Cerita di Balik MD pada Mahfud
Kata MD pada Mahfud berawal dari panggilan di sekolah untuk membedakannya dari Mahfud yang lain.
Mahfud MD salah satu yang dipanggil Presiden Joko Widodo pada Senin, 21 Oktober 2019. Dari latar belakangnya, diduga dia akan menjabat menteri terkait hukum. Sebelumnya, dia pernah menjabat Menteri Pertahanan kemudian Menteri Kehakiman dan HAM pada masa pemerintahan Gus Dur. Setelah menjabat ketua Mahkamah Konstitusi, dia menjadi anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dia sempat dikabarkan akan mendampingi Jokowi sebagai wakil presiden, namun gagal. Jokowi didamping KH Ma’ruf Amin.
Viktor Kamang, @vctrkmng, mencuit “dilihat dari gelarnya keknya Pa Mahfud MD ini calon Menkes.” Mungkin karena MD singkatan dari Medical Doctor.
Ternyata, MD ada ceritanya. Mahfud mengungkapnya dalam buku Setahun Bersama Gus Dur.
Ketika masuk PGA (Pendidikan Guru Agama) tahun 1971 di Pamekasan, Madura, di sekolah itu ada banyak murid bernama Mahfud. Di kelas Mahfud MD sendiri ada dua Mahfud. Setiap kali guru mengabsen, dua Mahfud itu selalu mengacungkan tangan bersama atau berteriak bersama, “hadiiir.” Gurunya, Asbun Nawawi, mengusulkan agar yang satu dipanggil dengan nama Mahfud A sedangkan yang satunya lagi, yaitu Mahfud MD, dipanggil dengan Mahfud B.
Seminggu setelah mereka dipanggil Mahfud A dan Mahfud B, guru yang lain mengusulkan agar A dan B diganti dengan nama bapaknya masing-masing agar lebih enak didengar. Mahfud A menjadi Mahmud Musyaffa sedangkan Mahfud B menjadi Mahfud Mahmodin.
Baca juga: Dari Bugel Menjadi Hoegeng
Sejak menjadi pegawai negeri di kantor kecamatan, Mahmodin diganti namanya menjadi Emmo Prawirotroeno, sehingga teman-temannya memanggilnya Pak Emmo. Kata Emmo adalah suku kata yang kedua dari nama Mah-mo-din yang ditambah awalan Em. Mahfud tidak tahu mengapa nama asli perlu diganti dengan nama gelar ketika diangkat menjadi pegawai negeri. Namun, nama yang melekat pada Mahfud tetap nama aslinya, Mahmodin.
“Dirasakan bahwa sebutan Mahfud Mahmodin kurang keren didengar sehingga diusulkan lagi agar kata Mahmodin disingkat menjadi MD. Jadilah nama saya Mohammad Mahfud MD,” kata Mahfud.
Baca juga: Asal-Usul Nama Haji Agus Salim
Jadi, kata Mahfud, MD itu bukanlah gelar kesarjanaan atau singkatan dari kata Muhammadiyah. Ini perlu dijelaskan karena ada yang mengira dia berijazah Doctor of Medicine yang biasanya disingkat MD. Juga ada yang mengaitkannya dengan Muhammadiyah karena dia besar di Yogyakarta dan mempunyai banyak guru dan teman dari Muhammadiyah.
“Semula kata MD itu dimaksudkan untuk keperluan membedakan pemanggilan di kelas saja,” kata Mahfud, “tetapi kemudian kata itu melekat pada ijazah resmi sehingga semua ijazah pendidikan formal (sampai doktor) serta semua besluit kepegawaian (sampai profesor) yang saya miliki memakai nama Moh. Mahfud MD.”
Tambahkan komentar
Belum ada komentar