Masuk Daftar
My Getplus

Ancaman Pemakzulan Gubernur Jenderal VOC

Terpilihnya Joannes Camphuys sebagai gubernur jenderal VOC membuat anggota Dewan Hindia kecewa. Mereka mengancam memakzulkannya.

Oleh: Amanda Rachmadita | 07 Sep 2023
Joannes Camphuys, gubernur jenderal VOC (menjabat 1684-1691). (Rijksmuseum).

ANGGOTA Dewan Hindia Antonio Hurdt tak menyangka dirinya tidak terpilih menjadi gubernur jenderal VOC. Ia semakin kecewa karena orang yang menggantikan Gubernur Jenderal Cornelis Speelman, yang meninggal pada 1684, adalah Joannes Camphuys, salah satu anggota termuda Dewan Hindia.

Terpilihnya Joannes Camphuys sebagai gubernur jenderal tidak semata-mata keputusan De Heeren Zeventien atau Dewan Tujuhbelas di Belanda. Keputusan itu justru muncul berdasarkan hasil pemungutan suara rahasia yang dilakukan anggota Dewan Hindia di Batavia. Mulanya Dewan Tujuhbelas menunjuk Balthazar Bort, direktur jenderal atau orang nomor dua di wilayah koloni, untuk menggantikan Speelman. Namun, Bort meninggal dunia sehingga penentuan gubernur jenderal dilakukan dengan pemungutan suara rahasia.

“Akhirnya, dengan mayoritas suara, Camphuys memeroleh kekuasaan tertinggi. Ia terpilih menjadi gubernur jenderal pada tanggal 2 Maret 1684 dengan cara yang sangat kebetulan,” tulis Karel Johan Reiner van Harderwijk dalam Biographisch woordenboek der Nederlanden Bevattende Levensbechrijvingen van Zoodanige Personen, Die Zich Op Eenigerlei Wijze in Ons Vaderland Hebben Vermaard Gemaakt door A. J. van der AA Volume 3.

Advertising
Advertising

Baca juga: Dua Gubernur Jenderal VOC

Para anggota Dewan Hindia yang menganggap Camphuys lemah dan kurang jantan tak mungkin dipilih menjadi penerus Speelman, penakluk kesultanan Gowa dan Makassar. Mereka pun menulis nama Camphuys dalam pemungutan suara rahasia untuk mengoloknya. Namun, niat mempermalukan Camphuys disesali anggota Dewan Hindia, tak terkecuali Hurdt. Camphuys justru mendapat suara terbanyak dan terpilih sebagai gubernur jenderal.

“Ketidaksukaan para anggota Dewan Hindia kepada Camphuys membuat semua orang memberikan suara kepadanya, karena mereka mengira tidak ada yang akan memberikan suara kepada Camphuys. Namun, karena aksi itu Camphuys kemudian terpilih menjadi gubernur jenderal dan dengan demikian para anggota Dewan Hindia lainnya hanya menyesatkan diri mereka sendiri,” tulis Francois Valentijn sebagaimana dikutip oleh F. J. G. van Emden dan Willem Brandt dalam Kleurig memoriaal van de Hollanders op Oud-Java.

Tak lama setelah Camphuys menjabat gubernur jenderal, ketegangan dengan anggota Dewan Hindia kian memanas. Camphuys juga tak memiliki hubungan baik dengan Direktur Jenderal Antonio Hurdt. Menurut A.W. Stellwagen dalam “Soesoehoenan Amangkoe-Rat I: Vijf-en-Twintig Jaren Uit de Geschiedenis van Mataram, 1677–1703”, De Indische Gids Volume 16, hubungan kurang harmonis antara keduanya terjadi karena Hurdt sangat kecewa bukan namanya yang mendapat suara terbanyak. Ia tak menyangka sebagai anggota senior Dewan Hindia dikalahkan oleh Camphuys, salah satu anggota termuda Dewan Hindia.

“Antonio Hurdt yang telah berhasil menyelesaikan ekspedisi militer pertama ke pedalaman Jawa beranggapan prestasinya itu seharusnya dapat menentukan hasil pemungutan suara,” tulis Stellwagen.

Baca juga: Gubernur Jenderal VOC yang Dituduh Korupsi

Ketegangan antara Camphuys dengan Hurdt dan anggota Dewan Hindia membuat mereka kerap berselisih. Perbedaan pendapat itu seperti terjadi pada 1687 saat Camphuys ingin jabatan juru sita diberikan kepada notaris David Dispontijn, sementara Dewan Hindia dengan suara bulat menunjuk Hendrik Bollan.

Meski tidak menentang Bollan, Camphuys meminta calonnya didahulukan. Namun, permintaannya ditolak oleh Dewan Hindia. Bahkan, salah satu anggota mengancam Camphuys bahwa mereka yang telah mengangkatnya menjadi gubernur jenderal, mereka pun memiliki wewenang untuk menggulingkannya.

Camphuys yang tidak terbiasa dengan bahasa yang menghina dan tidak terlalu suka didikte, menjawab ancaman tersebut dengan tenang. Ia mengatakan jika para anggota Dewan Hindia memiliki kekuatan untuk menggulingkannya, maka ia tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Setelah mengucapkan selamat siang, Camphuys meninggalkan ruang rapat dan tidak pernah menghadiri rapat selama dua tahun. Alasannya karena sembelit dan sesak. Anggota Dewan Hindia menganggap itu hanya alasan Camphuys semata.

Baca juga: Gubernur Jenderal VOC Jadi Korban Wabah Penyakit

Meski tak dihadiri gubernur jenderal, anggota Dewan Hindia tetap mengadakan rapat. Jika mereka membuat keputusan tidak sesuai keinginan gubernur jenderal, maka Camphuys akan membatalkannya. Camphuys juga menjalankan semua jabatan dan fungsi sesuai dengan keinginannya, tanpa ada yang berani menentangnya.

Tindakan Camphuys dikeluhkan anggota Dewan Hindia, namun sikap moderat dan ketenangannya membuatnya tetap dapat diterima. “Perilaku ini disetujui di Belanda oleh Dewan Tujuhbelas, yang membuat para penentangnya menyesal dan tak lagi memandangnya dalam kapasitas sebelumnya, tetapi sebagai penguasa, yang belum pernah ada contohnya,” tulis Harderwijk.

Akhirnya, jabatan juru sita dipercayakan kepada Vincent van Mook. Setelah kematian Vincent van Mook, Camphuys memberikan jabatan juru sita kepada David Dispontijn, sedangkan jabatan landdrost (pejabat hukum) kepada Hendrik Bollan.

Meski tak pernah marah dalam menghadapi para penentangnya, seperti Antonio Hurdt dan Martinus Pit, Camphuys tidak mudah melupakan kesalahan dan perlakuan buruk dari anggota Dewan Hindia. Oleh karena itu, saat pihak oposisi mulai mengganggu pekerjaannya, Camphuys akan mengirim keluhan ke Belanda, seperti tentang Hurdt yang kemudian dicopot dari jabatannya.

Baca juga: Gubernur Jenderal VOC Dijatuhi Hukuman Mati

Hurdt diberikan pilihan tetap tinggal sebagai orang bebas di Hindia Belanda atau kembali ke Belanda. Hurdt memilih yang pertama. Tak lama kemudian ia meninggal karena sakit. Kematian lawan terbesar Camphuys ini mengubah banyak hal, khususnya berkaitan dengan pemerintahan dan kebijakan gubernur jenderal.

Namun, Camphuys kemudian mengundurkan diri karena kesehatannya memburuk. Ia diberi pilihan kembali ke Eropa atau tetap tinggal di Batavia dengan fasilitas gubernur jenderal berupa gaji dan pengawal seorang perwira, seorang sersan, dan duabelas orang dengan biaya dari VOC. Camphuys memilih yang terakhir. Akhirnya, pada 24 September 1691 dengan upacara meriah Camphuys menyerahkan kekuasannya kepada Direktur Jenderal Willem van Outhoorn, yang kemudian ditunjuk sebagai penggantinya oleh para direktur.

Camphuys meninggal di hari ulang tahunnya pada 18 Juni 1695. Ia dimakamkan di Gereja Belanda Baru di Batavia. Mantan gubernur jenderal ini dikenal sebagai sosok yang penuh semangat, cerdas, dan jujur. Meski memiliki sikap lembut dan baik hati, ia juga dapat bertindak tegas. Tak heran bila banyak orang menghormatinya dan menganggapnya sebagai salah satu gubernur jenderal yang memiliki reputasi baik.*

TAG

gubernur jenderal voc

ARTIKEL TERKAIT

Serdadu Württemburg Berontak di Semarang Cikal Bakal Bursa Saham Orang Pertama yang Menjual Saham VOC Asisten Rumah Tangga Jadi Pemilik Saham Pertama VOC VOC Sebagai Perusahaan Saham Gabungan Bataha Santiago Digantung Akibat Lawan VOC Tak Bisa Bayar Utang Dipenjara di Ruang Bawah Tanah Berburu Binatang Berhadiah Uang Kebun Binatang Zaman VOC Dari Guci Jadi WC