena hari pernikahaan kami dimajukan. Tanggal yang benar, saya belum bisa kasih tahu kepadamu, tetapi apa kami pasti tahu adalah bahwa itu adalah di hari-hari pertama di bulan November/awal bulan November. Tidak ada kemungkinan bahwa saya akan datang ke Semarang sebelum waktu itu. Karena saya bisa hitung hari-hari terakhir saya di rumah tangga saya, saya tidak ingin jalan keluar tetapi memanfaatkan waktu itu untuk berada bersama yang saya paling mencintai. Tunangan saya datang disini bulan yang lalu. Saya begitu berterima kasih dan bahagia bahwa kami saling berbagi begitu banyak hal. Sekarang kehidupan saya akan jadi bagus dan kaya atau miskin dan kering; itu hanya tergantung saya, karena apa dia menghargai dari saya tidak ada seorang babu yang mungkin saya bisa menjadi tetapi perempuan yang usaha serius untuk yang baik dan yang mau hal terbaik. Dia janji akan mendukung saya dengan kuat untuk usaha saya yang berguna untuk orang banyak. Itu justru apa dia meminta, mengharap dan mengingin, mempunyai hak lebih dari pada orang lain untuk berada di sisi saya dengan pencobaan saya untuk melakukan sesuatu yang berguna untuk rakyat kami. Itu juga cita-cita dia. Dalam hal itu dia mendahului saya dan sudah menerima banyak penghargaan, sedangkan saya masih harus mulai. Dia seseorang yang begitu, begitu baik dengan hati emas dan otak yang sangat encer. Saya sangat beruntung bahwa saya bisa kerja sama dengan dia untuk mewujudkan cita cita saya.
Disini saya menpunya potret dari anak-anak masa depan saya, yang saya menyayangi, sebelum saya mengenal mereka. Mereka kelihatan sangat cerdas dan manis. Saya sangat tersentuh saat saya melihat potret dari 3 perempuan yang paling tua. Generasi kedua dari Klaverblad (Daun Klaver) dari Hindia. Yang paling tua baru menjadi umur 7 tahun. Saya begitu harap bahwa mereka akan bisa mencintai ibu kecil baru mereka. Di sana bisa melakukan sesuatu yang indah dan mulia. Insha Allah saya bisa melaksanakan tugas yang DIA memberi kepada saya dengan baik.
Dia (tunangan AO) juga tertarik pada kerajinan tangan dan seni Hindia. Disana istri dia akan bertemu semua yang ada disini, termasuk tukang kayu. Kepala-kepala disini meminta saya apakah anak perempuan mereka tidak bisa ikut saya ke Rembang untuk dapat pendidikan. Itu membuat saya bersyukur. Jaringan kerja saya tidak dibatasi tetapi di luaskan dan saya tidak akan menjadi sendiri tetapi akan didukung oleh suami yang kuat dan terpuji yang saya menghormati. Dan yang mengerti dan berbagi cita cita saya.
Oh, maaf. Saya hanya menulis tentang diri saya. Tetapi Anda begitu menaruh perhatian terhadap usaha dan perkerjaan kami, bahwa saya berpikir Anda senang dengar bahwa saya tidak perlu melepaskan apapun karena pernikahaan saya. Apakah Anda bisa berbagi kabar, kalau Anda bersemangat dan punya waktu? Apakah Anda akan jalan ke Batavia di bulan Oktober? Kalau bertemu dengan keluarga Prins bisa saya titip salam. Dan sekarang, disini (?) menerima salam hangat dari kami semua dan jabatan yang erat untukmu,
dari Kartinimu.