Kabar duka datang dari salah seorang pelawak anggota Srimulat yang memiliki ciri khas berambut jambul dan berkumis ala Adolf Hitler. Jhoni Margono, atau dikenal dengan Gogon Srimulat, meninggal dunia dalam usia 59 tahun, di sebuah rumah sakit di Kotabumi, Lampung, 15 Mei 2018 pagi.
Lika-liku Gogon di panggung komedi terbilang singkat. Dia bergabung ke Srimulat pada 1982. Srimulat melambungkan namanya di dunia lawak tanah air.
Gogon lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada 31 Januari 1959. Gogon muda sebenarnya tertarik seni lukis. Dia bahkan bertekad menjadi seorang pelukis.
Selepas SMA, Gogon merantau ke Yogyakarta. Dia masuk Perguruan Tinggi Senirupa Yogyakarta demi mewujudkan cita-citanya. Menurut majalah Hai edisi 24-30 September 1985, Gogon tak melanjutkan kuliahnya di sana. Dia memutuskan berhenti di tingkat tiga. Arah angin malah membawanya untuk menekuni dunia lawak.
Pada 1980, Gogon dan beberapa temannya membentuk grup lawak. Mereka lantas manggung di sejumlah kota di Jawa Tengah. Hasrat dan bakat melawaknya kian tumbuh. Pada 1982, Gogon bergabung dengan grup lawak besar dan legendaris, Srimulat.
Srimulat bisa dikatakan grup lawak dengan anggota paling banyak di Indonesia. Grup lawak ini dibentuk Teguh Slamet Rahardjo dan Srimulat di Surakarta pada 1950. Dalam perkembangannya, Srimulat memiliki cabang-cabang di Surabaya, Surakarta, Semarang, dan Jakarta.
Bergabungnya Gogon ke Srimulat atas anjuran sahabatnya yang juga seorang pelawak, Basuki.
Basuki bergabung ke Srimulat pada 1979. Sebelumnya, Basuki ikut grup wayang orang Sri Wanito dari 1974 hingga 1978.
Sebelum mendapatkan tempat di Srimulat, Gogon harus melewati ujian. “Tesnya cukup main bersama anggota Srimulat senior. Margono lulus, soalnya ia bisa berperan apa saja seperti kebanyakan pemain Srimulat,” tulis Hai, 24-30 September 1985.
Menurut Agus Dermawan T dalam Antologi Seni 2003: Panorama dan Isu Dominan Seni Indonesia, 1960-2003, Gogon dan Mamik Prakoso termasuk pelawak muda yang dipasang pentolan Srimulat, Teguh Slamet Rahadjo, ketika grup Srimulat mulai goncang. Penyebabnya, anggota Srimulat senior kerap menerima pekerjaan sampingan. Basuki, Timbul, Kadir, dan Rohana bahkan sempat meninggalkan Srimulat dan membentuk grup lawak baru bernama Merdeka.
Gogon terkenal dengan lawakan bahasa tubuhnya. Aksinya mendekapkan kedua tangan di dada, lantas duduk kemudian jatuh dari kursi, kerap membuat penonton terbahak. Gogon juga sering menjadi “objek penderita” kawan-kawannya, seperti dikeplak kepalanya.
Gogon pernah bermain dalam film Finding Srimulat (2013) arahan sutradara Charles Gozali bersama Kadir, Mamik, Nunung, Tarsan, Tessy, Reza Rahadian, dan Rianti Cartwrigt. Film ini terinspirasi grup lawak Srimulat.
Di dunia hiburan, karier Gogon pasang-surut. Bahkan Gogon sempat menghebohkan publik, karena kasus penggunaan dan kepemilikan narkotika jenis sabu pada 2007. Akibat perbuatannya, dia mendapat hukuman kurungan selama empat tahun dan denda Rp150 juta.
Gogon memiliki riwayat penyakit jantung dua tahun terakhir. Bahkan dokter sempat memintanya untuk memasang ring jantung.
Sebelum meninggal dunia, sehari sebelumnya Gogon sempat mengisi acara kampanye salah seorang calon bupati di Lampung. Selamat jalan, Gogon.