Muasal Logo Dolar
Penulisan singkatan mata uang Peso, ps., secara singkat yang dilakukan jutawan Oliver Pollock tanpa disadarinya melahirkan logo Dolar modern.
PANDEMI corona atau Covid-19 mengakibatkan perekonomian dunia kacau. Kebijakan lockdown yang diambil banyak negara dan pemerintahan di bawahnya untuk memutus penyebaran wabah corona mengakibatkan aktivitas ekonomi berjalan amat lambat.
“Covid-19 adalah ujian terbesar bagi kita sejak pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ini adalah kombinasi antara penyakit yang menebar ancaman dan dampak ekonomi yang menyebabkan resesi dalam skala yang tidak bisa dibandingkan dengan sebelumnya,” ujar Sekjen PBB Antonio Guterres sebagaimana diberitakan cnbcindonesia.com, 2 April 2020.
Dampak pandemi bagi perekonomian juga amat kentara dalam perekonomian Indonesia. “Resesi yang semakin pasti, bahkan mungkin sudah terjadi, membuat investor menerapkan ‘social distancing’ dari aset-aset berisiko di negara berkembang, termasuk Indonesia. Seretnya arus modal ke pasar keuangan Tanah Air membuat Rupiah melemah,” sambungnya.
Lemahnya Rupiah terlihat dari nilai tukarnya yang anjlok terhadap Dolar AS. “Kemungkinan terburuknya Rupiah bisa mencapai 20.000 per Dolar AS,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikutip liputan6.com, 1 April 2020.
Dolar AS merupakan mata uang standar dalam keuangan internasional. Posisi itu didapatkan Dolar AS setelah Perjanjian Bretton Woods ditandatangani oleh 44 negara Sekutu pada 1944. Pernjanjian tersebut menetapkan mata uang berlogo huruf S dengan garis vertikal di tengahnya (Dolar AS) itu sebagai mata uang cadangan dunia, yang didukung oleh cadangan emas terbesar di dunia.
Logo Dolar AS ($) merupakan evolusi dari logo Peso atau Dolar Spanyol –mata uang paling populer di Benua Amerika dan negara-negara baru di seluruh dunia dari abad ke-16 hingga abad ke-18– yang secara tidak sadar dibuat oleh konglomerat Oliver Pollock. “Logo dollar berasal dari penyalinan simpelnya terhadap logo Spanyol untuk menggambarkan mata uang Spanyol versus mata uang yang lain,” tulis sejarawan Thomas E. Chavez dalam Spain and the Independence of the United States: An Intrinsic Gift.
Baca juga: Mata Uang Zaman Kuno
Pollock merupakan imigran asal Irlandia utara kelahiran tahun 1736 yang –mengadu nasib ke daratan Amerika pada 1762 – menjadi penyokong dana Revolusi AS saat berupaya melepaskan diri dari penjajahan Inggris. Bantuannya yang bernilai fantastis berperan penting antara lain dalam Kampanye Barat-Laut yang dilancarkan Jenderal George Rogers Clark. Kesuksesan kampanye tersebut dengan perebutan Illinois membuka wilayah barat laut bagi pasukan Amerika.
“Itu adalah satu-satunya kampanye Amerika di barat Alleghenies dan $91.000 yang dikeluarkan Pollock untuk membiayai kampanye itu amat bernilai setiap sennya. Karena itu, pada perjanjian damai setelah perang, AS mengklaim batas baratnya melampaui Alleghenies hingga ke Mississippi, dan termasuk tanah di utara Sungai Ohio,” tulis jurnalis Walter G. Cowan dalam New Orleans Yesterday and Today.
Berkat lobi Pollock ke Gubernur Louisiana Kolonel Bernardo de Galvez pula Spanyol akhirnya melibatkan diri dalam Perang Revolusi Amerika dan mendukung Amerika dalam melawan Inggris –lawan Spanyol dalam Perang Tujuh Tahun. Pollock memberikan pinjaman dana ketika Spanyol berencana melancarkan kampanye militer di selatan dan barat untuk membuka jalur pasokan bagi pasukan Amerika dan mencegah pengepungan militer Inggris terhadap pasukan Amerika. Meski itu menguras hartanya, sokongan dana Pollock membuahkan keberhasilan pasukan Kolonel Galvez merebut benteng-benteng Inggris di Alabama, Florida, Louisiana, dan Mississippi.
Saking antusiasnya dalam membantu perjuangan Amerika, Pollock akhirnya bangkrut bahkan sampai dipenjara di Havana –pusat strategis Spanyol di Karibia – karena tak mampu membayar pinjamannya kepada para kreditor di sana. Kebangkrutan Pollock sampai membuat Kongress Kontinental (kini Kongres AS) mengeluarkan resolusi kepada Departemen Keuangan dan pemerintah Virginia agar membayar dana yang dipinjamkan Pollock minimal 20 ribu dolar. Namun dana pinjaman pinjaman Pollock tetap tak dapat dibayarkan karena kedua otoritas tak memiliki dana sebanyak itu.
Selepas bebas dari penahanannya pada 1785, Pollock ke Philadelphia dan bertemu Robert Morris, mantan rekan bisnis Pollock yang juga jadi penyokong dana Revolusi AS dan saat itu menjabat sebagai Pengawas Keuangan dalam kabinet George Washington. Selain membantunya dengan memberi penundaan waktu pembayaran utang Pollock kepada para krediturnya, Morris membantu Pollock dengan memasukkan kasus piutangnya ke dalam agenda Kongres.
Hal itulah yang membuat Pollock mengirim ke Kongres buku besar catatan keuangan yang dipinjamkannya kepada pemerintah AS. Penulisan buku besar itu tanpa disadarinya membuat namanya kemudian diabadikan dalam sejarah Amerika. Pasalnya, Pollock menuliskan logo Peso atau populer disebut Dolar Spanyol –mata uang yang digunakan di AS dan menjadi acuan saat AS membuat mata uang sendiri– dalam buku besar itu dengan singkatan “ps” yang letak huruf “s”-nya di atas huruf “p” sehingga berbentuk ps. Penulisannya yang menggunakan huruf sambung membuat bentuknya menyerupai logo Dolar modern.
Baca juga: Mata Uang dari Cangkang Kerang
“P dan S sering dihubungkan, dalam hal ini menunjukkan bahwa keduanya ditulis dalam satu gerakan pena yang tidak terputus. Rupanya itu adalah perubahan yang diperkenalkan secara tidak sadar, dalam upaya untuk menyederhanakan gerakan rumit pena dalam menuliskan ps florescent (model lampu neon),” tulis Florian Cajori, profesor sejarah-matematika dari Amerika, dalam artikelnya yang dimuat di Popular Science edisi Desember 1912, “The Evolution of the Dollar Mark”.
Dari ketidaksengajaan yang dilakukan secara konsisten itulah Pollock menciptakan logo Dolar modern. “Dalam di manuskrip-manuskrip abad ke delapan belas (penggunaannya, red.) tidak lebih dari 15 atau 20 kali. Tak satu pun darinya yang mendahului yang ada dalam surat Oliver Pollock tahun 1778. Tidak ada manuskrip mengenai hal ini yang semenarik dan meyakinkan dari dua salinan surat sezaman itu, dibuat oleh tangan yang sama, dari sebuah surat yang ditulis pada 1778 oleh Oliver Pollock, yang saat itu merupakan ‘agen komersial Amerika Serikat di New Orleans’. Surat Pollock ditujukan kepada George Roger Clark, yang saat itu sedang memimpin ekspedisi untuk merebut Negara Illinois. Kedua salinan surat itu menunjukkan $ di badan surat itu, sedangkan dalam ringkasan catatan, pada penutup, $ dan ps florescent keduanya digunakan. Dokumen-dokumen ini benar-benar menunjukkan ‘logo dolar modern dalam proses pembuatan’,” sambungnya.
Namun, sebelum tahun 1800-an logo “ciptaan” Pollock masih jarang digunakan orang. Penulisan nilai transaksi saat itu masih didominasi oleh penulisan kata “Dollar” atau singkatannya “Dol.”, “Doll”, atau “Ds.” di depan deretan angka.
Lambat-laun orang yang menggunakan logo Dolar “ciptaan” Pollock terus bertambah. Pejabat tinggi AS pertama yang menggunakan logo tersebut adalah Morris “si penolong Pollock", yakni tahun 1792. Setelah 1800-an, penggunaan logo Dolar Pollock meluas baik dalam bentuk tulisan maupun cetakan. Setelah penggunaannya meluas hingga ke Meksiko (1830-an) dan Hawaii (1845), pemerintah AS lalu mengadopsinya untuk melambangkan mata uang Dolar-nya.
“Jadi asal-usul Dolar adalah kesederhanaan itu sendiri. Ini adalah evolusi dari ps. di mana p dibuat dari satu goresan panjang saja. Transisi dari ps ke logo Dolar modern kita tidak dibuat oleh orang Spanyol; itu dibuat oleh orang Inggris yang melakukan kontak dengan orang-orang Spanyol. Tanggal paling awal $ dicetak bisa ditelusuri kembali ke tahun 1797,” tulis Cajori.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar