Beda UMNO dengan Golkar
Sebagaimana UMNO di Malaysia, Golkar kuat di Indonesia. Keduanya sering dibanding-bandingkan.
KOTA Malaka di Negara Bagian Melaka, Federasi Malaysia merupakan kota bersejarah. Selain punya peran penting di Selat Malaka sejak zaman dulu, kota Malaka punya banyak museum. Salah satunya Muzium UMNO.
Bersebelahan dengan Muzium Rakyat yang tak jauh dari Benteng Portugis A Famosa, di depan Muzium UMNO terpajang keretaapi lawas yang jadi salah satu pajangan Melaka Historical Vehicle Park. Uang masuk Muzium UMNO hanya dua Ringgit. Amat murah.
UMNO, singkatan dari United Malays National Organisation alias Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu, di mata kebanyakan orang Indonesia identik dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang meski sudah lebih dari 95 tahun usianya masih juga bisa terpilih. Organisasi tersebut kerap disamakan dengan Golongan Karya (Golkar) di Indonesia kendati banyak pula perbedannya.
Salah satunya, Golkar tidak punya museum. Sebagai organisasi bersejarah seperti UMNO, sudah wajar jika Golkar punya museum sendiri. Setidaknya Golkar punya arsip penting terkait perjalanan politik di Indonesia, termasuk penggulingan Gus Dur sebagai sesuatu yang bersejarah. Belum lagi arsip-arsip lainnnya. Hampir semua orang tahu Golkar terkait dengan banyak nama besar di negeri ini.
UMNO Lebih Tua
Jika Indonesia lama menjadi bagian dari Belanda, maka wilayah yang kini disebut Malaysia berada dalam naungan Inggris. Setelah Perang Dunia II selesai dan tentara Jepang kalah, Malaya dan Serawak kembali ke Inggris. Di masa itulah UMNO berdiri.
“UMNO secara resmi diresmikan oleh Tengku Mahkota Johor pada tanggal 11 Mei 1946 di Istana Besar, pemerintahan sendiri sudah menjadi percikan api yang tidak dapat dipadamkan,” kata Rais Yatim dalam Cabinet Governing in Malaysia.
Tengku Mahkota Johor belakangan menjadi sultan Johor. Johor sendiri merupakan negara bagian yang paling selatan di Semenanjung Malaya. Letaknya persis di seberang Singapura yang hanya dibatasi Selat Johor.
UMNO sebagai partai hadir untuk kemajuan Melayu. Ooi Keat Gin dalam Historical Dictionary of Malaysia menyebut, ketika baru berdiri, organisasi itu dipimpin oleh Dato’ Onn bin Ja’far (1895-1962) dan jargonnya adalah “Hidup Melayu”.
Selain Onn yang merupakan lawyer, para pendiri UMNO adalah Haji Anwar bin Abdul Malik, Haji Syed Alwi bin Syed Sheikh al-Hadi, dan Mohamed Noah Omar. Meski pendiri dan pemimpin pertamanya, Dato’ Onn pada 1951 keluar dari UMNO karena usulannya tentang keanggotaan UMNO agar terbuka bagi semua ras, ditolak.
“UMNO didirikan pada 1946 sebagai partai komunal yang hanya peduli pada perlindungan kepentingan Melayu. Mereka mengorganisir kampanye massal yang memaksa Inggris untuk membatalkan rencana untuk mendirikan Persatuan Malaya, sebuah tindakan yang membuat marah orang Melayu karena dianggap membiarkan negara itu jatuh di bawah dominasi Tiongkok. Namun UMNO sama sekali bukan partai nasionalis radikal. Banyak pemimpinnya yang bekerja sebagai pegawai negeri; dan faktanya, partai tersebut bekerja sama dengan Inggris, yang dipandang sebagai benteng melawan dominasi Tiongkok. Baru pada 1950-an UMNO mulai mengkampanyekan kemerdekaan dari kekuasaan Inggris,” tulis Harold Crouch dalam Government and Society in Malaysia.
Dalam sejarahnya, UMNO menjadi partai yang cukup berkuasa di Malaysia. Sama seperti Golkar di Indonesia di zaman yang hampir bersamaan.
Golkar Dibeking Tentara
Golkar di zaman Orde Baru sengaja tidak dianggap sebagai partai, melainkan hanya kelompok golongan saja. Setelah 1998 barulah Golkar –yang tak istimewa lagi setelah Orde Baru runtuh– mengakui diri sebagai partai. Golkar sendiri dianggap lahir pada 20 Oktober 1964, sebagai Sekretaris Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) ketika Presiden Sukarno masih berkuasa.
Meski kalah tua dari UMNO, ide soal golkar disebut-sebut sudah lama adanya. David Reeve, penulis buku Golkar: Sejarah yang Hilang, Akar Pemikiran dan Dinamika, menyebut Sukarno adalah penggagas awal dari wadah semua golongan bernama Golongan Karya itu, yakni tahun 1957. Ide itu muncul setelah kabinet-kabinet dari bermacam partai di era demokrasi liberal tidak bisa bekerja dengan baik sebagai pemerintah. Alih-alih mensejahterakan rakyat, kabinet-kabinet lebih asyik berpolitik.
Sukarno sendiri kemudian tak berpusing dengan golongan itu. Dia lebih suka menyatukan semua golongan dalam Nasionalis Agama Komunis dalam Nasakom (Nasakom).
Setelah Sukarno lengser, posisi politik Letnan Jenderal Soeharto menguat. Banyak organisasi kemasyarakatan melebur ke dalam organisasi yang disebut Golkar yang begitu besar di zaman Orde Baru. Organisasi pekerja Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang didirikan Mayor Jenderal Suhardiman, Koperasi Usaha Gotong Royong (KOSGORO) yang didirikan Brigadir Jenderal Mas Isman, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) yang didirikan Brigadir Jenderal Sugandhi, semua melebur ke dalam Golkar yang sejak awal sebagai kekuatan politik dekat dengan tentara.
Kemudian, Golkar bersama militer menjadi sokoguru utama pemerintahan Orde Baru. Beberapa ketua Golkar kemudian berasal dari tentara pula.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar