Selama masa pendudukan Jepang, kegiatan menabung sangat disosialisasikan. Bahkan dalam sebuah iklan di Djawa Baroe, Jepang melancarkan propagandanya dengan menulis: “Goena mentjapai kemenangan terachir dalam peperangan Asia Timoer Raya sedapat-dapatnja hendaklah kita menghematkan belandja kehidoepan sehari-hari, Sebaliknja haroeslah kita giat bekerdja dan radjin menaboeng oeang” (Djawa Baroe, Edisi 5, 15 Juni 1943). Jepang menganggap menabung belum menjadi budaya di kebiasaan orang Timur, maka harus disosialisaikan agar setara dengan bangsa Eropa. Salah satu usaha Jepang adalah dengan membuat buku tabungan untuk masyarakat Hindia Belanda agar digunakan ketika menabung di Tyokin Kyoku.
Sumber: Leiden Digital Collection